Novel coronavirus (2019-nCoV) adalah jenis baru coronavirus yang belum pernah diidentifikasi sebelumnya pada manusia. Coronavirus merupakan keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit pada manusia dan hewan. Pada manusia menyebabkan penyakit mulai flu biasa hingga penyakit yang serius seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Sindrom Pernafasan Akut Berat/ Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).
Baca juga artikel mengenai Apa Bedanya Endemic, Outbreak, Epidemic, dan Pandemic? di sini
Gejala umum berupa demam ≥380C, batuk, pilek, nyeri tenggorokan dan sesak napas. Jika ada orang dengan gejala tersebut pernah melakukan perjalanan ke China (terutama Wuhan), atau pernah merawat/kontak dengan penderita 2019-nCoV, maka terhadap orang tersebut akan dilakukan pemeriksaan laboratorium lebih lanjut untuk memastikan diagnosisnya.
Sampai saat ini, belum diketahui bagaimana manusia bisa terinfeksi virus ini. Para ahli masih sedang melakukan penyelidikan untuk menentukan sumber virus, jenis paparan, cara penularan dan pola klinis serta perjalanan penyakit. Hasil penyelidikan sementara dari beberapa institusi di kota Wuhan, sebagian kasus terjadi pada orang yang bekerja di pasar hewan/ikan, namun belum dapat dipastikan jenis hewan penular virus ini. Hingga saat ini dilaporkan adanya penularan antar manusia, namun masih dalam kalangan terbatas (kontak erat dan petugas kesehatan yang merawat kasus).
Sejak 31 Desember 2019 dan per 4 Februari 2020, 20. 626 kasus infeksi coronavirus (2019-nCoV) yang dikonfirmasi di laboratorium telah dilaporkan dan 427 kematian.
Kasus telah dilaporkan di benua berikut:
Asia: China (20 458), Japan (20), Thailand (19), Singapore (18), Republic of Korea (16), Taiwan (10), Malaysia (8), Vietnam (9), United Arab Emirates (5), India (3), the Philippines (2), Cambodia (1), Nepal (1), and Sri Lanka (1).
Europe: Germany (12), France (6), Italy (2), United Kingdom (2), Russia (2), Belgium (1), Finland (1), Spain (1) and Sweden (1).
America: the United States (11) and Canada (4).
Oceania: Australia (12).
Saat ini tidak ada vaksin untuk mencegah infeksi 2019-nCoV. Cara terbaik untuk mencegah infeksi adalah menghindari terkena virus ini. Namun, sebagai pengingat, CDC selalu merekomendasikan tindakan pencegahan setiap hari untuk membantu mencegah penyebaran virus pernapasan, termasuk:
Saat ini telah dikembangkan kit deteksi Novel Coronavirus (2019-nCoV) dengan metode Real Time Multiplex RT PCR Kit (deteksi untuk 3 gen) oleh LifeRiver Biotech. Gen yang dideteksi berturut-turut yaitu gen N, gen E dan gen RdRP. Dengan hanya reaksi tunggal, tes ini mampu mendeteksi subgenus sarbecovirus, yang termasuk di dalamnya 2019-nCoV, SARS-CoV dan coronavirus kelelawar mirip SARS. Uji ini telah divalidasi terhadap 200 sample klinis, yang 80 diantaranya merupakan sample positif. Tes ini juga telah disetujui oleh CFDA untuk penggunaan darurat.
Juga telah dikembangkan PCR kit fluoresens. Kit yang baru dikembangkan ini menggunakan teknologi PCR multiple fluoresens, tabung tunggal deteksi ganda dan penentuan sinambung dua gen independen dari 2019-nCoV mengeliminasi resiko tidak terdeteksi karena adanya variasi virus. Pada saat yang sama, interferensi non-spesifik dari SARS2003 dan virus corona mirip SARS-kelelawar dapat dieliminasi dan 2019-nCoV secara tepat dapat dideteksi.
Berikut merupakan Product List kit deteksi 2019 – nCoV merk LifeRiver Biotech.
Description | Cat. No | Size | Price |
---|---|---|---|
Novel Coronavirus (2019 - nCoV) Real Time RT-PCR Kit | RR-0478-02 | 25Test | Contact us |
Novel Coronavirus (2019 - nCoV) Real Time Multiplex RT-PCR Kit cat | RR-0479-02 | 25Test | Contact us |
https://www.cdc.gov/coronavirus/2019-ncov/about/prevention-treatment.html
https://www.ecdc.europa.eu/en/geographical-distribution-2019-ncov-cases