C-Reactive Protein – CRP ELISA Kit dari Cortez, Elabscience dan CUSABIO

Gbr1.  C-Reactive Protein- CRP Elisa Kit merk Cortez

Gbr1.  C-Reactive Protein- CRP Elisa Kit merk Cortez

C-Reactive Protein – CRP ELISA test kit merupakan test ELISA Marker Kardiak dengan sensitifitas tinggi untuk mengukur secara kuantitatif konsentrasi C-Reactive Protein pada serum manusia. Dengan menggunakan CRP ELISA khususnya dalam diagnosis rutin, terapi dan memonitor proses inflamasi yang berhubungan dengan fungsi jantung dalam konteks infarksi miokardial, tapi kondisi lain pun dapat mengarah ke meningkatnya level marker kardiak.  Infarksi merupakan kematian jaringan yang diakibatkan oleh interupsi dalam suplai darah ke jaringan tertentu.

Sekarang ini penggunaan Marker Kardiak dalam membantu para klinisi di lab klinis atau laboratorium rumah sakit mendiagnosa inflamasi miokardial, atau lebih dikenal dengan serangan jantung. CRP ELISA tes mudah digunakan adalah kit yang berharga dalam meningkatkan akurasi dan kecepatan uji yang bisa diandalkan. Penilitian menunjukkan bahwa, CRP ELISA kit, membantu dalam diagnosa awal, yang memungkinkan dalam pengambiilan keputusan dan perawatan yang lebih baik. Total waktu pengerjaan CRP ELISA kit sekira 1 jam.  

Pengukuran C-Reactive Protein dengan CRP ELISA test yang sensitif akan meningkatkan nilai prediktif marker kardiak lainnya [Myoglobin, Troponin, Digoxin, Creatine-kinase-MB, and Lp(a)].

INDOGEN dengan bangga menawarkan ELISA kit untuk  Marker kardiak dari beberapa merk sebagai berikut:

Tabel 1. Marker Kardiak dari Merk Cortez, Elabscience dan CUSABIO

MarkerCortezElabscienceCUSABIO
CRP ELISA Kit1668-18E-EL-H0043CSB-E08617h (high sensitivity)
Digoxin ELISA Kit1669-15 --
Lp(a) ELISA test kit-E-EL-H0160-
CK-MB ELISA kit 1005-15E-EL-H1434CSB-E05140h
Troponin I ELISA Kit1105-18E-EL-H0144-
Myoglobin ELISA Kit1667-18E-EL-H0142CSB-E05141h

 

C-reactive protein (CRP): CRP terdiri dari 5 subunit protein, diproduksi dihati dan ditemukan dalam darah, berperan penting dalam respon imun bawaan.  Gen untuk protein ini ada dalam kromosom 1q21-q23.  CRP merupakan marker inflamasi dalam tubuh dan telah lama diusulkan dalam tes skrining penyakit arteri koroner. Penelitian menunjukkan bahwa meningkatnya level CRP berhubungan langsung dengan bertambahnya stres psikologis dan depresi klinis. Meningkatnya kadar CRP juga menjadi indikasi naiknya kadar sitokin tertentu yang akan menambah tingkat depresi dan stres.  Dengan kata lain, bisa dikatakan depresi atau stres disebabkan oleh naiknya kadar CRP.  Terlepas dari faktor lainnya, penelitian menunjukkan bahwa orang sehat dengan level CRP diatas  3mg/liter memiliki resiko 2-3 kali lipat mengalami depresi.

 

Peran CRP dalam Penyakit Kardiovaskular

Bukti kuat mengindikasikan bahwa pasien dengan kadar CRP yang meningkat mengalami peningkatan resiko hipertensi, penyakit jantung dan diabetes.  C-reactive protein (CRP) diusulkan sebagai tes skrining dalam prediksi resiko dan sebagai panduan pencegahan penyakit jantung. Konsentrasi normal pada serum manusia sehat kurang dari 10 mg/L, bertambah seiring usia.  Kadar yang lebih tinggi ditemukan pada usia kehamilan akhir, inflamasi ringan dan infeksi virus (10–40 mg/L), inflmasi aktif, infeksi bakteri (40–200 mg/L), infeksi bakteri akut dan luka bakar (>200 mg/L).  Waktu paruh CRP adalah konstan, dengan demikian, tingkat CRP terutama ditentukan oleh tingkat produksinya.  Kadar CRP di atas 2,4 mg/L dilaporkan memiliki risiko dua kali lipat kejadian koroner dibandingkan dengan kadar di bawah 1 mg / L.  Inflamasi memainkan peran penting dalam aterosklerosis, proses di mana timbunan lemak menumpuk di arteri koroner. Ketertarikan pada CRP berasal ketika penelitian menemukan bahwa pasien dengan angina tidak stabil atau nyeri dada memiliki marker CRP yang tinggi. Para peneliti menemukan bahwa CRP dapat digunakan untuk memprediksi siapa yang akan mengalami serangan jantung. Selain itu, dalam meta-analisis dari 20 studi yang melibatkan 1.466 pasien dengan penyakit arteri koroner, kadar CRP ditemukan berkurang setelah ada aktifitas berolahraga. Di antara hasil penelitian tersebut, konsentrasi CRP yang lebih tinggi atau profil lipid yang lebih buruk sebelum memulai latihan dikaitkan dengan penurunan CRP yang lebih besar. Studi lain menunjukkan bahwa CRP bukan merupakan prediktor risiko serangan jantung pada orang tanpa gejala penyakit jantung.

 

Bagaimana nilai CRP dapat memprediksi potensi penyakit jantung?

Menurut American Heart Association (AHA) dan Center for Disease Control (CDC), pedoman berikut ini direkomendasikan untuk penilaian risiko kardiovaskular sehubungan dengan tingkat CRP:

CRP adalah 1 miligram (mg) per liter atau kurang, risiko rendah untuk penyakit kardiovaskular

CRP adalah antara 1 dan 3 mg per liter, Risiko sedang untuk penyakit kardiovaskular

CRP lebih besar dari 3 mg per liter, Risiko tinggi untuk penyakit kardiovaskular

Tingkat CRP lebih besar dari 10 mg per liter dapat dilihat pada ruptur plak akut, seperti serangan jantung atau stroke, asalkan tidak ada penjelasan lain untuk tingkat peningkatan seperti penyakit inflamasi atau infeksi lainnya.

Tingkat CRP dapat memberikan informasi tambahan tentang risiko kardiovaskular seseorang dalam hubungannya dengan faktor risiko jantung lain yang diketahui, seperti, diabetes mellitus, tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, obesitas, usia, dan merokok. Beberapa ahli merekomendasikan untuk memeriksa kadar CRP serum secara rutin bersamaan dengan kadar kolesterol. Idealnya, untuk pengujian risiko jantung, disarankan untuk menggunakan rata-rata antara 2 level CRP terpisah yang diambil selama 2 minggu.