Mengenal Hormon Tiroid
Hormon tiroid diproduksi di kelenjar tiroid. Kelenjar tiroid terletak pada leher bagian depan, tepat di bawah kartilago krikoid, di samping kiri dan kanan trachea. Kelenjar Tiroid terdiri dari rangkaian folikel dengan ukuran yang bervariasi. Sel-sel folikel ini menjadi kolumner jika dirangsang oleh TSH dan gepeng saat istirahat. Sel-sel folikel tersebut men-sintesis tiroglobulin yang dikeluarkan dalam lumen folikel. Biosintesis T4 dan T3 berlangsung di dalam tiroglobulin pada interaksi sel koloid. Banyak mikrovili menonjol dari permukaan folikel dalam lumen, mikrovili ini berperan dalam endositosis dari tiroglobulin, yang kemudian dihidrolisis dalam sel untuk melepaskan hormon tiroid.
Hormon-hormon yang dihasilkan oleh kelenjar tiroid diantaranya adalah tiroksin atau tetraiodotironin (T4), triiodotironin (T3) yang dihasilkan oleh sel-sel epitel folikel, dan sedikit kalsitonin yang diproduksi oleh sel parafolikuler (Guyton, 1996).
Efek Hormon Tiroid
Berikut adalah efek hormon tiroid terhadap kondisi fisiologis di dalam tubuh yang perlu diketahui :
1. Metabolisme Karbohidrat
Hormon tiroid, terutama triiodothyronine (T3), meningkatkan kemampuan sel-sel tubuh untuk menangkap dan menggunakan glukosa. Peningkatan uptake glukosa juga akan meningkatkan proses glikolisis dan glukoneogenesis serta mempercepat sekresi insulin. Insulin adalah hormon yang memfasilitasi penyerapan glukosa oleh sel-sel tubuh, sehingga peningkatan sekresi insulin membantu mengatur tingkat glukosa dalam darah.
2. Metabolisme Lemak
Hormon tiroid berperan dalam mengatur metabolisme lemak dengan meningkatkan mobilisasi lemak, mempercepat oksidasi asam lemak, dan menggunakan lemak sebagai sumber energi. Hal ini berkontribusi pada penurunan simpanan lemak dan memastikan ketersediaan energi yang cukup untuk kebutuhan tubuh, khususnya selama periode tinggi aktivitas hormon tiroid.
3. Efek pada Lemak Plasma dan Liver
Meskipun hormon tiroid yang tinggi meningkatkan konsentrasi asam lemak bebas, efeknya pada kolesterol, fosfolipid, dan trigliserida dalam plasma cenderung menurun. Ini mencerminkan perubahan dalam metabolisme lemak yang melibatkan peningkatan oksidasi asam lemak dan penurunan sintesis lipoprotein dalam hati.
4. Meningkatkan Kebutuhan Vitamin
Efek hormon tiroid dalam meningkatkan jumlah enzim dalam tubuh dapat berdampak pada kebutuhan vitamin, terutama vitamin-vitamin yang berfungsi sebagai koenzim. Kondisi ini menggarisbawahi pentingnya asupan nutrisi untuk mendukung fungsi optimal tubuh, khususnya saat hormon tiroid meningkat.
5. Meningkatkan Laju Metabolisme Basal
Hormon tiroid, terutama triiodothyronine (T3) dan thyroxine (T4), meningkatkan aktivitas enzim dan proses metabolisme di dalam sel. Ini termasuk peningkatan metabolisme karbohidrat, protein, dan lemak, yang semuanya berkontribusi pada peningkatan laju metabolisme basal. Peningkatan laju metabolisme basal yang signifikan dapat berdampak pada kesehatan secara umum dan menyebabkan gejala seperti penurunan berat badan, peningkatan denyut jantung, kelelahan, dan sensitivitas terhadap suhu.
6. Meningkatkan Aliran Darah dan Curah Jantung
Hormon tiroid memainkan peran penting dalam mengatur keseimbangan antara aliran darah, curah jantung, dan kebutuhan oksigen oleh jaringan. Peningkatan aktivitas tiroid meningkatkan perfusi jaringan dan memastikan pasokan oksigen yang memadai untuk mendukung metabolisme yang lebih tinggi. Sebaliknya, penurunan aktivitas tiroid dapat mengakibatkan penurunan aliran darah dan curah jantung.
7. Meningkatkan Frekuensi Nadi
Hormon tiroid, terutama triiodothyronine (T3), memiliki efek langsung pada eksitabilitas atau kemampuan jantung untuk merespons rangsangan. Ini menyebabkan detak jantung yang lebih sering dan peningkatan laju denyut nadi. Perubahan dalam aktivitas tiroid dapat dengan cepat mempengaruhi respons jantung dan frekuensi nadi, menjadikannya salah satu tanda penting dalam evaluasi keseimbangan hormon tiroid dalam tubuh.
8. Tekanan Arteri Normal
Pada kondisi hipertiroid, terjadi peningkatan tekanan sistolik, yaitu tekanan darah pada saat jantung berkontraksi. Peningkatan ini berkisar antara 10 hingga 15 mmHg dari nilai normal. Seiring dengan peningkatan tekanan sistolik, tekanan diastolik (tekanan darah saat jantung beristirahat antara kontraksi) cenderung menurun. Namun, penurunan ini diimbangi sehingga mean arterial pressure (MAP) tetap normal.
9. Meningkatkan Respirasi
Metabolisme yang tinggi, yang terjadi pada kondisi dengan hormon tiroid yang tinggi, meningkatkan kebutuhan tubuh akan oksigen. Hal ini karena proses metabolisme memerlukan oksigen untuk menghasilkan energi. Peningkatan metabolisme tidak hanya meningkatkan kebutuhan oksigen, tetapi juga mempercepat pembentukan karbon dioksida (CO2) sebagai produk dari reaksi biokimia dalam sel.
10. Meningkatkan Motilitas Gastrointestinal
Hormon tiroid memainkan peran penting dalam mengatur fungsi saluran pencernaan, termasuk nafsu makan, pencernaan makanan, dan motilitas gastrointestinal. Gangguan dalam fungsi ini dapat terjadi pada kondisi hipertiroidisme dan hipotiroidisme, dengan gejala seperti diare atau konstipasi sebagai hasilnya.
11. Efek pada Sistem Saraf Pusat
Hormon tiroid yang tinggi meningkatkan kecepatan serebrasi atau transmisi impuls saraf di sistem saraf pusat. Ini dapat mengakibatkan peningkatan aktivitas mental dan respons cepat terhadap rangsangan. Sebaliknya, rendahnya hormon tiroid dapat menyebabkan penurunan kecepatan serebrasi, yang dapat berpengaruh pada kejelasan pikiran dan kecepatan respons mental. Pasien dengan hipertiroidisme cenderung mengalami gejala psikoneurotik, termasuk kecemasan, kegelisahan, dan paranoia yang berat.
12. Efek pada Fungsi Otot
Peran hormon tiroid dalam regulasi kontraksi otot dan keseimbangan protein otot memerlukan kontrol yang tepat. Peningkatan sedikit hormon tiroid dapat meningkatkan aktivitas otot, tetapi kadar yang sangat tinggi dapat mengakibatkan katabolisme protein berlebihan dan melemahkan otot.
Teknik ELISA untuk Mengetahui Kadar Hormon Tiroid
Pemeriksaan terhadap hormon tiroid mulai berkembang setelah diperkenalkan teknik radioimmunoassay (RIA) pada awal tahun 1970-an, diikuti dengan immunoradiometric assay (IRMA), enzyme-linked immunoassay (ELISA), enzyme-linked immunofluorescence assay (ELFA) dan enzyme immunoassay (EIA), serta yang terbaru electrochemiluminescent assay (ECLIA).
Pemeriksaan marker hormon tiroid (misalnya menggunakan marker TSH/Thyroid Stimulating Hormone) menggunakan prinsip ELISA menggunakan antibodi monoklonal terhadap TSH. Antibodi monoklonal anti-TSH dari tikus digunakan sebagai fase padat dalam microwells, sementara antibodi anti-TSH dari kambing digunakan dalam larutan enzim konjugat (horseradish peroxidase). Sampel akan bereaksi dengan kedua antibodi tersebut, sehingga molekul TSH terikat di antara fase padat dan enzyme-linked antibody. Setelah diinkubasi selama 60 menit pada suhu ruang, dilakukan pencucian wells menggunakan diluted buffered wash untuk menghilangkan antibodi berlabel yang tidak terikat. Kemudian, ditambahkan larutan substrat TMB dan diinkubasi selama 20 menit, sehingga menghasilkan warna biru. Pembentukan warna biru dihentikan dengan menambahkan larutan stop, sehingga menyebabkan perubahan warna menjadi kuning. Konsentrasi TSH memiliki hubungan langsung dengan intensitas warna sampel, dan absorbans diukur secara spektrofotometri pada panjang gelombang 450 nm.
ELISA Kit Pemeriksaan Hormon Thyroid dari merk Elabscience dan Cortez
Sebagai penunjang penelitian mengenai Hormon Thyroid, PT. Indogen Intertama menawarkan berbagai ELISA kit pengujian Thyroid dari merk Elabscience dan Diagnostic Automation/Cortez Diagnostics Inc sebagai berikut :
Tabel 1. Thyroid ELISA Kit dari merk Elabscience® dan Cortez
Brand | No. Katalog | Deskripsi Kit | Jenis Sampel | ⅀ test |
Elabscience | E-EL-0079 | fT3(Free Triiodothyronine) ELISA Kit
Reactivity: Universal |
Serum, Plasma, Other biological fluids | 96T
96T*5 |
Elabscience | E-EL-H3636 | Human TSH (Thyroid Stimulating Hormone) ELISA Kit | Serum, Plasma, Other biological fluids | 96T
96T*5 |
Elabscience | E-EL-R0976 | Rat TSH (Thyroid Stimulating Hormone) ELISA Kit | Serum, Plasma, Other biological fluids | 96T
96T*5 |
Elabscience | E-EL-MK0819 | Monkey TSH (Thyroid Stimulating Hormone) ELISA Kit | Serum, Plasma, Other biological fluids | 96T
96T*5 |
Elabscience | E-EL-M1153 | Mouse TSH (Thyroid Stimulating Hormone) ELISA Kit | Serum, Plasma, Other biological fluids | 96T
96T*5 |
Elabscience | E-UNEL-H0032 | Uncoated Human TSH (Thyroid Stimulating Hormone) ELISA Kit | Serum, Plasma, Other biological fluids | 96T*5 96T*15 |
Elabscience | E-EL-0122 | fT4(Free Thyroxine) ELISA Kit
Reactivity: Universal |
Serum, Plasma, Other biological fluids | 96T
96T*5 |
Elabscience | E-EL-H6077 | Human TG (Thyroglobulin) ELISA Kit | Serum, Plasma, Other biological fluids | 96T
96T*5 |
Elabscience | E-EL-P3002 | Porcine TG (Thyroglobulin) ELISA Kit | Serum, Plasma, Other biological fluids | 96T
96T*5 |
Elabscience | E-EL-B0001 | Bovine TG (Thyroglobulin)ELISA Kit | Serum, Plasma, Other biological fluids | 96T
96T*5 |
Elabscience | E-EL-P2186 | Porcine TG (Thyroglobulin) ELISA Kit | Serum, Plasma, Other biological fluids | 96T
96T*5 |
Elabscience | E-TSEL-H0025 | QuicKey Human TG(Thyroglobulin) ELISA Kit | Serum, Plasma, Other biological fluids | 96T
96T*5 |
Elabscience | E-UNEL-H0009 | Uncoated Human TG (Thyroglobulin) ELISA Kit | Serum, Plasma, Other biological fluids | 96T*5 96T*15 |
Elabscience | E-UNEL-P0002 | Uncoated Porcine TG (Thyroglobulin) ELISA Kit | Serum, Plasma, Other biological fluids | 96T*5 96T*15 |
Elabscience | E-EL-0100 | T4(Thyroxine) ELISA Kit
Reactivity: Universal |
Serum, Plasma, Other biological fluids | 96T
96T*5 |
Cortez | 3145-38 | Reverse T3 ELISA, Thyroid ELISA kits | ELISA – Indirect; Antigen Coated Plate | 96T |
Cortez | 3148-15 | Human Free T3 ELISA Test Kit | Competitive ELISA | 96T |
Cortez | 3146-15 | Human Free T4 ELISA Test Kit | Competitive ELISA | 96T |
Cortez | 3150-15 | Human (NeoNatal T4) NNT4 ELISA Test Kit | Competitive ELISA | 96T |
Cortez | 3124-15 | Human NeoNatal TSH (NNTSH) ELISA kit | Competitive ELISA | 192T |
Cortez | 3144-16 | Human T3 ELISA Test Kit | Competitive ELISA | 96T |
Cortez | 3176-15 | Human T3 Uptake ELISA Test Kit | Competitive ELISA | 96T |
Cortez | 3149-16 | Human T4 ELISA Test Kit | Competitive ELISA | 96T |
Cortez | 1421-1 | Human Thyroglobulin ELISA Test Kit | ELISA – Indirect; Antigen Coated Plate | 96T |
Cortez | 3122-16 | Human TSH ELISA Test Kit | Sandwich Complex | 96T |
Cortez | 3123-16 | Human TSH Ultra Sensitive ELISA Test Kit | ELISA – Indirect; Antigen Coated Plate | 96T |
Artikel Terkait :
7 Elisa Kit Marker Hormon Thyroid
50+ Marker ELISA kit Untuk In Vitro Diagnostik Merk Diasino
Ready Stock Diagnostic ELISA Kit Marker Thyroid Merk Diasino
Referensi :
Diagnostic Automation/Cortez Diagnostics Inc. Thyroid ELISA kits. Diakses pada 25 Januari 2024 dari https://rapidtest.com/index.php?product=Thyroid-ELISA-kits&cat=15
Pratomo, Bhirowo Yudo. Widodo, Untung. Ferdiansyah, David (2022). J U R N A L K O M P L I K A S I A N E S T E S I V O L U M E 9 N O M O R 3, A G U S T U S 2 0 2 2 : Manajemen Preoperatif pada Pasien dengan Hipertiroid.
Wirawati, Ida Ayu Putri (2017). Pemeriksaan Tiroid. (Karya Ilmiah Fakultas Kedokteran Universitas Udayana). https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_penelitian_1_dir/4c6caec53f9cabaf34f46acff9116acb.pdf