Artikel ini Membahas Beberapa Marker Target untuk Pengobatan Limfoma, Yuk Cek!

Artikel ini Membahas Beberapa Marker Target untuk Pengobatan Limfoma, Yuk Cek!

Istilah Limfoma dikenal sebagai beberapa tipe kanker pada sistem limfatik manusia. Sistem limfatik terdiri dari organ, kelenjar dan kelompok sel yang disebut dengan kelenjar getah bening. Limfoma merupakan sistem yang berperan dalam sistem kekebalan tubuh untuk melawan infeksi. Beberapa limfatik yang menjadi sasaran kanker ini yaitu kelenjar getah bening, sumsum tulang, limpa dan kelenjar timus.

Gambar 1. Sistem Limfatik pada ManusiaSource: https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/22225-lymphoma

Gambar 1. Sistem Limfatik pada Manusia
Source: https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/22225-lymphoma

Limfoma berasal dari jenis sel yang membentuk kanker yang berasal dari sel darah putih yang membunuh kuman. Terdapat dua tipe utama limfoma yaitu limfoma Hodgkin dan limfoma non-Hodgkin. Limfoma Hodgkin ditandai dengan keberadaan jenis sel khusus yang disebut sel Reed-Sternberg. Sel-sel ini berukuran lebih besar daripada sel-sel sehat dan seringkali memiliki lebih dari satu nukleus. Limfoma Hodgkin seringkali dapat disembuhkan. Limfoma yang tidak memiliki sel Reed-Sternberg dianggap sebagai limfoma non-Hodgkin. Limfoma non-Hodgkin lebih umum daripada limfoma Hodgkin. Penampakan sel non-Hodgkin di bawah mikroskop bervariasi, tergantung jenisnya. Kesembuhan limfoma non-Hodgkin juga bergantung pada jenisnya.

Gejala umum yang ditemui pada pasien penderita limfoma antara lain:

  • Pembengkakan tanpa rasa sakit pada satu atau lebih kelenjar getah bening di leher, ketiak, atau selangkangan yang tidak hilang dalam beberapa minggu.
  • Kelelahan yang terus-menerus bahkan setelah cukup tidur.
  • Demam bertahan di atas 39,5 ℃ selama lebih dari dua hari, atau demam yang kambuh.
  • Keringat pada malam hari yang berlebihan.
  • Sesak nafas (dispnea) yang sering kambuh
  • Penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan secara tiba-tiba.

Limfoma terjadi ketika sel darah putih dalam sistem limfatik bermutasi menjadi sel kanker yang tumbuh cepat dan tidak mati. Seperti kebanyakan kanker, sebagian besar mutasi genetik yang menyebabkan limfoma terjadi secara spontan, tanpa penyebab yang dapat diidentifikasi. Hal ini juga menjadi alasan bahwa pengobatan limfoma sangat dibutuhkan. Artikel beriku merupakan lanjutan dari artikel sebelumnya dan akan membahas beberapa marker target untuk obat limfoma yaitu: 26S proteasome, Histone deacetylase, BTK, P110δ, CD20, CD30 dan PD-1.

26S Proteasome

26S Proteasome merupakan kompleks mesin proteolitik (enzim pemecah protein) utama dalam sel eukariotik yang berfungsi untuk mendegradasi protein yang tidak diinginkan. Kompleks ini sangat penting untuk mengatur hampir semua aspek seluler, termasuk membuang protein yang salah lipat atau rusak, serta protein regulasi, dengan cara yang bergantung pada energi dari ATP. Protein target diidentifikasi oleh penanda ubikuitin sebelum diproses dan dipecah oleh proteasom 26S.

Enzim pengaktif ubikuitin (E1) pertama-tama membentuk ikatan tio-ester dengan ubikuitin (protein yang sangat terkonservasi dengan 76 asam amino) secara bergantung ATP. Ubikuitin kemudian berikatan dengan enzim konjugasi ubikuitin (E2). Selanjutnya, karboksi-terminus ubikuitin membentuk ikatan isopeptida dengan residu K pada protein substrat dengan adanya enzim ligase ubikuitin (E3). Beberapa siklus ubikuitilasi menghasilkan poliubikuitilasi protein substrat. Kompleks proteasom 26S mengenali, membuka, dan mendegradasi protein substrat yang terpoliubikuitilasi menjadi peptida-peptida kecil. Ub, ubikuitin.

Gambar 2. Skema Kompleks Regulasi 26S dan Ubikuitilasi Protein.

Gambar 2. Skema Kompleks Regulasi 26S dan Ubikuitilasi Protein.

Kompleks ini berperan membantu menjaga kesehatan sel dengan menghancurkan protein yang rusak atau tidak perlu, dan berperan penting dalam banyak proses seluler seperti siklus sel, respons imun, dan perbaikan DNA. Proteasom 26S mengatur banyak fungsi seluler, yang paling menonjol di antaranya adalah perkembangan mitosis, pertumbuhan, kemotaksis, presentasi antigen, angiogenesis, apoptosis, dan ekspresi beberapa gen yang selanjutnya mengatur proses-proses lainnya. Mekanisme-mekanisme yang dipengaruhi oleh proteasom 26S ini merupakan beberapa proses yang diubah atau dideregulasi dalam kanker. Kompleks proteasom 26S juga memainkan peran penting dalam mengatur fungsi NFκB dan peristiwa intra dan interseluler utama terkait. Terjadinya misregulasi fungsi NFκB akan menyebabkan berbagai jenis kanker.

Berikut beberapa kit yang terkait dengan 26S Proteasome dan dapat kami supply:

No Brand No Catalog Nama Produk
1. Elabscience E-CL-H0193 Human 26S-PSM (26S Proteasome) CLIA Kit
2. Finetest EH2076 Human 26S-PSM (26S Proteasome) ELISA Kit
3. Finetest EH11479 Human PSMC3 (26S proteasome regulatory subunit 6A) ELISA Kit
4. Finetest EH11481 Human PSMC6 (Proteasome 26S subunit ATPase 6) ELISA Kit
5. Finetest EH11487 Human PSMD2 (26S proteasome non-ATPase regulatory subunit 2) ELISA Kit
6. Finetest EH5014 Human PSMD8 (26S proteasome non-ATPase regulatory subunit 8) ELISA Kit
7. Bioroy BIO-E-74276Hu Human Proteasome 26S Subunit, ATPase 6 (PSMC6) ELISA Kit
8. Bioroy BIO-E-81783Hu Human Proteasome 26S Subunit, Non ATPase 10 (PSMD10) ELISA Kit

Histone deacetylase

Histone deacetylase (HDAC) adalah sekelompok enzim yang menghilangkan gugus asetil dari histon, yang mengakibatkan kondensasi kromatin dan represi transkripsi. HDAC juga mengatur status asetilasi protein non-histon dan protein sitoplasma. Histon deasetilase diketahui memainkan peran penting dalam berbagai proses biologis pada organisme hidup, termasuk transkripsi, remodeling kromatin , siklus sel, transduksi sinyal, dan kontrol ekspresi gen.

Cara kerja HDAC dimulai dengan proses deasitilasi, kondensasi kromatin, represi transkripsi dan enzom padanan. Pengaturan ekspresi gen terjadi melalui asetilasi histon dan deasetilasi faktor transkripsi. Ekor histon bermuatan positif karena adanya gugus amina pada asam amino lisin dan arginin, dan bertanggung jawab atas interaksi antara gugus fosfat bermuatan negatif pada tulang punggung DNA. Asetilasi histon oleh histon asetilase transferase , menangkal muatan positif dengan mengubah amina menjadi amida dan mengurangi interaksi elektrostatik histon dengan DNA, yang membuat kromosom lebih mudah diakses untuk transkripsi

Pada kanker, seperti limfoma, HDAC berperan dalam menekan gen penekan tumor. Sehingga menghambat HDAC dapat menyebabkan terhentinya siklus sel dan kematian sel pada beberapa sel kanker, menjadikan penghambat HDAC area yang menjanjikan untuk terapi kanker. Cara kerja HDAC inhibitor adalah dengan menargetkan ekspresi gen dengan menghalangi proses penghilangan gugus asetil dari histon. Setelahnya, inhibitor dapat meningkatkan efek antikanker pada sel tumor dengan cara menghentikan siklus sel, apoptosis, diferensiasi dan autofagi. Selain itu, HDAC inhibitor dapat meningkatkan sensitivitas sel kanker pada terapi lainnya seperti kemoterapi, radioterapi dan imunoterapi.

Pada riset terkait HDAC dan inhibitor HDAC,beberapa  item yang dapat kami supply dari brand FInetest adalah sebagai berikut:

No No Katalog Nama Produk
1. EH12065 Human SAP18 (Histone deacetylase complex subunit SAP18) ELISA Kit
2. EH1258 Human HDAC8 (Histone deacetylase 8) ELISA Kit
3. EH1293 Human HDAC7 (Histone deacetylase 7) ELISA Kit
4. EH3219 Human HDAC2 (Histone Deacetylase 2) ELISA Kit
5. EH4333 Human HD3 (Histone Deacetylase 3) ELISA Kit
6. EH4903

 

Human HDAC6 (Histone deacetylase 6) ELISA Kit
7. EH4908 Human HDAC (Histone deacetylase) ELISA Kit
8.             EM1110 Mouse HD1 (Histone Deacetylase 1) ELISA Kit
9. EM1111 Mouse HDAC2 (Histone Deacetylase 2) ELISA Kit
10. EM1625 Mouse HD3 (Histone Deacetylase 3) ELISA Kit
11. ER0390 Rat Hdac1 (Histone deacetylase 1) ELISA Kit
12. ER1033 Rat HDAC2 (Histone Deacetylase 2) ELISA Kit
13.             ER1640 Rat HD3 (Histone Deacetylase 3) ELISA Kit
14. QT-EM1111 Mouse HDAC2 (Histone Deacetylase 2) QuickTest ELISA Kit
15. QT-ER1033 Rat HDAC2 (Histone Deacetylase 2) QuickTest ELISA Kit

CD20

CD20 adalah sebuah molekul penanda pada permukaan sel yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi dan menentukan jenis sel tertentu dalam tubuh. CD20 ditemukan pada permukaan sel B (sejenis sel kekebalan tubuh) yang digunakan untuk identifikasi, diagnosis, dan terapi penyakit seperti limfoma sel B. Protein ini berperan dalam aktivasi, diferensiasi, dan proliferasi sel B, namun tidak ditemukan pada sel plasma yang menghasilkan antibodi. Tes seperti aliran sitometri atau imunohistokimia digunakan untuk mendeteksi CD20 pada sampel jaringan untuk diagnosis dan memantau pengobatan dengan terapi yang menargetkan CD20.

CD20 berperan sebagai penanda sel B, mulai dari pra-sel B hingga sel B matang. Berperan pula dalam sistem kekebalan tubuh dimana protein ini terlibat dalam regulasi, aktivasi dan proliferasi sel B. CD20 juga berperan dalam diagnosis dan klasifikasi jenis dan keganasan sel B, seperti limfoma sel B. Diagnosis limfoma melalui CD20 dapat menggunakan metode imunohistokimia (IHC). Berikut item yang dapat mendukung riset terkait limfoma dan CD20 yang dapat kami supply:

No Brand No Katalog Nama Produk
1. Solarbio K011913RR Anti-CD20 Recombinant Antibody
2. Elabscience D-AB-10179L CD20 Polyclonal Antibody
3. Elabscience AN301470L Recombinant CD20 Monoclonal Antibody

CD30

CD30 adalah protein penanda tumor dan reseptor pada permukaan sel, yang terutama ditemukan pada beberapa jenis sel kekebalan dan sel kanker, termasuk pada pasien limfoma Hodgkin dan limfoma sel besar anaplastik (ALCL). CD30 juga penting untuk diagnosis berbagai penyakit dan merupakan target potensial untuk terapi obat tertentu, seperti brentuximab vedotin, yang digunakan dalam pengobatan limfoma CD30-positif.

Peran CD30 dalam sistem imun adalah sebagai penanda tumor yang diekspresikan pada sel kanker tertentu seperti limfoma hodgkin dan ALCL (penanda utama diagnostik). Selain itu CD30 juga dapat digunakan sebagai target terapi dan sebagai regulasi pertumbuhan sel dan seringkali terlibat dalam penyakit autoimun. Berikut produk yang berkaitan dengan CD30 yang dapat kami supply:

No Brand No Katalog Nama Produk
1. Elabscience E-EL-H6215 Human CD30(Cluster of Differentiation 30) ELISA Kit
2. Elabscience ELAB6719-R CD30 Monoclonal Antibody
3. Elabscience PA7114 CD30 Monoclonal Antibody
4. Fineetest EH0120 Human CD30L(Cluster of Differentiation 30 Lligand) ELISA Kit

PD1

Programmed death 1 (PD1) adalah protein yang berperan sebagai “titik pemeriksaan” kekebalan tubuh yang berfungsi mengatur respons sel T. Protein ini ditemukan pada permukaan sel T dan bekerja sama dengan protein lain seperti PD-L1 untuk mencegah sel T menjadi terlalu aktif dan menyerang sel tubuh sendiri. Ketika PD-1 berikatan dengan ligan-nya (PD-L1), sinyal penghambatan dikirim ke sel T.

Jalur kematian terprogram 1 (PD1)/ligan PD (PD-L) merupakan titik pemeriksaan relevan yang mengatur respons imun yang diperantarai sel T. PD-1 diekspresikan pada permukaan limfosit T yang teraktivasi. Interaksi antara PD-1 pada sel T dan dua ligan tersebut menghasilkan penghambatan reversibel aktivitas imun sel T. Beberapa neoplasma ganas, termasuk tumor padat dan hematopoietik, dapat mengekspresikan PD-L1 pada permukaan sel [ 3 ]. PD-L1 yang diekspresikan pada sel neoplastik serta pada makrofag yang berdekatan dari lingkungan mikro berinteraksi dengan PD-1 pada permukaan sel T. Interaksi ini menghasilkan penghambatan respons imun yang dimediasi sel T (disebut kelelahan fungsional sel T) dan menyebabkan sel tumor lolos dari pengawasan imun antitumor.

Diagnosis limfoma via PD1 dapat dilakukan dengan beberapa item yang dapat kami supply berikut:

No Brand No Katalog Nama Produk
1. FInetest EH4514 Human PD1/PDL1 Inhibitor Screening Assay Kit
2. Bioroy EBIO-E-68751Hu Human Programmed Cell Death Protein 1 (PD1) ELISA Kit
3. Bioroy BIO-E-68751Mu Mouse Programmed Cell Death Protein 1 (PD1) ELISA Kit

Berikut informasi terkait target marker terapi limfoma serta item yang dapat menunjang riset terkait limfoma. Apabila terdapat kebutuhan dan pertanyaan dapat menghubungi nomor yang tertera pada website.

Source:
https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/lymphoma/symptoms-causes/syc-20352638

https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/22225-lymphoma

https://doi.org/10.1016/j.ejphar.2016.12.001

https://www.verywellhealth.com/cd20-cd-marker-2252140#:~:text=CD20%20adalah%20penanda%20CD%E2%80%94sebuah,dan%20membuatnya%20lebih%20mudah%20dipahami.

Pierce JM, Mehta A. Diagnostic, prognostic and therapeutic role of CD30 in lymphoma. Expert Rev Hematol. 2017 Jan;10(1):29-37. doi: 10.1080/17474086.2017.1270202. Epub 2016 Dec 21. PMID: 27927047.

Zanelli M, Fragliasso V, Parente P, Bisagni A, Sanguedolce F, Zizzo M, Broggi G, Ricci S, Palicelli A, Foroni M, Gozzi F, Gentile P, Morini A, Koufopoulos N, Caltabiano R, Cimino L, Fabozzi M, Cavazza A, Neri A, Ascani S. Programmed Death Ligand 1 (PD-L1) Expression in Lymphomas: State of the Art. Int J Mol Sci. 2024 Jun 11;25(12):6447. doi: 10.3390/ijms25126447. PMID: 38928153; PMCID: PMC11203507.