A. Apa Saja Gangguan pada Hepar
Kesehatan hepar (hati) harus dilakukan dengan baik. Salah satu organ tubuh yang sangat penting untuk kesehatan tubuh adalah hati. Menjaga organ ini dengan baik dapat mencegah kerusakan pada hati, yang dapat menyebab penyakit berat. Berikut beberapa gangguan yang dapat terjadi pada hati:
1. Sirosis atau Hepatitis
Sirosis hati, juga dikenal sebagai hepatis, adalah penyakit hati yang menahun atau kronis yang ditandai dengan peradangan, nekrosis dan kerusakan sel hati, serta pembentukan jaringan parut atau fibrosis yang mengakibatkan pembentukan nodul yang mengganggu tubulus hati. Pembentukan nodul hati dan fibrosis, yang disebabkan oleh kerusakan jangka panjang yang menyebabkan perubahan normal dalam struktur lobular hati adalah tanda sirosis. Beberapa penyakit seperti racun, autoimun, genetik dan infeksi virus dapat merusak dan mengganggu hati. Setelah hati mengalami kerusakan, jaringan parut atau fibrosis muncul di hati, yang pada awalnya tidak mengalami kehilangan fungsi. Setelah kerusakan yang berlangsung lama, sebagian besar jaringan hati mengalami fibrosa yang menyebabkan sirosis dan penurunan fungsi hati. Fungsi hati akan terganggu jika sirosis hati bertambah parah. Kondisi yang memburuk ini dapat berakibat kegagalan fungsi hati yang merupakan tanda stadium akhir sirosis hati.
2. Hepatitis
Hepatitis adalah peradangan sel hati yang disebabkan oleh infeksi (virus, bakteri, atau parasit), penggunaan obat (termasuk obat tradisional), konsumsi alkohol, lemak berlebih dan penyakit autoimun. Berbagai virus dapat menyebabkan hepatitis, seperti virus hepatitis A (HAV), virus hepatitis B (HBV), virus hepatitis C (HCV), virus hepatitis D (HDV), dan virus hepatitis E (HEV). Peradangan hati yang berlangsung kurang dari enam bulan disebut “hepatitis akut”. Tingkat keparahan infeksi virus hepatitis dimulai dari yang tidak menunjukkan gejala hingga gagal hati akut yang fatal. Sementara ‘hepatitis kronis’ adalah jenis peradangan hati yang tidak sembuh selama lebih dari enam bulan, tanda akhir ini muncul secara klinis hanya dalam waktu dua puluh enam minggu sejak penyakit klinis muncul.
3. Kanker Hati
Kanker hati merupakan penyakit komplikasi dari sirosis. Terdapat dua jenis kanker hati, yaitu karsinoma hepatoseluler yang mempengaruhi sel-sel hati dan kolangiokarsinoma yang berpengaruh pada cairan.
B. Marker untuk Diagnosis Gangguan Hepar
Terdapat beberapa protein serum yang berhubungan langsung dengan proses fibrogenik hati yang digunakan sebagai marker pengganti. Marker-marker tersebut antara lain N-terminal propeptide dari kolagen tipe III, tissue inhibitor of metalloproteinase type 1 (TIMP-1), YKL-40 (juga dikenal sebagai HCgp-39, glycoprotein kartilago manusia) dan Hyaluronic Acid. Salah satu marker yang dapat digunakan untuk diagnosis gangguan hepar adalah Hyaluronic Acid (HA). Dalam patogenesis fibrosis hati oleh kronis hepatitis B, terdapat akumulasi berbagai ekstraseluler matriks. Proses ini menyebabkan perubahan struktur dan konsistensi hati mengeras yang mengakibatkan peningkatan kekakuan hati. Hyaluronic Acid merupakan salah satu matriks ekstraseluler yang kadar serumnya akan meningkat seiring dengan fibrosis hati. Pemeriksaan Hyaluronic Acid cukup mudah dan objektif, non invasif dan berkorelasi dengan kekakuan hati.
C. Diagnosis Gangguan Hepar dengan ELISA Kit
Metode ELISA (Enzyme linked Immunosorbent Assay) merupakan analisis kuantitatif reaksi antigen-antibodi berupa terjadinya perubahan warna yang diperoleh dengan menggunakan konjugat terkait enzim dan substrat enzim. Keunggulan dari metode ELISA antara lain sebagai metode yang sederhana, cepat, murah, dapat mendeteksi sampel dalam jumlah banyak. Berikut ini daftar ELISA kit yang berkaitan dengan hepatic marker dalam cairan biologis.
Tabel 1. Daftar Hepatic Marker ELISA Kit
Brand | No. Katalog | Deskripsi Kit | Ukuran |
FineTest | EU2556
|
HA(Hyaluronic Acid) ELISA Kit | 96T |
R&D | DHYAL0 | Hyaluronan Quantikine ELISA Kit | 96T |
Artikel terkait:
Sumber: