Keamanan pangan merupakan masalah yang semakin memprihatinkan di seluruh dunia. Untuk memastikan keamanan pangan dan pakan, lebih dari 100 negara telah merumuskan peraturan terkait pangan dan pakan. Elabscience® adalah pemasok global solusi keamanan pangan dan pakan. Elabscience dan PT. Indogen Intertama menyediakan berbagai solusi dan layanan pengujian inovatif untuk deteksi kualitatif dan kuantitatif mikotoksin, residu, dan kontaminan dalam pangan dan pakan. Dengan adanya training ini INDOGEN bersama Elabscience bertujuan dapat meningkatkan pelayanan Customer terutama bidang industri dan balai karantina serta laboratorium uji lainnya.
Tahap Pengerjaan ELISA Food Safety
1. CAP(Chloramphenicol) ELISA Kit
A. Persiapan Bahan dan Alat
Bahan:
– ELISA Kit: #E-FS-E106 CAP(Chloramphenicol) ELISA Kit
– Sampel: Udang
– Air deionisasi
– Etil asetat
– N-heksan
– Centrifuge tube 1.5ml
– Tabung 10ml
– Centrifuge tube 50ml
– Gelas steril
– Pipet Tips 1000uL, 200uL dan 10uL
– Absorbent Paper
Alat:
– Microplate Reader filter 450nm
– Sentrifugasi
– Nitrogen Evaporator
– Vortex
– Mikropipet
B. Prosedur Pengerjaan ELISA Kit Food Safety (CAP)
Preparasi Sampel
Preparasi Reagent
Note: Setiap mengencerkan reagen, lakukan pada waktu mendekati reagen tersebut akan digunakan.
Tahap Pengerjaan Food Safety ELISA Kit – CAP(Chloramphenicol) ELISA Kit
Note: Sesuaikan jumlah well yang akan digunakan, well yang tidak dipakai simpan kembali pada suhu sesuai.
C. Analisa Data
Data absorbansi yang telah didapatkan dari alat, pindahkan ke dalam excel kemudian analisa pada software OriginPro. Pada CAP ELISA kit ini nilai absorbansi rata-rata hitung kembali dengan perbandingan absorbansi standard 0 ppb. Absorbansi (%) = A/A0 x 100%
A: Absorbansi rata-rata sampel atau standard
A: Absorbansi standard 0 ppb
Berikut hasil kurva standard yang didapatkan menggunakan software OriginPro.
Dan di bawah ini adalah hasil konsentrasi sampel Udang.
Tabel 1. Konsentrasi sampel uji CAP ELISA Kit
Sampel | Abs-1 | Abs-2 | CV% | A/A0 x 100% | Dilution factor | Conc. (ppb) |
Sampel 1 (- kloramfenikol) |
2,5436 | 2,4518 | 2,6 | 94,4 | 0,5 | 0,009 |
Sampel 2
(+ kloramfenikol) |
0,1594 | 0,1455 | 6,4 | 5,8 | 0,5 | 3,111 |
Berdasarkan tabel di atas, sampel Udang tanpa penambahan kloramfenikol menunjukan hasil kurang dari limit deteksi Kit yaitu 0.05ppb. Sedangkan sampel dengan penambahan kloramfenikol melebihi LOD kit. Hal ini menunjukan bahwa sampel 2 berbanding lurus dengan hasil deteksi kit, sehingga dapat disimpulkan CAP ELISA Kit dari Elabscience efektif dalam mendeteksi residual antibiotik tersebut.
2. AFB1(Aflatoxin B1) ELISA Kit
A. Persiapan Bahan dan Alat
Bahan:
– ELISA Kit: #E-TO-E017 AFB1(Aflatoxin B1) ELISA Kit
– Sampel: Pakan ternak
– Air deionisasi
– Centrifuge tube 50ml
– Gelas steril
– Pipet Tips 1000uL, 200uL dan 10uL
– Absorbent Paper
Alat:
– Microplate Reader filter 450nm
– Homogenizer
– Sentrifugasi
– Vortex
– Mikropipet
B. Prosedur Pengerjaan Food Safety ELISA Kit (Aflatoxin B1)
Preparasi Sampel
Note: Setiap jenis sampel memiliki perlakukan yang berbeda. Perhatikan pada manual protokolnya.
Preparasi Reagent
Tahap Pengerjaan Food Safety ELISA Kit – AFB1(Aflatoxin B1) ELISA Kit
C. Analisa Data
Sama seperti CAP ELISA Kit, pengolahan data absorbansi yang telah didapatkan dari alat, pindahkan ke dalam excel kemudian analisa pada software OriginPro. Nilai absorbansi rata-rata hitung kembali dengan perbandingan absorbansi standard 0 ppb. Absorbansi (%) = A/A0 x 100%
A: Absorbansi rata-rata sampel atau standard
A: Absorbansi standard 0 ppb
Berikut hasil kurva standard yang didapatkan menggunakan software OriginPro.
Tabel 2. Konsentrasi sampel uji AFB1(Aflatoxin B1) ELISA Kit
Sampel | Rata-rata Absorbansi | A/A0 | Conc. (ppb) | Dilution factor | Corrected Conc. (ppb) |
Sampel 1 | 2,4597 | 0,8032 | 0,0745 | 30 | 2,2362 |
Sampel 2
|
1,5027 | 0,4907 | 0,2950 | 30 | 8,8791 |
Sampel 3 | 1,1324 | 0,370 | 0,4695 | 30 | 14,0862 |
Berdasarkan jenis sampel yang diujikan menggunakan AFB1(Aflatoxin B1) ELISA Kit, yaitu berupa pakan ternak memiliki batas limit deteksi (LOD) 3ppb. Dari hasil uji yang ditampilkan pada tabel 2, bahwa sample 1 konsentrasinya kurang dari 3ppb, sehingga diindikasi dapat lolos dalam pengujian. Sedangkan 2 sampel lainnya melebih LOD pada kit, maka tidak lolos dalam pengujian.
Marker lain untuk pengujian keamanan pangan ini dapat anda temukan disini.