Penyimpanan sel (cell line) dan sel punca (stem cell) merupakan bagian penting dalam penelitian biomedis dan pengembangan terapi seluler. Cell line adalah sekumpulan sel yang berasal dari satu sel induk tunggal yang telah diperbanyak dan dipertahankan dalam kultur sel dalam kondisi laboratorium, sedangkan stem cell adalah jenis sel yang memiliki kemampuan unik untuk berkembang menjadi berbagai jenis sel dalam tubuh. Untuk menjaga viabilitas dan fungsionalitas sel ini dalam waktu jangka panjang, diperlukan teknik penyimpanan yang efektif dan efisien. Selama bertahun-tahun, berbagai metode penyimpanan telah dikembangkan untuk memastikan bahwa sel-sel ini tetap hidup dan dapat digunakan untuk eksperimen atau terapi di masa depan.
Pembekuan sel atau lebih dikenal dengan cryopreservation merupakan metode yang paling umum digunakan untuk menyimpan cell line dan stem cell. Pembekuan ini dilakukan dengan menurunkan suhu sel secara bertahap hingga mencapai suhu ekstrem (biasanya -80°C atau lebih rendah, bahkan -196°C dalam nitrogen cair).
Proses Cryopreservation
Perlu diperhatikan untuk penggunaan gliserol dan DMSO, sebagai zat cryoprotectant yang sesuai untuk penyimpanan beku sel, tetapi penanganan DMSO harus sangat dilakukan secara hati-hati. DMSO konsentrat bersifat toksik bagi personel laboratorium dan sel sehingga harus diencerkan sebelumnya. Toksisitas ini juga dapat berdampak negatif pada sel dengan media mengandung 10% DMSO, ketika dibiarkan beberapa jam pada suhu ruang, maka diwajibkan untuk mentransfer sel ke suhu -80°C untuk penyimpanan dalam waktu 30 menit. Secara umum, tata tertib penggunaan pakaian dan gloves laboratorium mampu melindungi personel dari bahaya DMSO dan zat terlarut. Selain menggunakan freezer ultra-dingin (-80°C), biasanya juga bisa menggunakan nitrogen cair (-196°C) untuk penyimpanan cell line dan stem cell.
Reagent pada proses pembekuan atau freezing sel dengan produk Elabscience
Katalog | Medium Pembekuan Sel | Ukuran |
PB180438 | Freezing Medium (Serum-free & animal origin-free) | 100mL |
PB180436 | General Freezing Medium | 10mL×10 |
P-CC-001 | Room SafeGuard | 480mL |
P-CC-002 | Bath SafeGuard | 100mL |
Penyimpanan dalam fase uap nitrogen dilakukan dengan menyimpan sel pada suhu di bawah -150°C, tetapi tidak langsung dalam nitrogen cair. Sebaliknya, sel disimpan dalam uap yang dihasilkan di atas nitrogen cair. Metode ini mengurangi risiko kontaminasi silang dan kerusakan sel yang mungkin terjadi jika disimpan dalam fase cair.
Prosedur Penyimpanan dalam Fase Uap Nitrogen
Pada beberapa kasus, sel-sel yang disimpan dalam waktu yang lebih singkat dapat ditempatkan dalam media pemberi hidup yang diperkaya. Metode ini sering digunakan ketika sel tidak perlu disimpan dalam jangka waktu yang panjang, dan tujuannya adalah untuk mempertahankan aktivitas atau karakteristik sel selama beberapa hari atau minggu.
Proses Penyimpanan dalam Media Kultur
Lyophilization atau pengeringan beku adalah proses yang digunakan untuk menghilangkan air dari sel atau bahan biologis lainnya melalui pembekuan dan pengeringan dalam kondisi vakum. Teknik ini sering digunakan untuk mengawetkan sejumlah sel atau bahan biologis yang membutuhkan penyimpanan jangka panjang, dengan keuntungan besar dalam mengurangi volume dan menghindari kerusakan es.
Proses Lyophilization
Dalam beberapa penelitian atau aplikasi klinis, sel dapat disimpan dalam suspensi seluler, yaitu cairan yang mengandung sel yang tersebar merata. Suspensi ini sering digunakan untuk sel-sel yang membutuhkan perlakuan khusus atau transfer langsung ke aplikasi klinis.
Proses Penyimpanan dalam Suspensi Seluler
Pemilihan metode penyimpanan cell line dan stem cell bergantung pada jenis sel yang akan disimpan, durasi penyimpanan yang diinginkan, dan tujuan penggunaannya. Cryopreservation tetap menjadi metode yang paling umum dan efektif untuk penyimpanan jangka panjang, sementara metode lain seperti penyimpanan dalam media pemberi hidup dan lyophilization menawarkan alternatif berdasarkan kebutuhan spesifik. Penting untuk memahami kelebihan dan kekurangan masing-masing metode agar sel-sel yang disimpan dapat digunakan dengan optimal dalam penelitian atau aplikasi klinis.
Referensi
David, McCormack. M. Elise, Winer. S. Eric, Colvin. A. Gerald, Quesenberry. J. Peter. 2007. Cryopreservation of Hematopoietic Stem Cells. American Journal of Hematology. June 2007; 82(6): 463–472.
Hornberger, K., Yu, G., McKenna, D., & Hubel, A. (2019). Cryopreservation of Hematopoietic Stem Cells: Emerging Assays, Cryoprotectant Agents, and Technology to Improve Outcomes. Transfusion medicine and hemotherapy : offizielles Organ der Deutschen Gesellschaft für Transfusionsmedizin und Immunhämatologie, 46(3), 188–196. https://doi.org/10.1159/000496068
Indogen. Prosedur Dasar Laboratorium untuk Pemeliharaan Kultur Sel. https://indogen.id/prosedur-dasar-laboratorium-untuk-pemeliharaan-kultur-sel/