Uji Diagnosis NS1, IgG Dengue dan IgM Dengue dengan Metode ELISA

Uji Diagnosis NS1, IgG Dengue dan IgM Dengue dengan Metode ELISA

Pendahuluan

Infeksi dengue merupakan sekelompok penyakit yang disebabkan oleh virus dengue pada manusia. Penyakit tersebut dibagi menjadi Demam Dengue (DD), Demam Berdarah Dengue (DBD), dan Expanded Dengue Syndrome (EDS).  Virus ini memiliki 4 serotipe (DENV-1, DENV-2, DENV-3 dan DENV-4) yang telah teridentifikasi bersirkulasi di sebagian belahan dunia terutama pada daerah tropis dan subtropis, termasuk Indonesia.

Infeksi dengue telah menjadi perhatian utama kesehatan masyarakat di seluruh dunia dan menurut World Health Organization (WHO) lebih dari 2,5 miliar manusia berisiko terinfeksi virus dengue.

Patogenesis dan Penyebaran Virus Dengue

Virus dengue masuk ke dalam tubuh manusia melalui gigitan nyamuk Aedes terutama Aedes aegypti yang terinfeksi virus dengue. Selain Aedes aegypti, wabah demam berdarah juga dikaitkan dengan nyamuk Aedes albopictus, Aedes polynesiensis, dan Aedes scutellaris.

Negara beriklim tropis dan subtropis beresiko tinggi terhadap penularan virus tersebut. Hal ini dikaitkan dengan kenaikan temperatur yang tinggi dan perubahan musim hujan dan kemarau yang  menjadi faktor resiko penularan virus dengue. Kasus DBD di Indonesia terus meningkat, pada tahun 2021 sebanyak 73.518 kasus dengan angka kematian 705 orang. Tahun 2022 sebanyak 131.265 kasus dengan angka kematian 1.183 orang.

Pada periode Januari – Juli 2023, sebanyak 42.690 orang terinfeksi DBD dan 317 orang meninggal. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengatakan hingga minggu ke-40 pada tahun 2023 terdapat 68.996 kasus demam berdarah dengue (DBD) dengan kasus kematian 498 jiwa.

Gejala dan Tanda Klinis Infeksi Dengue

Vektor nyamuk yang paling dominan adalah A. aegypti. Setelah menghisap darah, nyamuk ini akan membawa virus dari penderita dalam kelenjar ludahnya, sehingga virus dengue dapat dengan mudah ditularkan jika nyamuk tersebut menghisap darah orang lain. Sebelumnya virus telah bereplikasi dalam kelenjar ludah nyamuk selama 8-12 hari. Selain itu, nyamuk Aedes memiliki waktu hidup yang cukup panjang yaitu sekitar 15-65 hari sehingga penularan masih bisa terjadi. Setelah virus masuk dalam tubuh, virus akan memasuki periode inkubasi selama 3-14 hari.

Perjalanan penyakit DD/DBD sangat erat kaitannya dengan menghitung hari demam. Pada umumnya setelah masa inkubasi penderita akan mengalami 3 fase penyakit. Fase pertama adalah fase demam; dapat berlangsung selama 2-7 hari tetapi pada umumnya terjadi selama 3 hari. Fase demam (demam hari 1-3) kemudian diikuti oleh fase kritis selama 2-3 hari (demam hari 4-6), dan fase pemulihan (fase reabsorpsi/fase konvalesen).

Diagnosis DBD ditegakkan dengan menggunakan kriteria WHO tahun 1997, yaitu kriteria klinis dan kriteria laboratorik berupa trombositopenia kurang dari 100.000/μl atau peningkatan hematokrit ≥20%. Untuk menentukan peningkatan hematokrit sebesar ≥20% secara tepat masih sulit dilakukan, mengingat belum ada nilai standar hematokrit untuk orang Indonesia baik anak-anak maupun dewasa.

Gejala dan tanda klinis infeksi dengue dapat berupa flu-like syndrome, demam mendadak tinggi, mialgia, artralgia, nyeri retro-orbital, terdapat ruam, mimisan, gusi berdarah, limfadenopati, trombositopenia, leukopenia, peningkatan hematokrit, hipoalbuminemia, diatesis hemoragik, hingga syok dan kematian.

Berdasarkan kriteria WHO tahun 2011 infeksi dengue dibagi menjadi seperti gambar berikut ini.

Gambar 1. Manifestasi klinis infeksi virus Dengue

Pemeriksaan Virus Dengue ELISA Kit

Ada beberapa metode untuk mendeteksi virus dengue berdasarkan target yang berbeda yaitu asam nukleat, antigen virus, dan antibodi. Antigen virus dan antibody spesifik dapat diketahui dengan metode ELISA (Enzyme-Linked Immunosorbent Assay). Sedangkan asam nukleat dapat dideteksi dengan metode PCR (Polymerase Chain Reaction) setelah genom diisolasi.

Pemeriksaan non-structural protein 1 (NS1) dan pemeriksaan imunoglobulin M atau G (IgM-IgG) dengue sering digunakan untuk diagnosis demam dengue. Infeksi dengue memberikan gejala klinis yang bervariasi dan dapat menyerupai penyakit infeksi lain, sehingga pemeriksaan penunjang yang cepat dan akurat seperti NS1 dan IgM-IgG berperan penting dalam diagnosis.

A.  Pemeriksaan Virus Dengue : Antigen NS1

  1. Pemeriksaan NS1 dilakukan dengan metode quantitative capture ELISA (enzyme-linked immunosorbent assay) untuk menilai konsentrasi antigen NS1 di darah. Antigen NS1 dapat terdeteksi sehari setelah gejala dengue muncul. Pemeriksaan NS1 tidak dianjurkan dilakukan di atas hari ke-7. Studi di Singapura menyarankan pemeriksaan NS1 dilakukan sebelum hari ke-5. Bila sudah melebihi hari ke-5, pemeriksaan IgM lebih disarankan.
  2. Pemeriksaan NS1 pada kasus infeksi sekunder memiliki periode deteksi yang lebih singkat daripada infeksi primer. Pada infeksi primer dengue, NS1 dapat terdeteksi hingga hari 9–10, sedangkan pada infeksi sekunder, kadarnya akan menurun dan bisa tidak terdeteksi lagi di hari 5–6.
  3. Kelebihan pemeriksaan antigen NS1 adalah kemampuan lebih awal untuk mendeteksi infeksi dengue tanpa menunggu terbentuknya antibodi. Pemeriksaan antigen NS-1 dapat digunakan untuk deteksi infeksi akut.
  4. Sensitivitas pemeriksaan antigen NS-1 ELISA dalam 3 hari pertama dapat mencapai 81,7%. Selain itu, spesifisitasnya dapat mencapai 100%.

B.  Pemeriksaan Virus Dengue : Antibodi IgM-IgG

  1. Pemeriksaan IgM dan IgG dengue merupakan uji serologi yang dapat dilakukan dengan metode ELISA atau metode imunokromatografi. Sampel yang disarankan untuk pemeriksaan IgM-IgG ELISA adalah serum.
  2. Antibodi IgM terhadap virus dengue terdeteksi mulai hari 3–5, mencapai kadar puncak di minggu kedua, lalu menurun perlahan tetapi dapat tetap terdeteksi hingga 2–3 bulan kemudian.
  3. Antibodi IgG dapat terdeteksi di atas hari 5–7 dan dapat bertahan tetap positif hingga bertahun-tahun. Pada infeksi sekunder dengue, kadar IgG lebih dominan dibandingkan kadar IgM dan dapat terdeteksi di awal infeksi.
  4. Pada fase konvalesen, pemeriksaan IgM-IgG lebih bermanfaat daripada antigen NS1.
  5. Kelebihan pemeriksaan antibodi IgM dan IgG dengan metode ELISA adalah biaya pemeriksaan yang relatif murah dan dapat digunakan untuk membedakan infeksi primer dengan infeksi sekunder.

C. Pemeriksaan Virus Dengue : Metode ELISA dan ELISA Kit

Sebagai penunjang penelitian mengenai virus Dengue, PT. Indogen Intertama dengan menawarkan berbagai ELISA kit pengujian virus Dengue berbasis penelitian sebagai berikut :

Gambar 2. Dengue virus NS1 Antigen ELISA Kit dari merk Diapro

Tabel 1. Virus Dengue ELISA Kit

Brand No. Katalog Deskripsi Kit Jumlah Test Spesifikasi
Diapro DENS1AG.CE Determination of Dengue virus NS1 Antigen in human plasma and sera 96 Test Qualitative or semi-quantitative Enzyme Immunoassay (ELISA)
Diapro DENG.CE Dengue Virus IgG 96 Test Qualitative/semi-quantitative determination of IgG antibodies
Diapro DENM.CE Dengue Virus IgM 96 Test Qualitative determination of IgM antibodies
Cortez 8115-35 Human Dengue IgG/IgM ELISA Test Kit 96 Test Detection Range :             Qualitative Positive & Negative Control
Cortez 8116-35 Human Dengue IgG ELISA Test Kit 96 Test Metode : Indirect-ELISA
Cortez 8117-35 Human Dengue IgM ELISA Test Kit 96 Test Metode : Indirect-ELISA
Cortez 8404-25 Human Dengue NS1 ELISA Test Kit 96 Test Detection Range :             Qualitative Positive & Negative Control
Mybiosource MBS3801930 Human Dengue Virus NS1 Antigen ELISA Kit 96 Test Sensitivitas :

0.1 ng/L

Mybiosource MBS495197 Human Dengue Virus IgG ELISA Kit 96 Test Sensitivitas :

< 10 pg/ml

 

Detection Range :

312 pg/ml-20,000 pg/ml

Mybiosource MBS495198 Human Dengue Virus IgM ELISA Kit 96 Test Sample : Serum Or Plasma Directed Against Dengue Virus (Den 1-4)

Pemeriksaan virus Dengue dengan metode ELISA IgG dan IgM memiliki keuntungan karena lebih mudah dilakukan juga cocok untuk pengawasan dan studi skala besar. Prinsip kerja Dengue ELISA kit ini adalah mendeteksi virus Dengue (virus NS1 Antigen, IgG virus Dengue, dan IgM virus Dengue) secara kualitatif dalam sampel.

 

Baca artikel terkait disini :

Deteksi Infeksi Patogen dalam Transplantasi Organ dan Jaringan dengan Liferiver Real-Time PCR Kit

3 Jenis Parasit Yang Menyebabkan Penyakit pada Manusia

Referensi :

Kemenkes: Ada 68,996 kasus DBD hingga Oktober 2023, antaranews.com

Pemerintah Soroti Penularan Penyakit Demam Berdarah Dengue, kemenkopmk.go.id

Isolasi dan Deteksi Virus Dengue, itd.unair.ac.id

Pemeriksaan NS1 Vs IgM-IgG Untuk Diagnosis Dengue, alomedika.com

https://yankes.kemkes.go.id/unduhan/fileunduhan_1610413358_685089.pdf