Apa itu Antrax (Anthrax)?
Anthrax atau dikenal juga dengan antraks merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Bacillus anthracis. Umumnya antraks menyerang hewan ternak seperti sapi, kambing, domba, kuda, dll. Antraks adalah penyakit zoonosis, menular dari hewan ke manusia. Penyebaran penyakit ini melalui spora bakteri yang mengkontaminasi lingkungan, umumnya spora akan hinggap di tanah dan menjadi resisten dan bertahan selama puluhan tahun. Karena keberadaan spora yang merupakan sumber infeksi ini ditemukan di tanah, antraks juga sering disebut “penyakit tanah”.
Penyebaran Antraks ke Hewan Ternak
Penyebaran Antraks terjadi melalui spora yang dihasilkan oleh bakteri penyebab Antraks.
Spora tersebut akan memasuki tubuh hewan ternak melalui makanan atau minuman mereka, selanjutnya spora akan teraktivasi dan bakteri memperbanyak diri sehingga menghasilkan racun yang menyebabkan penyakit parah pada hewan ternak. Oleh karena itu, apabila ternak terserang Antraks dipotong, maka bakteri akan membentuk spora dan menyebar kembali ke lingkungan dan sulit untuk dimusnahkan.
Penularan Antraks ke Manusia
Penularan antraks ke manusia dapat terjadi ketika seseorang mengkonsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi spora bakteri penyebab penyakit antraks, seperti mengonsumsi daging hewan ternak yang mengidap penyakit antraks atau meminum air yang tercemar oleh spora antraks, serta dapat juga melalui luka terbuka yang terpapar spora. Sama halnya penyebaran pada hewan ternak, orang yang terkena antraks spora akan berkembang biak menjadi bakteri antraks yang menyebabkan racun pada tubuh dan terjadi berbagai penyakit yang parah.
Jenis Penyakit yang disebabkan Antraks
Jenis penyakit yang diderita seseorang bergantung pada bagaimana antraks masuk ke dalam tubuh. Biasanya, antraks masuk ke dalam tubuh melalui kulit, paru-paru, atau sistem pencernaan. Berikut merupakan Beberapa jenis penyakit penyebab Antraks:
1. Antraks penyebab penyakit kulit (Cutaneous anthrax)
Ketika spora antraks masuk ke kulit, biasanya melalui luka terbuka maka dapat menyebabkan seseorang menderita penyakit kulit. Lebih dari 90% kasus antraks yang dijumpai pada manusia adalah jenis antraks kulit. Antraks kulit adalah bentuk infeksi antraks yang paling umum, dan juga dianggap paling tidak berbahaya. Infeksi biasanya berkembang dari 1 hingga 7 hari setelah paparan. Gejala yang muncul meliputi ruam, benjolan, dan kemerahan pada kulit yang disertai perih dan gatal dan pada bagian tengah berwarna kehitaman. Di sekitar kulit yang terinfeksi juga umum terjadi pembengkakan kelenjar getah bening. Selain itu, sering pula disertai dengan demam, lemah, mual dan muntah. Tanpa pengobatan, hingga 20% orang dengan antraks kulit dapat meninggal.
2. Antraks penyebab penyakit Pernafasan (Inhalation anthrax)
Seseorang dapat mengidap penyakit pernafasan ketika spora antraks terhirup. Antraks pernafasan dimulai terutama di kelenjar getah bening di dada sebelum menyebar ke seluruh tubuh, yang pada akhirnya menyebabkan masalah pernapasan parah dan syok. Antraks pernafasan dianggap sebagai bentuk antraks yang paling mematikan. Infeksi biasanya berkembang dalam waktu seminggu setelah terpapar, tetapi bisa memakan waktu hingga 2 bulan. Gejalanya ditandai dengan rasa sakit atau radang pada tenggorokan, sesak pada bagian dada, dan kesulitan bernapas. Tanpa pengobatan, hanya sekitar 10 – 15% pasien antraks pernafasan yang bertahan hidup.
3. Antraks penyebab penyakit Pencernaan (Gastrointestinal anthrax)
Seseorang yang memakan daging mentah atau setengah matang dari hewan terinfeksi antraks dapat mengalami antraks pencernaan. Ketika spora antraks memasuki tubuh dapat merusak saluran pencernaan bagian atas (tenggorokan dan kerongkongan), lambung, dan usus. Gejala yang ditimbulkan Leher atau kelenjar diantaranya, leher membengkak, nyeri menelan, suara serak, mual dan muntah, nyeri perut, BAB berdarah serta perut membesar. Namun Antraks Gastrointestinal ini jarang terjadi. Dengan pengobatan yang tepat, 60% pasien dapat bertahan hidup.
Deteksi Antraks dengan ELISA Kit
Terdapat beberapa teknik untuk mendiagnosis penyakit antraks baik pada hewan maupun manusia, salah satunya yaitu mengukur antibodi atau toksin pada pada serum/plasma. Pengukuran antibody dan toxin ini dapat dilakukan menggunakan teknik ELISA. Teknik ELISA merupakan suatu teknik biokimia yang terutama digunakan dalam bidang imunologi untuk mendeteksi kehadiran antibodi atau antigen dalam suatu sampel. Penggunaan plat 96 microwell plate sebagai wadah reaksinya terjadi secara in vitro. Untuk mendeteksi antibody maka plate akan tertempel antigen spesifik, sedangkan jika mendeteksi antigen maka plate tertempel dengan antibody yang spesifik, kemudian akan bereaksi bersama dengan reagen lainnya menghasilkan angka absorbansi yang kemudian terhitung secara kuantitatif.
Microwell plate, antigen serta reagen untuk pemeriksaan ELISA dapat anda temukan pada perangkat ELISA Kit yang kini telah beredar dipasaran. INDOGEN sebagai salah satu distributor ELISA Kit menyuplai ELISA Kit pendeteksi Antraks pada Manusia dan Hewan.
Baca juga 27 Marker ELISA Kit Untuk Deteksi Penyakit Ternak Ruminansia.
Di bawah ini adalah tabel Produk Anthrax ELISA Kit.
Tabel 1. Anthrax ELISA Kit
Brand | No. Katalog | Deskripsi | ⅀ Uji |
Cusabio | CSB-EL001832HU | Human anthrax toxin receptor 1(ANTXR1) ELISA kit | 96T,5×96T,10×96T |
Cusabio | CSB-EL001833HU | Human Anthrax toxin receptor 2(ANTXR2) ELISA kit | 96T,5×96T,10×96T |
Elabscience | E-EL-M1296 | Mouse ANTXR2(Anthrax Toxin Receptor 2) ELISA Kit | 96T |
Mybiosource | MBS008610 | Human Anthrax Protective Antigen IgG ELISA Kit | 48T,96T,5×96T,10×96T |
ExpressBio | XPEH13997 | Human ANTXR1(Anthrax toxin receptor 1) ELISA Kit | 96T |
ExpressBio | XPEH6345 | Human ANTXR2(Anthrax toxin receptor 2) ELISA Kit | 96T |
Sumber:
1. Guide to Understanding Anthrax pdf [PDF – 751K].
2. Mengenal Antraks: Penyakit Hewan Menular Strategis dan Zoonosis Prioritas.