Kanker adalah penyakit di mana sel-sel dalam tubuh tumbuh di luar kendali. Ketika kanker mulai di paru-paru, itu disebut kanker paru-paru. Kanker paru-paru dimulai di paru-paru dan dapat menyebar ke kelenjar getah bening atau organ lain dalam tubuh, seperti otak. Kanker dari organ lain juga dapat menyebar ke paru-paru. Ketika sel kanker menyebar dari satu organ ke organ lain, mereka disebut metastasis.
Baca juga artikel mengenai 5 Terobosan Terbaru 2019 Dalam Riset dan Pengobatan Kanker di sini
Menurut Kemenkes RI, kanker paru adalah semua penyakit keganasan di paru, mencakup keganasan yang berasal dari paru sendiri (primer) Dalam pengertian klinik yang dimaksud dengan kanker paru primer adalah tumor ganas yang berasal dari epitel bronkus (karsinoma bronkus = bronchogenic carcinoma).
Kanker paru biasanya dikelompokkan menjadi dua jenis utama yang disebut small cell and non-small cell. Jenis kanker paru-paru ini tumbuh secara berbeda dan diperlakukan secara berbeda pula. Kanker non-small cell lebih umum ditemukan daripada kanker paru-paru small cell.
Kanker paru-paru adalah kanker yang paling umum terjadi pada pria dan kanker ketiga yang paling umum terjadi pada wanita. Ada 2 juta kasus baru pada tahun 2018. Kanker paru-paru adalah penyebab utama kematian akibat kanker di Amerika Serikat dan di seluruh dunia. Jumlah kematian karena kanker paru-paru setiap tahunnya hampir sama banyaknya dengan gabungan kematian akibat kanker prostat, payudara, dan kanker usus besar.
Hasil penelitian berbasis rumah sakit dari 100 RS di Jakarta, kanker paru merupakan kasus terbanyak pada laki-laki dan nomor 4 terbanyak pada perempuan tapi merupakan penyebab kematian utama pada laki-laki dan perempuan. Data hasil pemeriksaan di laboratorium Patologi Anatomi RSUP Persahabatan kanker paru merupakan lebih dari 50 persen kasus dari semua jenis kanker yang didiagnosa. Data registrasi kanker Rumah Sakit Dharmais tahun 2003-2007 menunjukkan bahwa kanker trakea, bronkus dan paru merupakan keganasan terbanyak kedua pada pria (13,4%) setelah kanker nasofaring (13,63%) dan merupakan penyebab kematian akibat kanker terbanyak pada pria (28,94%).
Menurut Kemenkes RI, hingga saat ini belum ada metode skrining yang sesuai bagi kanker paru secara umum. Metode skrining yang telah direkomendasikan untuk deteksi kanker paru terbatas pada kelompok pasien risiko tinggi misalnya pada lanjut usia, perokok dan faktor risiko kanker paru lainnya adalah pajanan radiasi, paparan okupasi terhadap bahan kimia karsinogenik, riwayat kanker pada pasien atau keluarga pasien, dan riwayat penyakit paru seperti PPOK atau fibrosis paru.
Skrining kanker paru selain dengan CT Scan, anamnesa, pemeriksaan fisik juga bisa dilakukan dengan pemeriksaan laboratorium. Pemeriksaan Laboratorium yang dilakukan mencakup pemeriksaan darah rutin misalnya:
Selain pemeriksaan darah rutin di atas dilakukan pula pemeriksaan Patologi Anatomi, meliputi:
Marker lainnya yang digunakan dalam diagnosa atau penelitian kanker paru disajikan dalam tabel berikut.
Tipe Kanker | Tumor marker | Uniprot | Nama Protein |
---|---|---|---|
Lung cancer | ACTH | P01189 | Adrenocorticotropic hormone |
NSE | P09104 | Gamma-enolase | |
Cyfra 21-1 | P08727 | Cytokeratin-19 | |
CEA | P06731 | Carcino embryoric antigen | |
SCC | P29508 | Squamous carcinoma antigen | |
TPA | P00750 | Tissue-type plasminogen activator | |
CT | P01258 | Calcitonin | |
ALK | Q9UM73 | Anaplastic lymphoma receptor tyrosine kinase | |
PD-L1 | Q9NZQ7 | Programmed death ligand 1 | |
PD1 | Q15116 | Programmed cell death protein 1 |
Selain dengan pemeriksaan patologi anatomi dengan teknik imunohistokimia dengan menggunakan antibodi, penelitian kanker paru juga dapat dilakukan dengan metode ELISA.
ELISA (enzyme-linked immunosorbent assay) adalah teknik pengujian berbasis plat yang dirancang untuk mendeteksi dan mengukur zat seperti peptida, protein, antibodi dan hormon. Nama lain yang sering digunakan seperti enzim immunoassay (EIA), juga digunakan untuk merujuk pada teknologi yang sama yaitu ELISA. Dalam metode ELISA, antigen harus diimobilisasi pada suatu permukaan padat dalam hal ini microwell plate dan kemudian digabungkan dengan antibodi yang terikat dengan enzim. Deteksi dilakukan dengan menilai aktivitas enzim terkonjugasi melalui inkubasi dengan substrat untuk menghasilkan produk yang terukur. Elemensangat yang paling penting dari strategi deteksi ini adalah interaksi antibodi-antigen yang spesifik.
Ada beberapa alasan mengapa kit ELISA masih sangat populer digunakan oleh kalangan para peneliti di Yogyakarta, Jakarta, Bali, Semarang, Surabaya, Malang, Medan, Padang, Riau, Makassar, Samarinda dan Bogor. Teknik ELISA (Enzyme-Linked ImmunoSorbent Assay) telah ada cukup lama digunakan sehingga telah teruji oleh waktu. Alasan lainnya, sekarang ini banyak kit ELISA yang dijual di pasaran saat ini sangat sensitif dan sangat spesifik. Anda dapat membeli kit ELISA untuk mendeteksi analit dalam skala picogram. Ini sangat membantu ketika Anda meneliti analit dengan jumlah kecil.
Berikut merupakan daftar ELISA kit marker kanker paru yang dijual dari merk manufacture Cusabio, Elabscience dan Cortez.
Brand | Catalogue Number | Description | Size |
---|---|---|---|
Elabscience | E-EL-H0137 | Human ACTH(Adrenocorticotropic Hormone) ELISA Kit | 96Test |
Elabscience | E-EL-H1047 | Human NSE(Neuron Specific Enolase) ELISA Kit | 96Test |
Cusabio | E-EL-H2077 | Human CYFRA21-1(Cytokeratin Fragment Antigen 21-1) ELISA Kit | 96Test |
Cusabio | CSB-E04767h | Human carcinoembryonic antigen,CEA ELISA Kit | 96Test |
Cusabio | CSB-E09381h | Human squamous cell carcinoma antigen 1 (SCCAg1) ELISA kit | 96Test |
Cusabio | E-EL-H2106 | Human tPA(Tissue-type Plasminogen Activator) ELISA Kit | 96Test |
Cusabio | E-EL-H0136 | Human CT(Calcitonin) ELISA Kit | 96Test |
Cusabio | CSB-E09033h | Human bone alkaline phosphatase,BALP ELISA Kit | 96Test |
Cusabio | E-EL-H1547 | Human PD-L1(Programmed Cell Death Protein 1 Ligand 1) ELISA Kit | 96Test |
Cusabio | CSB-E13643h | Human Programmed Death 1(PD-1)ELISA KIT | 96Test |
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3864624/
https://www.cdc.gov/cancer/lung/basic_info