Perbedaan Hama dan Penyakit Pada Tanaman
Hama adalah semua hewan yang merusak tanaman yang dapat menimbulkan kerugian. Jadi, apabila ada seekor hewan pada tanaman namun tidak menimbulkan kerugian maka hewan tersebut tidak termasuk hama. Hama yang merusak tanaman dapat dilihat secara jelas dari bekasnya (berupa gerekan atau gigitan). Secara garis besar hewan yang dapat menjadi hama dapat dari jenis serangga, moluska, tungau, tikus, burung, atau mamalia besar. Mungkin di suatu daerah hewan tersebut menjadi hama, namun di daerah lain belum tentu menjadi hama.
Sedangkan penyakit tanaman adalah kondisi dimana sel dan jaringan tanaman tidak berfungsi secara normal yang ditimbulkan karena gangguan secara terus menerus oleh agen patogen (jamur, virus, maupun bakteri) atau faktor lingkungan dan akan menghasilkan perkembangan gejala
Pada artikel ini kami mengulas mengenai penyakit pada 10 komoditas pertanian di Indonesia.
1. Penyakit Tanaman Padi
a. Blas
Disebabkan oleh jamur Pyricularia, sp. Spora disebarkan melalui benih (seed borne) dan angin (air-borne). Penyakit Blas menginfeksi tanaman padi pada setiap fase pertumbuhan menyerang daun, batang dan malai padi (kecuali akar).
b. Penyakit Hawar Daun Bakteri (HDB)
Penyebab penyakit HDB adalah bakteri X.oryzae pv. oryzae atau X. campestris pv.oryzae, yang tersebar hampir diseluruh daerah pertanaman padi baik di dataran rendah maupun dataran tinggi dan selalu timbul pada musim kemarau maupun hujan.
c. Penyakit Tungro
Tungro adalah penyakit virus pada padi yang menyebabkan tanaman tumbuh kerdil dan berkurangnya jumlah anakan. Pelepah dan helaian daun memendek dan daun yang terserang sering berwarna kuning sampai kuning-oranye. Wereng hijau adalah serangga utama yang menyebarkan virus tungro. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi ganda dari rice tungro bacilliform virus (RTBV) dan rice tungro spherical virus (RTSV)
d. Penyakit lain yang juga perlu mendapat perhatian:
Penyakit bercak daun disebabkan oleh jamur merupakan penyakit yang sangat merugikan terutama pada sawah tadah hujan Gejala penyakit timbul pada daun berupa bercak-bercak sempit memanjang, berwarna coklat kemerahan. Penyakit bercak daun ini disebabkan oleh Helminthosporium oryzae atau Drechslera oryzae (Cochliobolus miyabeanus)
2. Penyakit Tanaman Jagung
Produksi jagung di Indonesia disebabkan oleh banyak faktor, terutama serangan penyakit. Berikut akan dibahas beberapa penyakit penting pada tanaman jagung.
a. Bulai (Peronosclerospora maydis)
Gejala penyakit ini terjadi pada permukaan daun jagung berwarna putih sampai kekuningan diikuti dengan garis-garis klorotik dan ciri lainnya adalah pada pagi hari di sisi bawah daun jagung terdapat lapisan beledu putih. Penyakit bulai pada tanaman jagung ini disebabkan oleh jamur Peronosclerospora maydis.
b. Bercak Daun (Bipolaris maydis Syn)
Gejala penyakit ini terjadi ketika muncul bercak daun berwarna hijau kekuningan atau coklat kemerahan. Ketika bibit jagung yang terkena bisa layu atau mati dalam waktu 3-4 minggu. Jika tongkol yang terinfeksi akan menyebabkan biji rusak dan busuk, bahkan tongkol dapat gugur. Infeksi penyakit ini bisa terbawa angin atau percikan air hujan dan dapat menimbulkan infeksi pertama pada tanaman jagung. Penyakit bercak daun jagung ini disebabkan oleh jamur Bipolaris maydis Syn.
c. Hawar Daun (Rhizoctonia solani)
Gejala penyakit ini terjadi ketika muncul bercak kerdil berbentuk oval kemudian bercak semakin memanjang berbentuk elips dan berkembang menjadi nekrotik dan disebut hawar. Bercak berwarna hijau keabu-abuan atau coklat dan muncul awal pada daun yang terbawah kemudian berkembang menuju daun atas. Infeksi berat dapat mengakibatkan tanaman cepat mati atau mengering dan cendawan ini tidak menginfeksi tongkol atau klobot.
d. Karat Daun (Puccinia polysora)
Gejala penyakit ini terjadi ketika timbul bercak-bercak kecil berbentuk bulat sampai oval terdapat pada permukaan daun jagung di bagian atas dan bawah. Bercak ini menghasilkan uredospora yang berbentuk bulat atau oval dan berperan penting sebagai sumber inokulum dalam menginfeksi tanaman jagung yang lain dan sebarannya melalui angin. Penyakit karat dapat terjadi di dataran rendah sampai tinggi dan infeksinya berkembang baik pada musim penghujan atau musim kemarau.
e. Busuk Batang (Fusarium sp.)
Gejala penyakit ini umumnya terjadi setelah fase pembungaan. Pangkal batang yang terinfeksi berubah warna dari hijau menjadi kecoklatan, bagian dalam busuk, sehingga mudah rebah, pada bagian kulit luarnya tipis. Pada pangkal batang terinfeksi tersebut ada yang memperlihatkan warna merah jambu, merah kecoklatan atau coklat. Penyakit ini dapat disebarkan oleh angin, air hujan, dan serangga.
3. Penyakit Tanaman Kentang
a. Penyakit busuk daun
Penyakit busuk daun disebabkan oleh jamur Phytophthora infestans. Gejala yang timbul berupa bercak-bercak kecil berwarna hijau kelabu dan agak basah hingga warnanya berubah menjadi coklat sampai hitam dengan bagian tepi berwarna putih yang merupakan sporangium dan daun membusuk/mati.
b. Penyakit layu bakteri
Penyebab layu bakteri disebabkan oleh bakteri Pseudomonas solanacearum. Gejala dapat terlihat beberapa daun muda pada pucuk tanaman layu dan daun tua, daun bagian bawah menguning.
c. Penyakit busuk umbi
Penyebab penyakir busuk umbi adalah jamur Colleotrichum coccodes. Gejala berupa daun menguning dan menggulung, lalu layu dan kering. Bagian tanaman yang berada dalam tanah terdapat bercak-bercak berwarna coklat. Infeksi akan menyebabkan akar dan umbi muda busuk.
d. Penyakit fusarium
Penyebab: jamur Fusarium sp. Gejala: busuk umbi yang menyebabkan tanaman layu. Penyakit ini juga menyerang kentang di gudang penyimpanan. Infeksi masuk melalui luka-luka yang disebabkan nematoda/faktor mekanis.
e. Penyakit bercak kering (Early Blight)
Penyebab: jamur Alternaria solani. Jamur hidup disisa tanaman sakit dan berkembang di daerah kering. Gejala: daun berbercak kecil tersebar tidak teratur, warna coklat tua, meluas ke daun muda. Permukaan kulit umbi berbercak gelap tidak beraturan, kering, berkerut dan keras.
d. Penyakit yang disebabkan virus
Potato Virus X (PVX) menyebabkan mosaik laten pada daun;
Potato Virus Y (PVY) menyebabkan mosaik atau nekrosis lokal;
Potato Virus A (PVA) menyebabkan mosaik lunak;
Potato Virus M (PVM) menyebabkan mosaik menggulung;
Potato Virus S (PVS) menyebabkan mosaik lemas.
Potato Leaf Roll Virus (PLRV) menyebabkan daun menggulung;
4. Penyakit Tanaman Bawang
Penyakit yang dapat menginfeksi tanaman bawang merah diantaranya bercak ungu (Alternaria porri), downy mildew (Peronospora destructor), bercak daun Cercospora (Cercospora duddiae), antraknosa (Colletotrichum gloeosporiodes), layu Fusarium (Fusarium oxysporum) dan nematoda (Dytylenchus dissaci)
5. Penyakit Tanaman Kacang Tanah
a. Bercak Daun
Bercak daun merupakan salah satu penyakit utama pada kacang tanah yang menurunkan hasil sampai 60%. Bercak daun ini disebabkan oleh Cercospora personata dan Cercospora arachidicola.
b. Karat (Rust)
Karat adalah penyakit penting secara ekonomi di negara-negara penghasil kacang tanah, menyebabkan kehilangan hasil yang cukup signifikan terutama bila serangannya bersama-sama dengan penyakit bercak daun.
c. Belang (Mottle)
Penyakit belang pada kacang tanah merupakan penyakit penting dan tersebar luas di daerah pusat pertanaman kacang tanah di Indonesia. Kehilangan hasil akibat serangan penyakit virus belang berkisar 10 -60% tergantung dari jenis kacang tanah, musim dan umur tanaman pada saat terinfeksi. Penyakit tidak mengurangi berat, gaya kecambah, dan ukuran biji, tetapi mengurangi jumlah polong, jumlah biji dan berat kering biji. Makin awal terjadinya infeksi, pengurangan semakin besar.
d. Layu Bakteri
Penyakit layu bakteri yang disebabkan oleh bakteri Ralstonia solanacearum yang sebelumnya bernama Pseudomonas solanacearum merupakan penyakit penting pada budidaya kacang tanah di Indonesia. Bakteri ini dapat menyerang tanaman kacang tanah pada berbagai stadia pertumbuhan.
e. Layu Pythium
Layu Pythium dilaporkan penyakit ini terdapat di negara-negara penghasil kacang tanah. Kerugian bervariasi 0-80% tergantung isolat patogen dan varietas kacang tanah. Gejala layu muncul karena sistem perakaran, terutama jaringan pembuluh telah terinfeksi.
f. Busuk Batang Sclerotium
Busuk Batang Sclerotium salah satu penyakit yang merugikan, dimana penyakit ini disebabkan jamur Sclerotium rolfsii. Kerugian hasil kacang tanah karena busuk batang Sclerotium cukup tinggi yaitu antara 13−59%
g. Sapu setan (Witches’ Broom)
Penyakit sapu pada kacang tanah dikenal di Indonesia sejak tahun 1910-an. Untuk pertama kali penyakit ini dilaporkan oleh Rutgers. Rutgers menamakannya sebagai Krulziekte (Curly disease). Nama ini diberikan berdasarkan gejala yang tampak. Penyakit dapat menurunkan hasil polong mencapai 28- 69%. Penyakit juga dapat menurunkan kandungan protein dan lemak biji tanaman sakit.
h. Gapong
Istilah “Gapong” yang mulai dipublikasikan pada tahun 1930-an digunakan untuk menamakan polong kacang tanah yang tidak berisi biji, polong berwarna hitam, kulit polong rapuh dan kadang-kadang diikuti oleh kondisi busuk. Hasil survei tanaman kacang tanah di Kab. Cirebon dan Majalengka pada musim kemarau menunjukkan bahwa istilah gapong digunakan untuk menunjukkan kondisi polong yang tidak sehat dengan beragam keadaan
6. Penyakit Tanaman Pisang
a. Bercak Daun
Bercak daun pisang disebabkan oleh cendawan Cercospora musae Zimn. atau cendawan Mycosphacrella musicola Mulder. Daun yang terserang terdapat bintik-bintik hitam, semakin lama bintik hitam tersebut membesar dan melebar membentuk noda kuning kecoklatan hingga hitam. Pada serangan parah seluruh daun menguning dan mengering.
b. Penyakit Kerdil Pisang
Tanaman yang terserang penyakit kerdil ditandai dengan pertumbuhannya yang lambat, daun tegak, kaku, pendek dan sempit. Tekstur daun rapuh dan mudah patah. Warna daun berubah menjadi kuning yang dimulai dari tepi daun. Penyakit kerdil pisang disebabkan oleh virus Banana bunchy top virus (BBTV) dan Abaca bunchy top virus (ABTV).
c. Layu Fusarium
Penyakit layu fusarium pada tanaman pisang disebabkan oleh cendawan Fusarium oxysporum (disebut juga Penyakit Panama). Daun tanaman yang terserang akan menguning, pelepah menjadi layu, serta perubahan warna pada bonggol pisang. Kemudian tanaman akan mati karena bonggol dan akar membusuk.
d. Penyakit Pembuluh Jawa
Penyakit pembuluh jawa disebabkan oleh bakteri Pseudomonas musae Gaumann. Tanaman yang terserang mengalami pertumbuhan yang lambat, perkembangan pupus daun lambat. Upih daun sebelah luar terbelah membujur, daun patah dan layu. Jika bonggol dibelah akan terlihat berkas-berkas pembuluh yang mengeluarkan cairan berwarna kemerahan.
e. Penyakit Layu Bakteri
Penyakit layu bakteri pada tanaman pisang disebabkan oleh bakteri Pseudomonas solanacearum. Bakteri ini menyerang akar, bonggol hingga batang pisang. Gejala awal terlihat adanya perubahan warna pada daun muda. Pada daun terdapat garis coklat kekuningan ke arah tepi daun, lama kelamaan seluruh daun menguning, berwarna coklat dan akhirnya layu. Bonggol, batang, tandan dan buah pisang yang terserang mengeluarkan lendir berbau berwarna putih keabu-abuan hingga coklat kemerahan.
f. Penyakit Darah
Daun tanaman pisang yang terserang penyakit ini menguning dan kemudian layu, bunga jantan mengering, batang berubah warna menjadi kecoklatan dan akhirnya membusuk. Gejala lainnya yaitu ditandai oleh pembusukan daging buah, buah yang membusuk berwarna coklat kemerahan menyerupai darah. Penyakit darah disebabkan oleh bakteri DBD (Blood Disease Bacterium).
7. Penyakit Tanaman Jeruk
a. Kudis (Scab) (Spaceloma fawcetti Jenkins)
Penyakit kudis jeruk merupakan penyakit yang umum dialami oleh anakan batang bawah di persemaian, khususnya bila yang digunakan sebagai batang bawah adalah jenis jeruk yang rentan seperti jeruk RL. Penyakit ini disebabkan oleh jamur Sphaceloma Fawcetti. Bagian yang diserang adalah daun, tangkai dan buah.
b. CVPD/HLB Penyakit huanglongbing (HLB)
Penyebab penyakit ini adalah bakteri (Liberobacter asiaticus) yang dibawa oleh hama kutu loncat (Diaphorina citri). Adapun bagian tanaman yang diserang adalah silinder pusat (phloem) batang. Gejala penyakit ini adalah daun sempit, kecil lancip, buah kecil, biji rusak, dan pangkal buah berwarna oranye.
c. Tristeza
Penyebab penyakit ini adalah virus Citrus tristera dengan vektor Toxoptera. Bagian yang diserang adalah jeruk nipis besar dan batang bawah jeruk japanese citroen. Gejalanya antara lain lekuk batang, daun kaku, pemucatan vena daun, dan pertumbuhan terhambat.
d. Woody gail (vein enation)
Penyebab penyakit ini adalah virus Citrus vein enation dengan vektor Toxoptera citridus dan Aphis gossypis. Bagian tanaman yang diserang adalah daun jeruk nipis. Gejala penyakit ini antara lain tonjolan yang tidak teratur yang tersebar pada tulang daun di permukaan daun.
e. Blendok
Penyakit blendok disebabkan oleh jamur Diplodia natalensis. Bagian tanaman yang diserang adalah batang atau cabang tanaman jeruk nipis. Gejalanya antara lain kulit ketiak cabang menghasilkan gom yang menarik perhatian kumbang, warna kayu jadi keabu-abuan, kulit kering dan mengelupas.
f. Embun tepung
Penyebab penyakit embun tepung adalah jamur Oidium tingitanium. Bagian yang diserang adalah daun tangkai muda. Gejalanya adalah munculnya lapisan seperti tepung berwarna putih di daun dan tangkai daun muda.
g. Busuk buah
Penyebab penyakit busuk buah adalah Penicillium spp, Phytophthora citriphora, dan Botryodiplodia theobromae. Bagian yang diserang adalah buah. Gejalanya antara lain terdapat tepung-tepung padat berwarna hijau kebiruan pada permukaan kulit buah..
h. Busuk akar dan pangkal batang
Penyebab penyakit ini adalah jamur Phytophthora nicontanae. Bagian yang diserang adalah daun di bagian yang adalah akar dan pangkal batang, serta daun di bagian ujung dahan berwarna kuning. Gejalanya antara lain tunas tidak segar dan tanaman kering.
i. Buah gugur prematur
Penyebabnya adalah jamur Fusarium sp., Colletotrichum sp. dan Alternia sp. Bagian yang diserang buah dan bunga. Gejala berupa buah gugur pada dua hingga empat minggu sebelum panen.
j. Jamur upas
Penyebabnya adalah jamur Upasia salmonicolor. Bagian yang diserang adalah batang tanaman. Gejala penyakit ini antara lain terjadi retakan melintang pada batang, keluarnya gom, serta batang kering dan sulit dikelupas.
k. Kanker
Penyebab penyakit ini adalah bakteri Xanthomonas campestris Cv, Citri. Bagian yang diserang adalah daun dan tangkai buah. Gejalanya berupa bercak kecil berwarna hijau gelap atau kuning di sepanjang tepi, luka membesar dan tampak seperti gabus pecah dengan diameter 3 hingga 5 mm.
8. Penyakit Tanaman Melon
Tanaman melon salah satu tanaman yang dapat ditanam pada musim kemarau. Buah melon banyak diminati oleh masyarakat, sehingga harganya relatif agak mahal di pasaran dalam negeri maupun untuk ekspor. Hal ini menjadi peluang bagi petani, namun harus menyesuaikan permintaaan masyarakat modern, yakni mutunya yang bagus. Untuk mendapatkan mutu buah melon dan jaminan keamanan pangan dapat diupayakan dengan pengendalian penyakit tanaman. Berikut merupakan penyakit yang umum dijumpai pada tanaman melon.
a. Penyakit Virus Kuning
Penyebab penyakit ini virus Gemini dan gejala yang terlihat adanya bercak kuning pada daun dan beberapa daun menjadi keriting. Virus dapat ditularkan melalui benih, alat pertanian dan kupu-kupu merupakan serangga vektor bagi virus. Pada serangan berat, perkembangan buah akan lambat, sehingga buah yang dihasilkan tidak sempurna, terutama pada bentuk buah dan rasanya.
b. Penyakit Layu Bakteri
Penyakit ini penyebabnya Pseudomonas sp dan gejalanya perubahan warna pada daun muda menjadi coklat tua dan akhirnya mongering. Pada serangan lebih lanjut dapat menurunkan produksi atau gagal panen.
c. Penyakit Layu Fusarium
Penyakit yang disebabkan oleh cendawan Fusarium oxysporum ini menunjukkan gejala pada tanaman muda/pesemaian dapat menyebabkan tanaman busuk atau tumbuh kerdil. Pada tanaman dewasa daun menjadi pucat, bagian atas tanaman layu dan sedikit demi sedikit menjadi layu keseluruhan dan mati. Batang menjadi nekrotik/retak dan mengeluarkan cairan berwarna coklat.
d. Penyakit Antraknosa
Penyakit ini disebabkan oleh Collectotrichum lagenarium (Pass) Ell. Et Halst dan gejalanya terlihat pada daun, batang muda, bunga dan buah terdapat bercak-bercak berwarna coklat kelabu sampai kehitaman yang sedikit demi sedikit menekuk dan bersatu. Jaringan tanaman yang terdapat di bawahnya juga membusuk.
e. Penyakit Busuk Buah
Penyebab penyakit ini adalah jamur Phytophthora nicotianae B. de haan var parasitica (Dast) dan gejala serangan pada batang ditandai dengan bercak coklat kebasahan yang memanjang. Serangan serius dapat menyebabkan tanaman mati layu. Daun yang terserang seperti tersiram air panas kemudian meluas. Serangan pada buah ditandai dengan bercak kebasah-basahan yang menjadi coklat kehitaman dan lunak. Makin lama bercak menjadi berkerut dan mengendap. Pada bagian buah yang busuk diselimuti kumpulan cendawan putih.
9. Penyakit Tanaman Cabai
Berikut merupakan penyakit yang menyerang tanaman cabai
a. Anthracnose buah
Gejala awalnya adalah kulit buah cabai akan tampak mengkilap, selanjutnya akan timbul bercak hitam yang kemudian meluas dan akhirnya membusuk.
b. Penyakit busuk Phytophthora
Gejala penyakit ini adalah bagian tanaman yang terserang terdapat bercak coklat kehitaman dan lama kelamaan membusuk. Penyakit ini dapat menyerang tanaman cabai pada bagian daun, batang maupun buah.
c. Rebah semai atau dumping off
Penyakit ini biasanya menyerang tanaman saat di persemaian. Penyebab penyakit ini adalah jamur Phytium sp.
d. Penyakit layu fusarium dan layu bakteri
Penyakit layu fusarium dan layu bakteri pada tanaman cabai biasanya terjadi saat fase generatif.
e. Penyakit bercak daun
Penyakit ini disebabkan oleh cendawan Cercospora capsici. Gejalanya berupa bercak bercincin, berwarna putih pada tengahnya dan coklat kehitaman pada tepinya. Baca juga:
f. Penyakit virus mosaik
Saat ini belum ada pestisida yang mampu mengendalikan penyakit virus mosaik ini. Adapun sebagai tindakan pencegahan dapat dilakukan pengendalian terhadap hewan pembawa virus tersebut, yaitu aphids.
10. penyakit tanaman tomat
a. Busuk Buah Antraknosa
Pertama, waspadai kehadiran jamur Colletotrichum coccodes yang bentuknya kecil, bulat, dan melekuk. Jamur ini biasanya menyerang buah tomat yang sudah hampir matang. Gejala awalnya adalah kehadiran bintik kecil dengan pinggiran hitam pada kulit tomat. Bintik ini perlahan akan membesar, lalu berubah menjadi kecoklatan dan tomat pun mulai membusuk.
b. Penyakit Busuk Daun Tanaman Tomat
Di kawasan dengan suhu dingin, busuk tanaman terjadi akibat jamur Phytophthora infestans. Gejala infeksi awalnya adalah kehadiran bintik basah pada daun dan batang tanaman. Perlahan, bintik ini akan berubah menjadi bercak hitam keunguan.
c. Bercak Daun Septoria
Penyakit tanaman tomat yang kerap terjadi berikutnya adalah bercak daun septoria. Awalnya, akan muncul bercak melingkar putih keabuan di bagian tengah daun. Daun yang terinfeksi akan mulai menguning, layu, hingga pada akhirnya rontok. Penyakit bercak daun ini disebabkan oleh jamur patogen Septoria lycopersici.
d. Layu Fusarium pada Tanaman Tomat
Penyakit tanaman tomat satu ini terjadi akibat infeksi jamur Fusarium oxysporum f.sp. Lycopersici. Jamur akan menyerang melalui akar dan menghambat aliran air di dalam jaringan tanaman. Akibatnya, tanaman tomat tampak seperti layu di siang hari dan segar kembali di malam hari. Tidak hanya itu, daun tanaman perlahan akan menguning dan rontok.
e. Layu Verticillium
Sama seperti sebelumnya, tipe jamur ini akan mengganggu aliran air dalam jaringan tanaman. Bedanya, layu verticillium bisa menular pada tanaman sayur lainnya di sekitar tomat. Selain itu, gejalanya tidak hanya terlihat pada satu cabang saja, tetapi merata hampir di seluruh tanaman. Penyakit ini salah satunya disebabkan oleh spesies jamur Verticillium dalhiae
f. Bercak Kering Alternaria
Selanjutnya, ada penyakit bercak kering alternaria. Tanda awalnya adalah kemunculan bercak kecoklatan dan hitam pada bagian bawah daun tanaman. Bercak akibat infeksi jamur Alternaria solani ini tampak kering, seperti bekas terbakar. Daun yang terinfeksi perlahan akan layu dan rontok sehingga tanaman menjadi gundul. Penyakit ini biasanya muncul ketika tanaman mulai berbuah dan mengakibatkan gagal panen.
g. Bakteri Pseudomonas solanacearum
Penyakit tanaman tomat berikutnya adalah infeksi bakteri bernama Pseudomonas solanacearum. Gejala infeksinya ditandai dengan bagian pucuk yang layu dan menguning.
Daftar Pustaka.
http://cybex.pertanian.go.id/mobile/artikel/74467/hama-dan-penyakit–tanaman-padi/
http://cybex.pertanian.go.id/mobile/artikel/88327/Jenis-jenis-penyakit-Pada-Tanaman-jagung/