Virus Avian Influenza H9, atau yang lebih dikenal sebagai Flu Burung H9, adalah penyakit yang sering kali membuat kita merasa was-was. Tidak hanya bagi hewan ternak, tapi juga bagi manusia. Yuk, mari kita bahas lebih dalam tentang virus yang satu ini.
Apa itu Avian Influenza H9?
Avian Influenza (AI) atau lebih dikenal dengan Flu Burung adalah penyakit yang disebabkan oleh virus influenza subtipe H9. Penyakit ini terutama menjangkiti unggas. seperti ayam dan itik, namun juga dapat ditularkan kepada manusia. Virus Avian Influenza H9 merupakan salah satu dari banyak subtipe virus influenza yang ada, dan telah ditemukan menyebar di berbagai belahan dunia. Infeksi ini dapat menimbulkan gejala yang ringan hingga berat pada hewan ternak, serta dapat berpotensi menyebabkan penyakit serius pada manusia jika terjadi penularan dari hewan ke manusia. Oleh karena itu, pemantauan dan pencegahan terhadap Avian Influenza H9 sangat penting untuk mengurangi risiko penyebarannya dan melindungi kesehatan hewan ternak dan manusia.
Sejarah dan Penyebaran Virus Avian Influenza H9
Virus Avian Influenza H9 pertama kali ditemukan pada tahun 1966 di Wisconsin, Utara Amerika Serikat bersamaan dengan munculnya outbreak LPAI (low pathogenic avian influenza) di Turki. Namun, sejak itu, virus ini telah menyebar ke berbagai belahan dunia. Di Indonesia virus ini pertama kali ditemukan pada tahun 2017, dan cepat menyebar ke wilayah-wilayah lain.
Perkembangan AI di Indonesia telah melibatkan berbagai upaya pencegahan, deteksi, dan pengendalian. Pemerintah Indonesia telah bekerja sama dengan organisasi internasional seperti Organisasi Kesehatan Hewan Dunia (OIE) dan Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) untuk mengatasi masalah AI ini. Upaya-upaya tersebut meliputi kampanye vaksinasi massal, pengawasan ketat terhadap pergerakan unggas, peningkatan kapasitas di laboratorium di seluruh negeri untuk deteksi cepat AI, dan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya kebersihan dan biosekuriti di peternakan.
Meskipun demikian, AI tetap menjadi ancaman di Indonesia. Variasi virus yang muncul, perubahan dalam pola migrasi burung liar, serta praktik-praktik peternakan yang kurang aman merupakan faktor-faktor yang memperumit upaya pengendalian. Pemerintah dan berbagai pemangku kepentingan terus bekerja sama untuk meningkatkan pengawasan dan respons terhadap AI guna melindungi kesehatan unggas dan mencegah penularannya kepada manusia.
Cara infeksi Avian Influenza H9
Infeksi Avian Influenza H9 (Flu Burung H9) pada hewan ternak, terutama burung, dapat terjadi melalui berbagai cara, termasuk kontak langsung dengan unggas yang terinfeksi, kontaminasi lingkungan, atau melalui transmisi udara. Berikut adalah beberapa cara infeksi yang umum:
1. Kontak Langsung
Burung atau unggas yang terinfeksi Avian Influenza H9 dapat menularkan virus kepada burung lainnya melalui kontak langsung, seperti menyentuh, pecking, atau saling bertengger di tempat yang sama.
2. Kontaminasi Lingkungan
Virus Avian Influenza H9 dapat bertahan hidup di lingkungan seperti air dan tanah untuk jangka waktu tertentu. Unggas yang bersentuhan dengan lingkungan yang terkontaminasi dapat terinfeksi virus melalui konsumsi air atau makanan yang terkontaminasi. Kontaminasi air atau makanan dapat terjadi akibat feses yang mencemari lingkungan.
3. Transmisi Udara
Virus Avian Influenza H9 juga dapat menyebar melalui udara dalam bentuk partikel droplet yang dihasilkan saat burung yang terinfeksi bersin atau batuk. Partikel droplet ini dapat dihirup oleh burung lain yang berdekatan, menyebabkan infeksi.
Untuk manusia, penularan Avian Influenza H9 juga dapat terjadi melalui kontak langsung dengan unggas yang terinfeksi atau melalui kontak dengan lingkungan yang terkontaminasi. Namun, penularan dari unggas ke manusia biasanya jarang terjadi dan biasanya terjadi dalam situasi-situasi di mana manusia memiliki kontak dekat dan berkelanjutan dengan unggas yang terinfeksi, seperti di peternakan atau pasar unggas yang tidak higienis.
Macam-macam Subtipe Virus Avian Influenza H9
Virus Influenza H9 adalah subtipe dari virus influenza yang tergolong dalam keluarga Orthomyxoviridae. Secara khusus, virus influenza H9 dapat terbagi menjadi beberapa jenis berdasarkan kombinasi dari dua protein permukaan utamanya, yaitu hemagglutinin (H) dan neuraminidase (N). Kombinasi ini menentukan subtipe dari virus influenza tersebut.
Berikut adalah beberapa subtipe virus influenza H9 yang umum ditemukan:
1. H9N2
Subtipe ini telah ditemukan menjangkiti berbagai jenis burung di seluruh dunia, termasuk unggas peliharaan dan burung liar. H9N2 juga telah diketahui memiliki kemampuan untuk menyebar ke manusia, meskipun kasus manusia yang terinfeksi biasanya menunjukkan gejala yang ringan.
2. H9N6
Subtipe ini juga telah diketahui menyebabkan infeksi pada unggas, terutama di Asia. Meskipun kasus manusia yang disebabkan oleh H9N6 tidak terlalu umum, virus ini dianggap memiliki potensi untuk menyebabkan penyakit serius jika terjadi penularan ke manusia.
3. H9N8
Meskipun lebih jarang terjadi dibandingkan dengan H9N2, subtipe ini juga telah ditemukan pada unggas, terutama di wilayah Asia. Kasus manusia yang disebabkan oleh H9N8 juga telah dilaporkan, meskipun jarang.
Setiap subtipe virus influenza H9 memiliki karakteristik dan potensi penularan yang berbeda, dan pemantauan terus menerus diperlukan untuk mengidentifikasi dan mengendalikan penyebarannya baik di antara populasi unggas maupun risiko penularannya kepada manusia.
Pemeriksaan AI dengan Metode ELISA Kit
Salah satu cara untuk mendeteksi Flu Burung H9 adalah dengan menggunakan metode ELISA (Enzyme-Linked Immunosorbent Assay) kit. Prosesnya cukup sederhana. Pertama, ambil sampel darah dari hewan ternak yang diduga terinfeksi. Kemudian, campurkan sampel tersebut dengan reagen yang mengandung antibodi terhadap virus H9. Jika virus ada dalam sampel, akan terjadi reaksi yang menghasilkan sinyal warna. Dari sinyal ini, dokter hewan bisa menentukan apakah hewan tersebut positif terinfeksi atau tidak.
INDOGEN penyuplai ELISA Kit dengan berbagai Biomarker dari Perusahaan China yaitu Elabscience dan salah satu marker yang dapat disuplai yaitu Avian Influenza H9 ELISA Kit (Gambar 1).
Selain dengan ELISA kit, mendeteksi Avian Influenza H9 juga dapat menggunakan Rapid Test kit dari QuickingBio. Selengkapnya dapat klik disini.
Sumber: