Metode Pengujian Halal Makanan dengan Teknik HPLC

Metode Pengujian Halal Makanan dengan Teknik HPLC

Metode Pengujian Halal Makanan dengan Teknik HPLC

Pengujian halal makanan merupakan proses laboratorium yang sangat penting dalam memastikan bahwa produk pangan memenuhi standar kehalalan yang berlaku, sehingga produk tersebut bebas dari bahan yang dilarang dan tidak mengalami kontaminasi silang selama proses produksi. Pengujian ini menggunakan berbagai metode modern dan akurat untuk menjamin keaslian dan keamanan produk bagi konsumen yang memerlukan kepatuhan terhadap standar kehalalan.

Metode Pengujian Halal Makanan dengan Teknik HPLC

Kenapa perlu melakukan pengujian Halal makanan?

Pengujian halal makanan sangat penting karena beberapa alasan utama, yaitu:

  1. Menjamin Keamanan dan Kualitas Produk
    Pengujian memastikan bahwa bahan baku dan proses produksi tidak mengandung bahan kontaminan berbahaya. Hal ini penting untuk menjaga keamanan konsumsi dan kualitas produk yang dihasilkan.
  2. Memenuhi Regulasi dan Peraturan
    Di Indonesia, pengujian ini menjadi bagian dari proses sertifikasi halal yang wajib bagi produsen makanan dan minuman. Pengujian diperlukan untuk mendapatkan sertifikat resmi dari badan berwenang seperti BPJPH dan MUI, yang menunjukkan kepatuhan terhadap standar hukum dan regulasi nasional maupun internasional
  3. Membangun Kepercayaan Konsumen
    Pengujian yang dilakukan secara transparan dan akurat meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap produk. Produk bersertifikat halal atau yang telah melalui pengujian secara ilmiah dianggap lebih aman dan berkualitas, sehingga dapat meningkatkan loyalitas pelanggan dan memperluas pasar.
  4. Dukungan Pembangunan Industri Halal
    Pengujian halal sebagai bagian dari proses sertifikasi mendukung pengembangan industri halal yang berkelanjutan, memperkuat ekonomi syariah, dan membuka peluang ekspor produk makanan dan minuman dari Indonesia ke pasar dunia.

Metode Pengujian Halal Makanan dengan Teknik HPLC

Pengujian halal makanan umumnya melibatkan beberapa teknik laboratorium analitis untuk mengidentifikasi keberadaan bahan tertentu, termasuk bahan yang dilarang menurut standar kehalalan. Salah satu metode yang dapat digunakan yaitu HPLC (High-Performance Liquid Chromatography).

Gambar 1. Skema umum HPLC

Gambar 1. Skema umum HPLC

HPLC adalah teknik kromatografi cair kinerja tinggi yang digunakan untuk memisahkan, mengidentifikasi, dan mengukur komponen-komponen dalam campuran dengan hasil yang akurat dan cepat. Metode ini bekerja dengan cara mengalirkan sampel larutan melalui kolom yang berisi fase diam di bawah tekanan tinggi menggunakan pelarut sebagai fase gerak. Setiap komponen dalam campuran berinteraksi berbeda dengan fase diam dan fase gerak, sehingga terjadi pemisahan yang memungkinkan deteksi dan kuantifikasi komponen tersebut.

Teknik HPLC juga digunakan untuk analisis komponen kimia tertentu dalam bahan pangan yang berhubungan dengan kehalalan, seperti deteksi bahan non-halal, kadar vitamin, serta identifikasi kontaminan atau bahan terlarang lainnya. Pada pengujian halal, HPLC dapat memisahkan dan mengidentifikasi kandungan seperti lipid, protein, asam amino, dan zat lain yang berbeda antara bahan halal dan non-halal. Contohnya, bisa digunakan untuk membedakan lemak babi dari lemak hewan lain berdasarkan profil lipidnya. Metode ini memang sangat efektif dalam memastikan keamanan dan keaslian bahan pangan untuk keperluan sertifikasi halal, terutama ketika dikombinasikan dengan teknik lain seperti kromatografi gas (GC) untuk analisa volatilitas dan derivatisasi. Secara umum, HPLC juga mampu mendeteksi bahan yang tersisa dari proses produksi dan memastikan tidak adanya kontaminasi bahan non-halal dalam produk pangan.

Verifikasi dan pengujian bahan dan produk pangan yang biasa diujikan di antaranya :

  1. Gelatin – standar referensi yang umum dipakai adalah profil asam amino yang khusus pada gelatin yang berasal dari sumber tertentu seperti sapi dan babi. Teknik HPLC dapat menganalisis asam amino hasil hidrolisis dari gelatin yang memungkinkan diferensiasi antara gelatin babi dan sapi. Analisis dilakukan dengan menghidrolisis sampel gelatin menggunakan asam kuat (misal HCl), lalu melakukan derivatisasi asam amino (contoh derivat AQC) untuk deteksi dengan detektor fluoresensi pada HPLC. Kandungan asam amino utama dalam gelatin halal biasanya meliputi glisin, prolin, dan glutamat, dengan variasi tertentu tergantung sumber gelatin dan teknik ekstraksi. Profil asam amino ini menjadi acuan untuk menentukan keaslian dan kehalalan gelatin dalam produk.
  2. Alkohol – Pengujian alkohol, khususnya etanol, menggunakan metode HPLC adalah teknik yang akurat dan efisien dalam industri makanan dan minuman. Metode ini melibatkan penentuan kadar alkohol dengan menggunakan larutan standar etanol dalam berbagai konsentrasi sebagai kurva kalibrasi.
  3. Pork & Lard – Pengujian daging dan lemak babi dengan HPLC dilakukan dengan menganalisis profil asam amino primer dan komposisi triasilgliserol (TAG) untuk mendeteksi keberadaan babi dalam makanan olahan secara efektif dan akurat. Beberapa senyawa marker tersebut antara lain trigliserida dengan kombinasi asam lemak tertentu seperti palmitic-oleic-oleic (POO), palmitic-oleic-linoleic (POL), dan palmitic-oleic-stearic (POS). Senyawa-senyawa ini banyak ditemukan pada lemak babi dan dapat dibedakan dari lemak hewan lainnya melalui kromatografi cair fase terbalik (RP-HPLC) yang dikombinasikan dengan deteksi massa atau detektor khusus.
  4. Fats and oils – Pengujian asal usul lemak dan minyak dapat dilakukan dengan menganalisis profil asam lemak hasil hidrolisis. HPLC mampu memisahkan asam lemak berdasarkan panjang rantai dan tingkat kejenuhan, sehingga profil ini dapat digunakan untuk mengidentifikasi sumber lemak atau minyak dalam sampel. Dengan analisis ini, dapat diketahui apakah lemak atau minyak berasal dari sumber yang halal atau haram, berdasarkan karakteristik asam lemak spesifik.

Bagian terpenting pada HPLC yaitu Kolom yang berfungsi sebagai lokasi utama dimana proses pemisahan senyawa dalam sampel terjadi. Tipe kolom HPLC yang umum digunakan untuk analisis makanan dan produk biologi meliputi:

  1. Reversed-Phase (RP) Column: Paling banyak digunakan, dengan fase diam non-polar (misalnya C18 atau C8) dan fase gerak polar (air/methanol). Cocok untuk senyawa non-polar hingga semi-polar seperti asam lemak, vitamin, senyawa organik.
  2. Normal-Phase Column: Fase diam polar (silika, alumina) dan fase gerak non-polar (heksana, kloroform). Digunakan untuk memisahkan senyawa polar dan isomer.
  3. Ion-Exchange Column: Diisi dengan resin bermuatan positif atau negatif, digunakan untuk memisahkan molekul bermuatan seperti protein, asam amino, dan ion.
  4. Size-Exclusion Column: Memisahkan molekul berdasarkan ukuran, berguna untuk protein, polimer, polisakarida.
  5. Affinity Column: Menggunakan ligan spesifik seperti antibodi yang menangkap target tertentu, cocok untuk purifikasi biomolekul spesifik.
Gambar 2. HPLC Column Cosmosil By Nacalai Tesque

Gambar 2. HPLC Column Cosmosil By Nacalai Tesque

Kami merekomendasikan Kolom HPLC dari Nacalai tesque. Produk COSMOSIL dari Nacalai Tesque (Cek link berikut : Cosmosil HPLC Column) menawarkan keunggulan utama berupa penggunaan bahan silika murni berkualitas tinggi, yang menjamin konsistensi dan stabilitas dalam proses pemisahan. Hal ini membuat kolom COSMOSIL mampu memberikan efisiensi dan resolusi pemisahan yang sangat baik, yang penting untuk berbagai aplikasi di bidang ilmiah, farmasi, dan penelitian biomolekul. Selain itu, produk ini hadir dengan berbagai tipe kolom yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan spesifik pengguna dalam berbagai aplikasi kromatografi. Keunggulan tambahan adalah tersedianya platform aplikasi online COSMOSIL®, yang memuat lebih dari 8.000 metode terverifikasi, memudahkan pengguna dalam menentukan kondisi terbaik berdasarkan jenis senyawa dan aplikasi, sehingga mempercepat dan mempermudah proses pengujian serta analisis.

Type Packing material
Standard Reversed Phase Columns ●      COSMOSIL C18-MS-II

●      COSMOSIL C18-AR-II

●      COSMOSIL C18-PAQ

●      COSMOSIL 3C18-EB

●      COSMOSIL 3C18-SS

Reversed Phase Specialty Columns ●      COSMOSIL Cholester

●      COSMOSIL PBr

●      COSMOSIL πNAP

●      COSMOSIL PYE

●      COSMOSIL NPE

Other Reversed Phase Specialty Columns ●      COSMOSIL PFP

●      COSMOSIL CN-MS

●      COSMOSIL C22-AR-II, C8-MS, C4-MS, TMS-MS, PE-MS

Normal Phase Columns ●      COSMOSIL SL-II
Hydrophilic Interaction Columns ●      COSMOSIL RNA
Saccharide Separation Columns ●      COSMOSIL Sugar-D

●      COSMOSIL NH2-MS

Protein Separation Columns (Wide Pore Columns) ●      COSMOSIL Protein-R

●      COSMOSIL C18-AR-300, C8-AR-300, C4-AR-300, Ph-AR-300

Gel Filtration Columns (Aqueous) ●      COSMOSIL Diol Series for SEC
Hydrophobic Interaction Columns ●      COSMOSIL HIC
Fullerene Separation Columns ●      COSMOSIL Buckyprep

●      COSMOSIL Buckyprep-D

●      COSMOSIL Buckyprep-M

●      COSMOSIL PBB

●      COSMOSIL NPE

●      COSMOSIL PYE

Untuk pertanyaan produk dan stock lebih lanjut dapat menghubungi kami PT. Indogen melalui email sales.indogen@gmail.com atau melalui WhatsApp pada link berikut https://indogen.id/contact-us/

Artikel Terkait 

  1. Dari C18 ke HILIC: Menyelami Jenis-Jenis Kolom HPLC dan Penggunaannya
  2. Mengenal Kolom HPLC (High Performance Liquid Chromatography) dengan COSMOSIL® Columns dari Nacalai Tesque Japan

Referensi

  1. Abdul Karim, Norsuhada & Muhamad, Ida. (2018). Detection Methods and Advancement in Analysis of Food and Beverages: A Short Review on Adulteration and Halal Authentication. 10.1007/978-981-10-7257-4_36.
  2. Rupak Nagraik, Avinash Sharma, Deepak Kumar, Prince Chawla, Avvaru Praveen Kumar. (2021). Milk adulterant detection: Conventional and biosensor based approaches: A review, Sensing and Bio-Sensing Research, Volume 33