Determinasi Kondisi Hiperlipidemia dengan Biochemical Assay Kit

Determinasi Kondisi Hiperlipidemia dengan Biochemical Assay Kit

A. Lipid dan Risiko Kesehatan

Lipid merupakan senyawa organik yang tak larut air dan hanya dapat larut dalam pelarut organik. Lipid berperan sebagai cadangan energi serta memiliki berbagai fungsi, seperti menjaga suhu tubuh, komponen utama membran sel dan membawa pesan kimiawi. Menyeimbangkan kadar lipid darah adalah cara penting untuk menjaga tubuh agar tetap sehat. Kadar lipid darah berlebih dapat menyebabkan akumulasi lemak pada dinding arteri yang memicu komplikasi pembuluh darah.

Kadar lipid tinggi selain berasal dari konsumsi lipid tinggi, juga berasal dari diabetes, alkoholisme, penyakit ginjal, hipotiroidisme, gangguan hati, dan stres. Lipid yang berlebih akan disimpan dan menyebabkan kerusakan sel dan jaringan secara permanen terutama di otak dan sistem saraf tepi. Obesitas akibat gaya hidup buruk mampu meningkatkan risiko penyakit dan masalah kesehatan serius, seperti penyakit kardiovaskuler, diabetes dan kanker.

B. Metabolisme Lipid

Metabolisme lipid memiliki kontribusi dalam berbagai fungsi aktif tubuh kita, misalnya penyimpanan energi, regulasi hormon, transmisi impuls saraf dan transportasi nutrien larut lemak. Sebagai sumber energi, lipid memiliki kepadatan kalori lebih tinggi dibandingkan dengan protein dan karbohidrat. Penyimpanan lipid pada tubuh dilakukan pada variasi jaringan ikat yang disebut adiposa. Lipid dalam bentuk jaringan lemak atau adiposa juga berperan dalam proteksi organ manusia dari kerusakan mekanis.

Gambar 1. Hati dan Metabolisme Kolesterol

Lipid di dalam darah diserap melalui sel hati dan menyediakan kadar yang sesuai untuk ke berbagai target bagian tubuh. Hati memiliki fungsi vital dalam metabolisme lipid dan fungsi reservoir subtitusi untuk kelebihan lemak. Kelebihan energi yang tidak digunakan juga akan disimpan dalam bentuk lipid, khususnya trigliserida, pada jaringan adiposa dan hepatosit. Siklus metabolisme lipid juga melibatkan ke jalur metabolisme siklus asam sitrat, siklus urea, dan siklus sitrat.

C. Gangguan Metabolisme Lipid

Perubahan kadar lipid normal secara drastis dapat menyebabkan berbagai gangguan serius bagi kesehatan tubuh manusia. Jenis gangguan tersebut biasanya berkaitan dengan perubahan drastis kadar trigliserida, LDL atau keduanya. Tubuh membutuhkan HDL untuk membantu mengangkut kolesterol buruk keluar dari tubuh. Akumulasi lemak LDL dan trigliserida pada pembuluh mampu merusak arteri dan memiliki konsekuensi serius bagi kesehatan jantung.

Hingga saat ini, lebih dari 80 penyakit telah diidentifikasi sebagai gangguan metabolisme lipid kompleks atau berkaitan dengan metabolisme lipid. Dibandingkan dengan hipolipidemia (kadar lipid rendah), gangguan kesehatan lebih disebabkan hiperlipidemia (kadar lipid tinggi). Hiperlipidemia mengacu pada sekelompok gangguan lipid serius yang disebabkan oleh tingginya kadar lipid yang tidak diinginkan di sirkulasi darah. Berikut penggolongan hiperlipidemia:

  1. Berdasarkan jenis lipid
    • Hiperkolesterolemia
    • Hipertrigliseridemia
  2. Berdasar faktor penyebab
    • Hiperlipidemia Familial (Primer)
    • Hiperlipidemia Diperoleh (Sekunder)

D. Klasifikasi Gangguan Metabolisme Lipid

Gangguan metabolisme lipid atau dislipidemia digolongkan menjadi empat kategori, antara lain hiperkolesterolemia LDL, hiperlipoproteinemia campuran, hipertrigliseridemia, dan kolesterol HDL rendah. Berikut pada Tabel 1 mengenai ciri-ciri dislipidemia tersebut.

Tabel 1. Penggolongan dislipidemia dan kriteria kadar lipid

Hiperkolesterolemia LDLHipertrigliseridemiaHiperlipoproteinemia CampuranHDL Rendah
Kolesterol NaikNaikNaikTetap
TrigliseridaTetapNaik Naik Tetap
LDL KolesterolNaik TetapNaik Tetap
HDL Kolesterol TetapTurunTurunTurun

Selain keempat dislipidemia, kelainan metabolisme lipid sekunder dapat memicu berbagai penyakit, seperti diabetes mellitus, hipotiroidisme, penyakit ginjal dan gangguan hati. Gangguan metabolisme lipid juga ditemukan pada penyakit lain, misalnya limfoma, sindrom Cushing, dan porfiria. Penekanan utama pengobatan dislipidemia sekunder yaitu dengan pengobatan penyakit utamanya.

1. Hiperkolesterolemia LDL

Penentuan keparahan konsentrasi kolesterol LDL harus berdasarkan dengan risiko total. Jika perubahan gaya hidup saja tidak cukup untuk mencapai tujuan ini, pengobatan statin adalah langkah awal dalam terapi medis. Jika tujuan kadar kolesterol LDL tidak tercapai setelah 4 sampai 6 minggu terapi, dosis harus diubah. Pada individu berisiko tinggi, perubahan gaya hidup dan terapi statin harus dimulai pada waktu yang bersamaan. Pasien dengan aterosklerosis dan hiperkolesterolemia LDL yang resisten dapat diobati dengan aferesis lipid yang sering sebagai pilihan terakhir.

Gambar 2. Akumulasi lemak pada pembuluh yang mengarah pada progresi aterosklerosis dan serangan jantung

2. Hiperlipoproteinemia Campuran

Hiperlipoproteinemia campuran ditandai dengan peningkatan kadar kolesterol LDL dan trigliserida. Kondisi ini sering dikaitkan erat dengan sindrom metabolik khususnya diabetes. Tujuan terapi utama adalah menjaga kadar kolesterol LDL dan trigliserida tetap stabil dengan perubahan gaya hidup dan pengobatan statin.

3. Hipertrigliseridemia

Hipertrigliseridemia ditandai dengan kadar trigliserida sangat tinggi dan kolesterol LDL rendah. Kondisi ini umumnya merespons terhadap perubahan gaya hidup. Dalam segi terapeutik, belum ada kesepakatan kapan terapi medis dapat dimulai untuk pasien hipertrigliseridemia, namun threshold bagi orang yang berisiko tinggi terkena aterosklerosis.. Fenofibrate dan gemfibrozil dapat diberikan pada pasien jika kadar trigliserida tetap di atas 400 mg/dL dengan diimbangi perubahan gaya hidup.

4. Kit dalam penentuan kondisi hiperlipidemia berbagai jenis lipid

Berikut Assay kit Elabscience dalam pengukuran kadar lipid tubuh untuk membantu diagnosis dan pengkategorian kondisi hiperlipidemia.

Tabel 1. Elabscience Assay kit dalam penentuan kadar lipid

Deskripsi KatalogDeskripsi
E-BC-F032Total Cholesterol and Cholesteryl Ester Fluorometric Assay Kit96T
E-BC-F039Free Fatty Acids (NEFA/FFA) Fluorometric Assay Kit96T
E-BC-K004-MFree Cholesterol (FC) Colorimetric Assay Kit96T
E-BC-K013-MNon-esterified Free Fatty Acids (NEFA/FFA) Colorimetric Assay Kit96T
E-BC-K013-SNon-esterified Free Fatty Acids (NEFA/FFA) Colorimetric Assay Kit100Assays
E-BC-K014Non-esterified Free Fatty Acids (NEFA/FFA) Colorimetric Assay Kit96T
E-BC-K109-MTotal Cholesterol (TC) Colorimetric Assay Kit (Single Reagent, COD-PAP Method)96T
E-BC-K109-STotal Cholesterol (TC) Colorimetric Assay Kit (Single Reagent, COD-PAP Method)100Assays
E-BC-K181Total Bile Acid (TBA) Colorimetric Assay Kit100Assays
E-BC-K205Low-Density Lipoprotein Cholesterol (LDL-C) Colorimetric Assay Kit (Double Reagents)96T
E-BC-K206-SLow-Density Lipoprotein Cholesterol (LDL-C) Colorimetric Assay Kit (Double Reagents)100Assays
E-BC-K221High-Density Lipoprotein Cholesterol (HDL-C) Colorimetric Assay Kit (Double reagents)96T
E-BC-K222-SHigh-Density Lipoprotein Cholesterol (HDL-C) Colorimetric Assay Kit (Double reagents)100Assays
E-BC-K238Triglyceride (TG) Colorimetric Assay Kit (Single Reagent, GPO-PAP Method)96T
E-BC-K261-MTriglyceride (TG) Colorimetric Assay Kit (Single Reagent, GPO-PAP Method)96T
E-BC-K261-STriglyceride (TG) Colorimetric Assay Kit (Single Reagent, GPO-PAP Method)100Assays
E-BC-K340-MGlycerol Colorimetric Assay Kit96T
E-BC-K785-Mβ-Hydroxybutyrate (Ketone Body) Colorimetric Assay Kit96T
E-BC-K786-MLipase (LPS) Activity Assay Kit96T

Referensi:
1. Natesan V, Kim SJ. 2021. Lipid Metabolism, Disorders and Therapeutic Drugs. Review. Biomol Ther (Seoul). 29(6):596-604.

Artikel Terkait:
1. Kit Metabolisme Lipid dari Merk Elabscience [link]
2. Pemeriksaan Biomarker Hati Dengan Microplate Reader dan Spektrofotometer [link]
3. Uji Biokimia Untuk Penelitian Fungsi Ginjal [link]
4. Marker ELISA kit Untuk Penyakit Hepatitis dan Retrovirus [link]
5. Test Cortisol Dengan Metode ELISA Kit [link]