A. Kloning cDNA
Gambar 1. Kloning Gen menggunakan cDNA (C.M.Howles, 1996)
Kata “kloning” sendiri berasal dari bahasa Inggris “clone,” yang pertama kali digunakan oleh Herbert J. Webber. Istilah ini diserap dari kata bahasa Yunani, κλών (klōn), yang berarti “cabang” atau “ranting”. Awalnya kata ini digunakan dalam bidang hortikultura untuk menunjuk bahan tanam dalam perbanyakan vegetatif. Secara etimologis, “clone” merujuk pada potongan tanaman yang digunakan untuk memperbanyak tanaman tersebut secara identik.
Dengan kata lain, Kloning adalah proses menghasilkan salinan identik dari organisme, sel, atau DNA dengan materi genetik yang sama atau hampir sama persis dengan aslinya, tanpa melalui reproduksi seksual. Kloning dapat terjadi secara alami, misalnya reproduksi aseksual pada tumbuhan dan mikroorganisme, atau secara buatan melalui teknik bioteknologi.
cDNA adalah singkatan dari complementary DNA atau DNA komplementer. cDNA merupakan molekul DNA yang disintesis dari RNA messenger (mRNA) menggunakan enzim reverse transcriptase. cDNA bersifat komplementer terhadap mRNA, artinya urutan basa pada cDNA cocok dengan urutan basa RNA yang menjadi templatenya.
Dalam bidang bioteknologi, terdapat teknik untuk menghasilkan salinan identik dari DNA komplementer (cDNA) yang disintesis dari mRNA yang disebut dengan Kloning cDNA. Proses ini melibatkan pembuatan cDNA dari mRNA yang mewakili gen yang aktif diekspresikan dalam sel, lalu memperbanyaknya dengan memasukkan cDNA tersebut ke dalam vektor kloning (seperti plasmid), dan menumbuhkannya dalam sel inang (biasanya bakteri) untuk mendapatkan banyak salinan. cDNA ini merupakan DNA sintetik yang hanya mengandung urutan yang mengkode protein (ekson), tanpa intron atau bagian non-kode, sehingga lebih stabil dibandingkan mRNA yang aslinya.
Tujuan kloning secara umum adalah untuk membuat salinan identik dari suatu sel, gen, atau organisme yang memiliki sifat genetika yang sama dengan induknya. Beberapa tujuan penting dari proses kloning antara lain:
Manfaat kloning cDNA meliputi berbagai aspek, terutama dalam bidang ilmu pengetahuan, kedokteran, pertanian, dan pelestarian lingkungan. Secara rinci, manfaat kloning adalah:
Dengan demikian, kloning cDNA merupakan alat penting di bidang bioteknologi, genetika, dan kedokteran untuk penelitian, produksi bahan biologi, serta pengembangan terapi yang lebih spesifik dan efektif.
Namun, kloning juga memiliki dampak atau risiko, yaitu:
Procedure Cloning cDNA
Prosedur cloning cDNA (complementary DNA) secara umum melibatkan beberapa tahapan utama sebagai berikut:
Keunggulan Produk
Gambar 2. Alur kerja High-throughput functional screening dari OriGene
Popular gene expression libraries
SKU | Species Clone set |
CLSTP001 | Human Genome Library |
CLSTP002 | Mouse Genome Library |
CLSTP031 | Transmembrane |
CLSTP009 | GPCR |
CLSTP024 | Protein Kinase |
CLSTP025 | Secreted |
CLSTP023 | Protease |
CLSTP030 | Transcription Factors |
Gene Family Expression Library
SKU | Species Clone set |
CLSTP031 | Transmembrane |
CLSTP009 | GPCR |
CLSTP024 | Protein Kinase |
CLSTP025 | Secreted |
CLSTP023 | Protease |
CLSTP030 | Transcription Factors |
CLSTP003 | Adult stem cells |
CLSTP004 | Cancer stem cells |
CLSTP005 | Cell Paper – Pluripotency Stem |
CLSTP006 | Druggable Genome |
CLSTP007 | Embryonic stem cells |
CLSTP008 | ES Cell Differentiation/IPS |
CLSTP010 | Induced pluripotent stem cells |
CLSTP011 | Ion Channels: ATP Receptors |
CLSTP012 | Ion Channels: Calcium |
CLSTP013 | Ion Channels: Cyclic nucleotide gated |
CLSTP014 | Ion Channels: Cys-loop Receptors |
CLSTP015 | Ion Channels: Glutamate Receptors |
CLSTP016 | Ion Channels: Other |
CLSTP017 | Ion Channels: Potassium |
CLSTP018 | Ion Channels: Sodium |
CLSTP019 | Ion Channels: Transient receptor potential |
CLSTP020 | Nuclear Hormone Receptor |
CLSTP021 | P450 |
CLSTP022 | Phosphatase |
CLSTP026 | Stem cell relevant signaling – DSL/Notch pathway |
CLSTP027 | Stem cell relevant signaling – JAK/STAT signaling pathway |
CLSTP028 | Stem cell relevant signaling – TGFb/BMP signaling pathway |
CLSTP029 | Stem cell relevant signaling – Wnt Signaling pathway |
Gene pathway expression library
SKU | Species Clone set |
CLSTP032 | ACE-Inhibitor pathway PharmGKB |
CLSTP033 | Acetylcholine Synthesis |
CLSTP034 | Adhesion & Extracellular Matrix Molecules |
CLSTP035 | Adipogenesis |
CLSTP036 | Alanine and aspartate metabolism KEGG |
CLSTP037 | Alpha6-Beta4-Integrin NetPath 1 |
CLSTP038 | Androgen Signaling and Prostate Cancer |
CLSTP039 | Androgen-Receptor NetPath 2 |
CLSTP042 | Apoptosis |
CLSTP049 | Biogenic Amine Synthesis |
CLSTP103 | IL-2 NetPath 14 |
CLSTP111 | Inflammatory Cytokine/Receptor |
CLSTP113 | Insulin Signaling |
CLSTP118 | Krebs-TCA Cycle |
CLSTP119 | MAP Kinase Signaling Pathways |
CLSTP134 | Nuclear receptors in lipid metabolism and toxicity |
CLSTP140 | Osteogenesis |
CLSTP144 | P53 |
CLSTP147 | Peptide GPCRs |
B. Viral Gene Delivery
Gambar 3. Viral Gene Delivery
Viral gene delivery adalah metode menggunakan virus yang sudah direkayasa sebagai vektor untuk mengantarkan materi genetik (DNA atau RNA) ke dalam sel target dengan efisiensi tinggi. Virus ini dimodifikasi sehingga bagian genom virus yang menyebabkan infeksi dihilangkan, dan diganti dengan gen yang ingin dikirim. Virus kemudian masuk ke sel target melalui mekanisme alami, melewati membran sel dan mengantarkan gen ke dalam inti sel agar bisa diekspresikan
Virus vektor umum yang digunakan dalam viral gene delivery sebagai alat pengantaran gen meliputi beberapa jenis virus yang telah dimodifikasi agar aman dan efektif, yaitu:
Kelebihan masing-masing vektor berbeda, dan pilihan vektor tergantung pada jenis target sel, ukuran gen yang ingin dikirim, kebutuhan ekspresi gen yang bersifat permanen atau sementara, serta risiko imunogenik yang dapat ditoleransi
Keunggulan viral gene delivery meliputi beberapa aspek utama yang menjadikannya metode pengantaran gen yang sangat efektif dan banyak digunakan dalam riset serta terapi gen:
Procedure Viral Gene Delivery
Prosedur Viral Gene Delivery secara umum meliputi beberapa tahap utama berikut:
OriGene menawarkan berbagai produk dan layanan lentiviral yang komprehensif untuk pengantaran gen yang efisien dan aman.
Lentivirus-ORF | Lentivirus-ORF clones, Plasmids and Lentiviral Particles dari OriGene yang siap digunakan sangat ideal untuk mengekspresikan gen secara berlebih di sel yang membelah maupun tidak membelah, termasuk juga sel yang sulit ditransfeksi. Produk clone dan partikel ini juga dapat digunakan untuk membuat sel stabil, melakukan rescue RNAi, dan aplikasi lainnya. |
Lentivirus shRNA | Lentivirus shRNA, plasmids and lentiviral particles OriGene menawarkan kit plasmid lentiviral shRNA siap pakai yang berisi 4 cassettes ekspresi dengan urutan yang sudah diverifikasi untuk menarget gen yang Anda inginkan. Setiap cassettes lentiviral mengandung tiga elemen fungsional utama: shRNA, marker seleksi puromycin, dan reporter tGFP. Dengan jaminan knockdown gen ≥70%, kit ini beserta partikel lenti-shRNA siap pakai sangat cocok untuk studi knockdown gen jangka panjang |
CRISPR Vectors | CRISPR Vectors OriGene menawarkan berbagai jenis vektor CRISPR/Cas9 untuk penyuntingan genom. |
inducible expression system | Vektor Ekspresi Induktif (Inducible Expression Vectors) memungkinkan pengendalian ekspresi gen secara spasial dan temporal pada sel mamalia. Sistem ini diadaptasi dari bakteri yang tahan terhadap tetrasiklin. Sistem tetrasiklin induksi terdiri dari dua komponen utama, yaitu promotor yang tergantung tetrasiklin dan regulator yang dikendalikan oleh tetrasiklin. |
Produk dan layanan AAV (Adeno-Associated Virus) dari OriGene didesain untuk kebutuhan pengantaran gen yang efisien dan spesifik baik secara in vitro maupun in vivo. Pilih produk aksesori AAV yang mendukung upaya riset Anda dengan mudah.
![]() |
Cotransfection adalah teknik dalam biologi molekuler di mana dua atau lebih jenis DNA atau materi genetik dimasukkan secara bersamaan ke dalam sel target menggunakan metode transfection. Teknik ini sering digunakan untuk studi interaksi gen, ekspresi gen ganda, atau pengantaran struktur genetik kompleks yang memerlukan lebih dari satu plasmid. |
![]() |
Packaging Cell Line dari OriGene yang umum digunakan untuk produksi viral vector, khususnya lentivirus, adalah sel 293T atau turunan dari sel manusia HEK293 yang telah dimodifikasi. Sel 293T ini sangat populer karena kemampuannya untuk transfect dengan efisiensi tinggi dan memproduksi partikel viral dalam jumlah besar. |
![]() |
OriGene menyediakan produk dan metode untuk konsentrasi dan pemurnian viral vector, khususnya untuk lentivirus dan AAV (Adeno-Associated Virus) yang dapat di cek pada link berikut AVV Concentrator |
![]() |
Metode titering viral vector pada OriGene, dapat dilakukan dengan pendekatan produk pada link berikut The OriGene AAV qPCR fast Titer Kit |
![]() |
AAV Particles Ready for Transduction dari OriGene adalah produk partikel AAV yang sudah jadi dan siap digunakan untuk transduksi in vitro maupun in vivo. Dapat dilihat pada link berikut Premade AAV – ORF® Particles |
![]() |
Downstream applications produk OriGene terkait viral vector berfokus pada berbagai tahap dan penggunaan yang menyusul setelah produksi dan pemurnian viral vector, antara lain dapat dilihat pada lik berikut : |
DAFTAR PUSTAKA
De Haan P, Van Diemen FR, Toscano MG. Viral gene delivery vectors: the next generation medicines for immune-related diseases. Hum Vaccin Immunother. 2021 Jan 2;17(1):14-21. doi: 10.1080/21645515.2020.1757989. Epub 2020 May 15. PMID: 32412865; PMCID: PMC7872028.
Kostylev M, Otwell AE, Richardson RE, Suzuki Y. Cloning Should Be Simple: Escherichia coli DH5α-Mediated Assembly of Multiple DNA Fragments with Short End Homologies. PLoS One. 2015 Sep 8;10(9):e0137466. doi: 10.1371/journal.pone.0137466. PMID: 26348330; PMCID: PMC4562628.
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK26837/
https://www.origene.cn/products/cdna-clones/expression-plasmids/clone-set