Metode, Marker Rapid Test, dan ELISA untuk Sampel Industri Pertanian di Indonesia

Metode, Marker Rapid Test, dan ELISA untuk Sampel Industri Pertanian di Indonesia

Metode dan Marker Rapid Test dan ELISA untuk Sample Industri Pertanian di Indonesia

Dalam industri pertanian, kualitas produk sangat penting untuk menjamin keamanan pangan, hasil pertanian yang sehat, serta untuk memenuhi standar ekspor dan konsumsi domestik. Oleh karena itu, pengujian dan deteksi kontaminan atau penyakit tanaman melalui metode yang cepat dan akurat menjadi krusial. Dua metode yang umum digunakan dalam pengujian sampel industri pertanian adalah Rapid Test dan Enzyme-Linked Immunosorbent Assay (ELISA).

Rapid Test

Rapid test adalah metode diagnostik yang cepat, sederhana, dan mudah digunakan untuk mendeteksi berbagai patogen atau bahan kimia dalam sampel pertanian. Metode ini sering digunakan dalam pengujian kualitas pangan, kesehatan tanaman, serta deteksi bahan kimia seperti pestisida atau hormon pertumbuhan.

Prinsip Rapid Test

  • Immunochromatographic Assay (ICA): ini adalah jenis rapid test yang menggunakan prinsip imunologi untuk mendeteksi antigen atau antibodi. Ketika sampel (seperti air, tanah, atau produk pertanian) diteteskan pada alat uji, reagen yang mengandung antibodi atau antigen yang spesifik akan berinteraksi dengan target yang ada dalam sampel.
  • Penggunaan Test Strips: hasil tes sering ditunjukkan dengan perubahan warna pada test strips, yang menunjukkan adanya kandungan tertentu dalam sampel.

Jenis Rapid Test yang Digunakan di Industri Pertanian

  • Pestisida: rapid test dapat digunakan untuk mendeteksi residu pestisida dalam produk pertanian. Metode ini cepat dan sering digunakan untuk memastikan bahwa produk pertanian bebas dari bahan kimia berbahaya.
  • Bakteri dan Patogen Tanaman: rapid test digunakan untuk mendeteksi patogen seperti Xanthomonas, Ralstonia, atau Phytophthora, yang dapat menyebabkan penyakit pada tanaman.
  • Deteksi Aflatoksin: aflatoksin adalah racun yang dihasilkan oleh jamur Aspergillus yang dapat mencemari produk pertanian seperti jagung, kacang tanah, dan produk olahan lainnya. Contoh Aflatoksin terdiri dari aflatoksin AFB1, AFB2, AFG1, AFG2 dan AFM1, dan Aspergillus spp. Rapid test dapat digunakan untuk mendeteksi keberadaan aflatoksin dalam produk tersebut.

Selain yang disebutkan di atas, toksin juga berbahaya bagi industri pertanian di Indonesia. Toksin merupakan zat alami yang dihasilkan oleh tumbuhan dan hewan yang beracun jika dikonsumsi oleh manusia. Salah satunya yaitu toksisitas nitrat yang dapat disebabkan oleh tanaman gandum, jagung, millet, sorgum, dan rumput sudan yang mungkin mengandung kadar nitrat tinggi. Gulma yang paling mungkin menyebabkan keracunan nitrat diantaranya seperti kochia, pigweed, dan lambsquarter. Kemudian ada juga mitotoksin yang merupakan produk kimia beracun berasal dari fungi (jamur-jamuran) yang dapat tumbuh pada tanaman panen. Makanan yang dapat terpengaruh oleh mitotoksin termasuk sereal, kacang-kacangan, buah-buahan, kopi, kakao, rempah-rempah, minyak sayur, dan susu.

Enzyme-Linked Immunosorbent Assay (ELISA)

Seiring dengan peningkatan produksi dan kualitas produk pertanian, muncul tantangan dalam memastikan keamanan dan kualitas produk yang dihasilkan. Salah satu metode yang banyak digunakan dalam pengujian kualitas dan deteksi kontaminan pada produk pertanian adalah Enzyme-Linked Immunosorbent Assay (ELISA). ELISA merupakan metode analisis yang dapat mendeteksi berbagai jenis bahan, mulai dari pestisida, patogen, hingga bahan genetik dalam sampel industri pertanian.

Prinsip kerja ELISA melibatkan interaksi antara antigen yang ada dalam sampel dan antibodi spesifik yang sudah dilabeli dengan enzim. Ketika antigen berikatan dengan antibodi, enzim yang terikat pada antibodi akan mengubah substrat menjadi produk yang dapat diukur, biasanya dengan pengukuran absorbansi atau warna. Metode ini dikenal karena ketepatannya, sensitivitas yang tinggi, dan kemudahan dalam implementasinya. ELISA dapat dilakukan dalam beberapa variasi, termasuk direct ELISA, indirect ELISA, sandwich ELISA, dan competitive ELISA, tergantung pada kebutuhan dan sifat sampel yang diuji.

Aplikasi ELISA pada Sampel Industri Pertanian di Indonesia

  • Deteksi Pestisida: Penggunaan pestisida dalam pertanian seringkali meninggalkan residu yang berbahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungan. ELISA dapat digunakan untuk mendeteksi residu pestisida dalam produk pertanian seperti sayuran, buah-buahan, dan beras.
  • Deteksi Patogen: Beberapa tanaman pertanian rentan terhadap infeksi patogen seperti virus, bakteri, dan jamur. ELISA dapat mendeteksi keberadaan patogen dalam tanaman seperti tomat, cabai, serta tanaman pangan dan perkebunan lainnya.
  • Pemantauan Keamanan Pangan: Dalam pengolahan produk pertanian menjadi pangan olahan, penting untuk memantau kemungkinan kontaminasi mikotoksin atau bahan kimia lainnya. ELISA dapat digunakan untuk mendeteksi mikotoksin pada jagung, kedelai, atau produk olahan lain yang berisiko tercemar.

Produk ELISA Kit dari PT. Indogen untuk Sampel Industri Pertanian di Indonesia

PT INDOGEN INTERTAMA, selaku distributor penyedia kebutuhan uji laboratorium untuk skala riset, klinis dan industrial menawarkan beberapa produk yang dapat digunakan dalam pendeteksian sampel pertanian. Diantaranya sebagai berikut.

  1. Deteksi (AF) Aflatoxin Pada Pangan dengan  menggunakan ELISA Kit
  2. Deteksi Residu Antibiotik Kloramfenikol dengan Metode ELISA
  3. Deteksi Mikotoksin pada Produk Pangan dengan ELISA Kit Merk Elabscience
  4. ELISA kit Merk Loewe Untuk Deteksi Penyakit Pada Tanaman
  5. ELISA Kit Elabscience untuk Deteksi Ochratoxin A
  6. Food Safety ELISA Kit untuk Keamanan Pangan dari Elabscience

Dengan adanya beberapa marker yang sering digunakan dalam ELISA kit ini untuk sampel industri pertanian di Indonesia betujuan menjaga keamanan seluruh jenis tanaman di industri ini. Metode ELISA merupakan salah satu tools yang sangat berguna dalam industri pertanian di Indonesia, baik untuk deteksi patogen tanaman, kontrol kualitas hasil pertanian, maupun pengawasan kontaminasi bahan kimia. Meski memiliki banyak manfaat, tantangan utama terletak pada penyediaan infrastruktur yang memadai dan pengembangan marker spesifik yang sesuai dengan kondisi lokal.

Beberapa ELISA kit dari Indogen yang bisa digunakan untuk sampel industri pertanian Indonesia antara lain: Elabscience, PriboLab,Cortez Diagnostic, dan 7FoodPillars.

Referensi

Gunawan, M., & Hidayat, M. (2019). Penerapan Rapid Test untuk Deteksi Pestisida pada Produk Pertanian. Jurnal Teknologi Pertanian, 13(4), 67-74.

Malavolta, M. (2016). Metode Deteksi Pestisida dalam Pangan: Pendekatan ELISA dan Teknik Imunologi Lainnya. Jakarta: Penerbit Sains.

Purnomo, H., & Widodo, R. (2018). Aplikasi Kit Rapid Test untuk Mikotoksin dalam Produk Pangan Indonesia. Jurnal Keamanan Pangan, 6(2), 58-64.

Purnomo, H., & Setiawan, F. (2020). Aplikasi ELISA dalam Pengujian Mikotoksin pada Produk Pertanian. Jurnal Teknologi Pertanian, 14(3), 109-115.

Sahu, M., & Verma, S. (2018). Utilization of ELISA in the Agricultural Industry. International Journal of Agricultural Science, 9(2), 45-57.

Sumarno, A., & Setiawan, F. (2020). Teknologi Rapid Test dalam Deteksi Patogen Tanaman di Indonesia. Jurnal Ilmu Tanaman, 12(3), 132-141.