11 Tips Memilih ELISA Kit yang Tepat

Enzyme-linked immunosorbent assay atau biasa disingkat ELISA, atau kadang juga disebut enzyme immunoassay (EIA), merupakan tehnik deteksi yang dikenal dikalangan para peneliti karena sederhana dan terjangkau. ELISA menggunakan enzim dan antibodi atau antigen untuk mengidentifikasi substansi pada sampel cairan, seperti serum/plasma, supernatan kultur sel dan lisat jaringan/sel. ELISA dikenal pula sebagai metode analisa ‘lab basah, kebalikan dari metode analisa kering yang biasanya menggunakan strip kering.

Baca juga artikel lain mengenai Komponen pada ELISA Kit di sini

ELISA adalah tehnik assay yang berbasis plat: menggunakan permukaan solid, biasanya terbuat dari plastik polistirena dengan banyak sumuran (multiwell), yang membedakan ELISA dengan assay lainnya yang berbasis antibodi. Dalam ELISA, analit (substansi yang dianalisa) dalam sampel di immobilisasi ke permukaan solid tersebut, sedangkan komponen lainnya dalam sampel akan dibuang dengan larutan deterjen. Dalam cara ini, permukaan solid mampu memisahkan analit dari sampel. Setelah analit diiimobilisai, antibodi pendeteksi yang terikat dengan enzim ditambahkan, membentuk kompleks antigen-antibodi. Reaksi enzimatik menghasilkan sinyal yang bisa dilihat, biasanya berupa perubahan warna, yang kemudian diukur.

Teknik ELISA ini banyak dipilih karena cukup mudah dengan efektifitas tinggi. ELISA banyak digunakan dalam diagnosa penyakit, riset biomedis dan berbagai industri. Secara virtual tiap tipe molekul (protein, lipida, karbohidrat, asam nukleat, dll.) dapat dideteksi dengan metode ELISA. Menggunakan ELISA untuk menentukan konsentrasi membantu diagnosa infeksi penyakit yang disebabkan oleh virus, bakteri dan patogen lainnya. Tersedia kit secara komersial untuk diagnosa HIV/AIDS, flu, kolera, WNV, TB, hepatitis B, dan penyakit lainnya yang diderita manusia dan hewan. ELISA juga digunakan sebagai perangkat dalam diagnosa pada patologi tanaman. Juga, ELISA diaplikasikan dalam pengembangan vaksin, skrining obat, dan tes kehamilan di rumah. Dalam Industri pangan, ELISA sangat membantu untuk memastikan keamanan dan kualitas pangan yang dapat mengancam kesehatan misalnya alergen. Ketika Anda membutuhkan ELISA kit untuk menganalisa sampel, bagaimana Anda memilih kit yang benar dari sekian banyak merk yang tersedia. Terdapat 4 tipe ELISA kit yang paling dikenal yaitu direct, indirect, sandwich, and competitive. Umumnya para suplier ELISA kit menawarkan 96T ELISA kit namun sekarang ini ada juga yang menawarkan 24T trial ELISA kits. Sebagai tambahan dalam tipe ELISA dan pilihan kemasan, terdapat beberapa hal penting yang menjadi faktor pertimbangan dalam memilih ELISA kit.

Berikut merupakan 11 Tips Memilih ELISA Kit yang Tepat untuk sampel Anda :

1. Spesies yang diteliti

Jika sampelnya berasal dari spesies yang biasa diteliti misalnya manusia, tikus dan mencit, ini cukup mudah untuk mencaro kit ELISA yang tervalidasi. Tapi jika sampel berasal dari spesies yang agak jarang diteliti misalnya monyet, pilihan kit ELISA komersialnya pun terbatas. Dalam kasus ini, Anda harus memilih kit yang tervalidasi pada spesies tersebut yang menunjukan homologi dengan spesies pada sampel Anda.

 

2. Analit yang dideteksi

Anda harus jelas memahami jenis analit (biasanya protein) yang akan dideteksi. ELISA metode sandwich umumnya cocok untuk mendeteksi protein yang besar dengan epitop yang banyak sepeti sitokin. ELISA competitive lebih cocok untuk mendeteksi molekul yang kecil seperti hapten. Kebanyakan ELISA kit komersial divalidasi pada serum/plasma dan supernatan kultur sel. Sangat penting untuk membaca detail cara kerja pada datasheet untuk memastikan kit cocok dengan sampel Anda. Sebagai contoh, bagaimana cara sampel plasma dikumpulkan (heparin atau EDTA) dapat mempengaruhi kit ELISA yang harus dipilih. Disamping faktor tersebut, hemolisis dan adanya lipida pada sampel dapat mempengaruhi hasil assay. Jadi perhatikan faktor tersebut ke dalam pertimbangan sebelum memilih kit ELISA. Direkomendasikan membeli trial size ELISA kit untuk melakukan uji pendahuluan dengan sampel Anda untuk verifikasi apakah kit tersebut cocok dan sensitif dengan sampel.

 

3. Tujuan Analisa

ELISA merupakan perangkat yang dapat digunakan untuk analisa kualitatif dan kuantitatif. ELISA kualitatif hanya menyediakan informasi sederhana yaitu positif atau negatif. Sedangkan ELISA kuantitatif merefleksikan konsentrasi analit dalam sampel melalui kurva standar. Apakah Anda ingin menghitung jumlah analit pada sampel atau hanya mendeteksi ada atau tidaknya analit tersebut. Berdasarkan tujuan analisa, Anda dapat memilih ELISA kualitatif atau kuantitatif.

 

4. Tipe Antibodi

Anda dapat mengkonsultasikan dengan suplier ELISA kit mengenai tipe antibodi yang digunakan dalam kit: antibodi monoklonal atau poliklonal. Dalam ELISA sandwich, kadangkala membantu menggunakan antibodi poliklonal untuk menangkap analit dan antibodi monoklonal untuk deteksi.

 

5. Kebutuhan akan sensitivitas

Jika Anda tidak memiliki petunjuk konsentrasi analit pada sampel, ELISA kit dengan spektrum luas merupakan pilihan yang baik. Jika konsentrasi analit pada sampel sangat kecil, ELISA kit dengan sensitivitas tinggi lebih direkomendasikan. Jika konsentrasinya analit terlalu tinggi, pengenceran sampel harus dilakukan untuk menyesuaikan dengan kisaran deteksi ELISA kit tersebut.

 

6. Ukuran sampel

ELISA kit biasanya membutuhkan sampel dari 100ul hingga to 10ul. Jika jumlah sampel Anda sangat kecil dan sangat berharga, Anda lebih baik memilih kit ELISA dengan kebutuhan akan sampel yang sedikit.

 

7. Recovery dan Linearitas Data

Recovery dan linearitas eksperimen digunakan untuk menilai pengerjaan ELISA kit. Recovery membantu menentukan apakah deteksi analit dipengaruhi oleh perbedaan dalam matriks sampel. Recovery yang tinggi lebih baik. Linearitas pengenceran menentukan sejauh mana respon dosis analit adalah linier dalam pengencer tertentu. Idealnya, konsentrasi sampel harus sama untuk semua pengenceran. Sebagian besar suplier kit menyediakan data recovery dan linearitas pada spesifikasi produk. Selain itu, parameter penting lainnya seperti sensitivitas dan jangkauan dinamis juga disediakan. ELISA kit dari produsen yang berbeda mungkin memiliki data parameter yang berbeda. Anda dapat dengan hati-hati membandingkan data parameter ini, terutama data recovery dan linearitas, untuk memilih kit ELISA yang tepat.

 

8. Sistem Deteksi

Ada beberapa sistem deteksi yang berbeda dalam ELISA, termasuk metode kolorimetri, fluoresen, dan luminescent. Semua ELISA melibatkan imobilisasi analit ke permukaan plat serta penggunaan enzim berlabel dan substrat yang sesuai. Memilih enzim yang tepat dan substrat yang sesuai sangat penting. Selain itu, kondisi reaksi substrat-enzim, mikroplat dan ELISA reader harus dipilih dengan tepat.

 

9. Cara Kerja

Kit ELISA dengan cara kerja yang sederhana, mudah digunakan, dan waktu uji yang singkat akan memudahkan Anda untuk melakukan tes ELISA.

 

10. Referensi

Kit ELISA yang telah digunakan oleh peneliti lain dan dilaporkan dalam literatur biasanya lebih dapat dipercaya. Selain itu, produsen dan produk yang telah memiliki sertifikasi umumnya lebih dapat diandalkan. Sebagai contoh berikut kami berikan tautan lebih dari 3158 referensi dari CUSABIO.

 

11. Harga

Harga selalu menjadi faktor pembatas, terutama ketika anggaran terbatas. ELISA kit biasanya 96T. Biaya pengiriman juga harus dipertimbangkan.