Pada bagian pertama, kami telah mengulas 13 antibodi primer untuk penelitian kanker payudara. Kini kami hadirkan 9 antibodi lainnya untuk penelitian kanker payudara. Sebelumnya kami pernah membahas mengenai diagnosa kanker payudara dan juga beberapa penelitian terkait kanker payudara di Indonesia.
IHC (immunohistochemistry) atau IHK (imunohistokimia) adalah metode kini semakin umum digunakan dalam diagnosa kanker payudara. Terdapat peningkatan permintaan antibodi untuk marker spesifik kanker payudara. Marker ini digunakan untuk menentukan jenis kanker payudara yang berbeda misalnya karsinoma in situ atau karsinoma invasif, membedakan sel normal misalnya saja sel luminal, basal dan mioepitel, pembelahan dan perkembangan penyakit.
Biomarker berikut ini adalah biomarker spesifik tipe sel pada kanker payudara.
Faktor transkripsi FOXA1 memiliki distribusi yang unik pada sel kanker payudara. Pada riset telah teridentifikasi ribuan polimorfisme nukleotida tunggal terkait dengan kanker payudara pada area enhancer FOXA1. FOXA1 memiliki peran dalam perkembangan dan diferensiasi sel epitel payudara dan sangat aktif pada kanker payudara.
GATA-binding protein 3 (GATA3) adalah salah satu faktor transkripsi yang diatur oleh beberapa jalur Zinc. Mutasi pada gen GATA3 berkaitan dengan resiko tinggi terkena kanker payudara. GATA3 telah menjadi biomarker untuk diagnosis kanker payudara primer dan metatasis dan umumnya ditemukan pada jaringan kanker payudara luminal A dan B.
Antibody GATA3 dapat anda temukan dengan kemasan Ready to use (RTU) 20μL, 60μL, 120μL, 200μL.
CK5 (Cytokeratin 5) adalah sitokin yang ditemukan pada lapisan sel dasar (sel punca) saluran susu. CK5 juga terekspresi pada sel progenitor yang telah berdiferensiasi menjadi sel kanker kelenjar dan sel kanker myoepithelial. Penemuan CK5 ini pada sel-sel muda saluran susu menjadikannya marker yang sangat baik untuk mendiagnosis kanker payudara.
Antibody CK5 sebagai biomarker kanker payudara dapat anda temukan dengan kemasan Ready to Use (RTU) dan selengkapnya dapat dilihat pada link berikut.
Smooth muscle myosin heavy chain juga disebut SMMHC adalah komponen utama pada sel-sel kontraktil otot payudara. Hilangnya sel-sel otot tersebut berkaitan dengan adanya kanker payudara. Marker SMMHC dapat diaplikasikan pada pewarnaan imunohistokimia (IHC) dan lebih baik jika dibandingkan hanya menggunakan hematoksilin dan eosin.
Antibody SMMHC dapat anda ulas lebih lengkap pada link ini. Biomarker SMMHC selain dapat digunakan untuk IHC juga dapat diaplikasikan untuk Immunofluorescent (IF). Antibody SMMHC untuk IF dapat anda dapatkan dalam kemasan Ready to Use (RTU) dari Elabscience.
E-cadherin adalah protein sebagai tanda bahwa sel epitel payudara normal. Kehilangan E-cadherin biasanya digunakan sebagai biomarker untuk karsinoma payudara lobular metastatik.
Biomarker E-cadherin dapat anda temukan sebagai antibodi monoclonal dan polyclonal. Marker E-cadherin ini hadir dalam kemasan Ready to Use (RTU) dengan ukuran 20μL
60μL, 120μL, sampai 200μL. Biomarker E-cadherin selengkapnya dapat dilihat pada link berikut.
Alpha smooth muscle actin disingkat ACTA2 adalah protein yang terekspresi pada payudara normal. ACTA2 biasanya digunakan dalam histologi dalam menghubungkannya dengan SMMHC dan calponins untuk menandai lapisan mioepitel. Kombinasi ini dapat diandalkan dibandingkan hanya dengan pewarnaan hematoksilin dan eosin.
Antibody monoclonal dan polyclonal ACTA2 tersedia juga dalam kemasan Ready to use (RTU) dengan merk Elabscience.
Calponin adalah protein yang membentuk komponen kontraktil otot payudara. Sama seperti SMHC dan ACTA2, maker Calponin digunakan penanda lapisan mioepitel dalam mendiagnosis kanker payudara.
Biomarker calponin dalam bentuk Ready to use (RTU) dengan berbagai ukuran dapat anda temukan di link berikut.
Delta-1-Catenin adalah kelompok protein p120 dan bertindak untuk mengikat E-cadherin. Delta-1-Catenin dapat digunakan dalam histologi untuk mendeteksi kanker payudara lobular invasif, stadium metastasis tumor-simpul-tinggi, dan metastasis kelenjar getah bening. Delta-1-Catenin juga dianggap sebagai marker untuk diagnosis kanker payudara yang ganas.
Biomarker Delta-1-Catenin dapat anda lihat selengkapnya pada link berikut
CK14 (Cytokeratin 14) adalah sitokin yang ditemukan pada sel basal lapisan saluran susu. Sama seperti CK5, C14 dalam histologi digunakan sebagai marker untuk mendiagnosis tipe basal kanker payudara.
Anda bisa menemukan antibodi CK14 dalam kemasan Ready to use (RTU) dengan ukuran 20μL, 60μL, 120μL dan 200μL, serta dapat diaplikasikan selain untuk IHC, juga western blot, immunofluorescence dan ELISA.
No | Cat. No. | Description | Size |
---|---|---|---|
1 | - | FOXA1 | - |
2 | E-AB-19493 | GATA3 Polyclonal Antibody | 20μL, 60μL, 120μL, 200μL |
3 | E-AB-10147 | CK-5 Polyclonal Antibody | 20μL, 60μL, 120μL, 200μL |
4 | E-AB-63464 | MYH11 Polyclonal Antibody | 60μL, 120μL, 200μL |
5 | E-AB-40285 | E-Cadherin Polyclonal Antibody | 20μL, 60μL, 120μL, 200μL |
6 | E-AB-70249 | E-Cadherin Monoclonal Antibody | 60μL, 120μL, 200μL |
7 | E-AB-70226 | ACTA2 Polyclonal Antibody | 60μL, 120μL, 200μL |
8 | E-AB-22155 | ACTA2 Monoclonal Antibody | 20μL, 60μL, 120μL, 200μL |
9 | PA6007 | Calponin Monoclonal Antibody | 1.5ml, 3ml, 6ml, 100μL, 200μL |
10 | - | Delta-1-Catenin | - |
11 | E-AB-65187 | KRT14 Polyclonal Antibody/CK14 | 60μL, 120μL, 200μL |