Pemeriksaan Gagal Ginjal Akut pada Anak

Pemeriksaan Gagal Ginjal Akut pada Anak

Apa Itu Gangguan ginjal akut?
Gangguan ginjal akut (GgGA) atau Acute kidney injury/AKI merupakan kondisi klinis yang memiliki konsekuensi berat, yaitu penurunan mendadak laju filtrasi glomerulus (bagian dalam ginjal) dengan peningkatan ureum kreatinin serta penurunan volume urine. Penyebabnya beragam dan timbul berbagai variasi klinis, terbagi menjadi 3 yaitu:

  1. Pre-Renal: Efektifitas volume arterial menurun
  2. Renal: Ada sedimentasi pada Glomerulus
  3. Post-Renal: Kristalisasi urine

Saat ini telah menjadi isu hangat di Indonesia kematian anak disebabkan adanya gagal ginjal akut. Adanya kenaikan ini terjadi sejak bulan Agustus 2022, dimana pada 18 Oktober 2022 sebanyak 189 kasus telah dilaporkan dan paling banyak didominasi oleh anak berusia 1 – 5 tahun.

Apa Penyebab Penyakit Ginjal pada Anak?
Beberapa penyebab utama yang menimbulkan Penyakit Ginjal pada Anak diantaranya:

Lahir Cacat
Cacat sejak lahir adalah masalah yang terjadi saat bayi dilahirkan akibat adanya gangguan perkembangan saat janin masih dalam rahim ibu. Lahir cacat yang menyebabkan kerusakan ginjal diantaranya, kelainan agenesis, displasia, dan ginjal ektopik. Kelainan ini meliputi ukuran, struktur dan posisi ginjal.

  • Agenesis ginjal: Anak lahir dengan 1 buah ginjal
  • Displasia ginjal: Anak lahir dengan ginjal lengkap namun salah satu ginjal tidak berfungsi
  • Ginjal Ektopik: Anak lahir dengan posisi ginjal berlawanan dengan posisi normalnya

Secara umum anak dengan kondisi ini menjalani hidup dengan sehat, namun pada anak dengan agenesis dan displasia ginjal memiliki resiko yg besar.

Penyakit Keturunan
Penyakit ginjal turunan merupakan penyakit yang diwariskan dari orang tua ke anak melalui gen. Salah satu contoh penyakit yg diturunkan ini yaitu Penyakit ginjal Polycystic (PKD) yang ditandai dengan adanya kista mirip anggur, kantung tidak normal, membuat ginjal semakin membesar. Penyakit ginjal turunan lainnya yaitu Alport, disebabkan oleh mutasi gen untuk jenis protein yaitu kolagen yang membentuk Glomeruli. Sindrom Alport ini umumnya berkembang pada anak usia dini dan lebih parah pada anak laki-laki dibanding dengan perempuan.

Infeksi
Penyakit ginjal anak juga dapat disebabkan dari adanya infeksi kuman, seperti dari adanya penyakit sindrom uremik hemolitik dan pasca penyakit akut glomerulonephritis streptococcal.

Sindrom Uremik Hemolitik merupakan penyakit langka yang sering disebabkan oleh bakteri Escherichia coli (E. coli) yang mengkontaminasi makanan, seperti daging, produk susu, dan jus buah. Sindrom ini semakin bertambah parah saat E.coli masuk dalam saluran pencernaan yang menyebabkan racun beredar ke aliran darah. Racun tersebut kemudian menghancurkan sel darah merah dan merusak lapisan pembuluh darah, termasuk glomeruli. Sehingga beberapa anak yang rentan dapat terkena gagal ginjal diusia dini.

Gagal ginjal pasca glomerulonephritis streptococcal terjadi secara tidak langsung karena adanya infeksi bakteri Streptococcus. Bakteri tersebut tidak menyerang secara langsung ke ginjal, namun ini terjadi karena adanya infeksi tersebut merangsang sistem imun tubuh memproduksi antibodi secara berlebihan. Ketika antibodi berlebih beredar dalam darah yang kemudian tersimpan pada glomeruli, sehingga terjadi kerusakan ginjal. Umumnya kasus pasca glomerulonephritis streptococcal ini berlangsung dalam waktu singkat dan ginjal biasanya pulih dengan sendirinya. Pada beberapa kasus, dapat mengakibatkan kerusakan ginjal permanen.

Sindrom Nefrotik
Sindrom Nefrotik adalah kelompok gejala yang menunjukkan kerusakan ginjal. Sindrom ini mencakup kondisi berikut:

Albuminuria–Urine mengandung kadar albumin yang tinggi
Hiperlipidemia–kadar lemak dan kolesterol yang tinggi dalam darah
Edema–Pembengkakan biasanya terjadi di tungkai, kaki atau pergelangan kaki
Hipoalbuminemia–Kadar Albumin rendah
Penyebab terjadinya Sindrom nefrotik ini diantaranya karena:

  • Minimal change disease: merupakan kondisi dimana adanya kerusakan glomerulus yang hanya dapat dilihat menggunakan mikroskop elektron, yang dapat melihat detail lebih kecil dibanding dengan mikroskop biasa.
  • Focal segmental glomerulosclerosis: merupakan jaringan parut pada area ginjal yang tersebar, biasanya terbatas pada sejumlah kecil glomeruli.
  • Membranoproliferative glomerulonephritis: merupakan kelompok penyakit autoimun yang menyebabkan antibodi menumpuk pada membran di ginjal.

Penyakit Sistemik
Penyakit sistemik, seperti lupus eritematosus sistemik (SLE atau lupus) dan diabetes, melibatkan banyak organ atau seluruh tubuh, termasuk ginjal.

Nefritis lupus adalah peradangan ginjal yang disebabkan oleh SLE, yang merupakan penyakit autoimun. Diabetes menyebabkan peningkatan kadar glukosa darah, juga disebut gula darah, yang melukai ginjal dan meningkatkan kecepatan aliran darah ke ginjal. Aliran darah yang lebih cepat membuat glomeruli tegang, menurunkan kemampuannya untuk menyaring darah, dan meningkatkan tekanan darah. Penyakit ginjal yang disebabkan oleh diabetes disebut penyakit ginjal diabetik. Sementara diabetes adalah penyebab nomor satu gagal ginjal pada orang dewasa, nmaun tidak umum selama masa kanak-kanak.

Penyakit Sistemik
Penyakit sistemik, seperti lupus eritematosus sistemik (SLE atau lupus) dan diabetes, melibatkan banyak organ atau seluruh tubuh, termasuk ginjal:

Trauma
Trauma seperti luka bakar, dehidrasi, pendarahan, cedera, atau pembedahan dapat menyebabkan tekanan darah yang sangat rendah, yang menurunkan aliran darah ke ginjal. Aliran darah yang rendah dapat menyebabkan gagal ginjal akut.

Penyumbatan atau Refluks Urine
Ketika penyumbatan menyebar antara ginjal dan uretra, urin dapat kembali ke ginjal dan menyebabkan kerusakan. Refluks—urin yang mengalir dari kandung kemih ke ginjal—terjadi ketika katup antara kandung kemih dan ureter tidak menutup sepenuhnya.

Bagaimana mendiagnosis Gagal Ginjal pada Anak?
Dalam medis untuk mendiagnosis penyakit ginjal pada anak dengan menyelesaikan pemeriksaan fisik, menanyakan riwayat medis, dan meninjau tanda dan gejala. Untuk mengkonfirmasi diagnosis, para medis dapat melakukan satu atau lebih tes berikut:

  • Tes dipstick untuk albumin. Kehadiran albumin dalam urin adalah tanda bahwa ginjal mungkin rusak. Albumin dalam urin dapat dideteksi dengan tes dipstick yang dilakukan pada sampel urin.
  • Rasio albumin-kreatinin urin. Pengukuran yang lebih tepat, seperti rasio albumin-kreatinin urin, mungkin diperlukan untuk memastikan penyakit ginjal. Tidak seperti tes dipstick untuk albumin, rasio albumin-kreatinin urin—rasio antara jumlah albumin dan jumlah kreatinin dalam urin—tidak dipengaruhi oleh variasi konsentrasi urin.
  • Tes darah. Pengumpulan sampel darah diperiksa ke laboratorium untuk memperkirakan berapa banyak darah yang disaring ginjal setiap menit, yang disebut perkiraan laju filtrasi glomerulus atau eGFR.
  • Imaging studies. Uji ini memberikan gambar ginjal. Gambar membantu penyedia layanan kesehatan melihat ukuran dan bentuk ginjal dan mengidentifikasi kelainan apapun.
  • Biopsi ginjal. Biopsi ginjal adalah prosedur yang melibatkan pengambilan sepotong kecil jaringan ginjal untuk diperiksa dengan mikroskop. Hasil biopsi menunjukkan penyebab penyakit ginjal dan tingkat kerusakan ginjal.

Baca juga artikel terkait di bawah ini:
Biochemical Assay Kits dalam Deteksi Gangguan Fungsi Ginjal
Uji Biokimia Untuk Penelitian Fungsi Ginjal
JUAL Human ALB (Albumin) ELISA Kit

Sumber:
1. Webinar Kesehatan Gangguan Ginjal Akut CME FKUI
2. https://www.niddk.nih.gov/health-information/kidney-disease/children
3. https://upk.kemkes.go.id/new/waspadai-gagal-ginjal-akut-pada-anak