50+ Marker ELISA kit Untuk In Vitro Diagnostik Merk Diasino

50+ Marker ELISA kit Untuk In Vitro Diagnostik Merk Diasino

A. Kelebihan ELISA Kit Diasino

Sejak 2014, DiaSino Laboratories mengkhususkan diri dalam merancang, mengembangkan, produksi dan distribusi reagen Imunodiagnostik ke seluruh dunia, ada 4 platform utama yaitu: Porrima™ chemiluminescence immunoassay otomatis, Infinosis™ fluorescent immunoassay, ELISA dan POCT (point of care test).

Saat ini, DiaSino menawarkan portofolio yang luas dengan lebih dari 160 jenis pengujian termasuk marker tiroid, marker fertilitas, penanda tumor, marker tulang, marker anemia, marker infeksi dan marker inflamasi (peradangan), untuk meningkatkan diagnosis dan pengelolaan penyakit pada manusia.

Salah satu produk yang dikembangkan dan dijual adalah ELISA kit. ELISA meerupakan singkatan dari Enzyme-Linked Immunosorbent Assay, adalah uji imunologi yang biasa digunakan untuk mengukur antibodi, antigen, protein dan glikoprotein dalam sampel biologis.

Dibandingkan dengan merk lain, kit ELISA Diasino memiliki beberapa keunggulan di antaranya sebagai berikut:

● Ready to use liquid Conjugates and Calibrators across whole kits
● 2 in 1 TMB Substrate
● DiaSino universal ControlSet available
● 18 months shelf life

Kit ELISA Diasino sudah berisi semua reagen untuk pengerjaan ELISA. Bahkan Diasino pun menyuplai set control universal untuk ELISA. Selain itu kit ELISA ini memiliki kadaluwarsa hingga 18 bulan. Berbeda jauh dengan kadaluarsa ELISA kit lainnya yang hanya berkisar 6 bulan.

B. Marker ELISA Kit Diasino

Marker biologis atau biomarker atau disebut sebagai marker saja, adalah karakteristik tertentu yang diukur sebagai indikator proses biologis normal, proses patogenik, atau respons terhadap paparan atau intervensi. Marker ini bisa berfungsi dalam diagnosa, sebagai penanda monitoring suatu penyakit, marker response (farmakodinamik), marker prediksi dan marker prognostik.

Diasino memproduksi ELISA kit untuk marker penting dalam area in vitro diagnostik, kami sajikan sebagai berikut:

1. Thyroid

Tiroid adalah kelenjar kecil berbentuk kupu-kupu di bagian depan leher. Kelenjar ini yang memproduksi hormon yang mengontrol cara tubuh menggunakan energi. Hormon-hormon ini mempengaruhi hampir setiap organ dalam tubuh dan mengontrol banyak fungsi terpenting tubuh manusia.

Berikut merupakan beberapa marker ELISA kit untuk pemeriksaan hormon: TSH ELISA kit, T3 ELISA kit, T4 ELISA kit, FT3 ELISA kit, FT4 ELISA kit, Anti-Tg ELISA kit dan Anti-TPO ELISA kit.

1 TSH 96T DS177701
2 T3 96T DS177702
3 T4 96T DS177703
4 FT3 96T DS177704
5 FT4 96T DS177705
6 Anti-Tg 96T DS177707
7 Anti-TPO 96T DS177708

2. Fertility

Salah satu marker yang dianggap penting pada fertilitas adalah hormon AMH. Hormon anti-Müllerian (AMH) termasuk dalam keluarga yang sama yaitu transforming growth factor-B sebagai inhibin B. Pada pria, diproduksi dari sel Sertoli testis sejak diferensiasi testis hingga pubertas, dan pada wanita, disekresikan oleh sel granulosa ovarium sejak lahir hingga menopause.

8 AMH 96T DS177700
9 Inhibin A* 96T DS197700
10 LH 96T DS177709
11 FSH 96T DS177710
12 Prolactin 96T DS177711
13 β-hCG 96T DS177712
14 Progesterone 96T DS177713
15 Testosterone 96T DS177714
16 Estradiol-E2 96T DS177715

3. Hepatitis and Retrovirus

Hepatitis didefinisikan sebagai peradangan hati yang dapat disebabkan oleh berbagai penyebab seperti penggunaan alkohol berlebihan, autoimun, obat-obatan, atau racun. Namun penyebab paling umum dari penyakit hepatitis adalah karena infeksi virus dan disebut sebagai virus hepatitis.

Data kementerian Kesehatan (Kemenkes) menunjukkan, sebanyak 7,1% atau 18 juta masyarakat indonesia terinfeksi hepatitis B. Dari jumlah tersebut 50% diantaranya berisiko menjadi kronis dan 900.000 dapat menjadi kanker hati. Bahkan hepatitis B menjadi empat besar penyebab kematian di Indonesia, dengan perkiraan kematian setiap tahunnya sebesar 51.100 kematian.

17 HAV IgM 96T DS167761
18 HBsAg 96T DS177751
19 Anti-HCV 96T DS177756
20 HEV IgM 96T DS167763
21 Anti-HIV 1/2 96T DS177758
22 HIV Ag/Ab (4th Gen.) 96T DS177759
23 Syphilis-TP 96T DS177760
24 H.Pylori IgG (Quant.) 96T DS177780

4. COVID-19

25 SARS-CoV-2 Total Ab 96T DS207701
26 SARS-CoV-2 IgM 96T DS207702
27 SARS-CoV-2 S1-RBD IgG 96T DS207703

5.  Anemia

28 Ferritin 96T DS177720
29 Vitamin B12 96T DS167704
30 Folate (FA) 96T DS167705

4.  Bone and Metabolism

31 25-OH Vitamin D Total 96T DS167701
32 Intact PTH 96T DS167702
33 Osteocalcin (BGP) 96T DS167703

5.  Sepsis/Inflammation

34 IL-6 96T DS207711
35 PCT 96T DS207712
36 CRP (0.1-300 mg/L) 96T DS207713

6.  ToRCH

37 TOXO IgG 96T DS180601
38 TOXO IgM 96T DS180602
39 Rubella IgG 96T DS180603
40 Rubella IgM 96T DS180604
41 CMV IgG 96T DS180605
42 CMV IgM 96T DS180606
43 HSV-1 IgG 96T DS180607
44 HSV-1 IgM 96T DS180608
45 HSV-2 IgG 96T DS180609
46 HSV-2 IgM 96T DS180610

7.  Tumor Marker

47 PSA 96T DS177733
48 FPSA 96T DS177734
49 AFP 96T DS177735
50 CEA 96T DS177736
51 HE4 96T DS177737
52 CA125 96T DS177738

8.  Autoimmunity

53 ds-DNA 96T DS167741
54 ANA 96T DS167742

Daftar Pustaka:

https://www.kemkes.go.id/article/view/23051700003/prilaku-beresiko-merupakan-penularan-hepatitis-lebih-dari-35-ribu-bayi.html