A. Sekilas Tentang Inflamasi

Gambar 1. Respon Imun terhadap Inflamasi
Sumber: https://www.slideshare.net/slideshow/mekanisme-respon-imun-inflamasi/250938565

Inflamasi merupakan suatu reaksi tubuh akibat adanya iritasi, infeksi atau cedera yang dicirikan dengan adanya bengkak, kemerahan, nyeri, dan panas. Inflamasi termasuk dalam respon imun non spesifik. Secara patologis mikroskopis, inflamasi terjadi karena adanya 4 fenomena yakni pembengkakan jaringan (tumor), peningkatan suhu jaringan (kalor), warna kemerahan dari jaringan vaskularisasi pada area yang terjadi inflamasi (rubor), dan adanya gangguan fungsi organ (dolor).

Inflamasi dapat terjadi karena terdapat penyebab utama seperti adanya tekanan yang disebabkan oleh trauma benda asing, benda tumpul, getaran, dan tekanan kronis dengan intensitas rendah. Mekanisme tubuh terjadinya inflamasi adalah dimana membran sel mengalami kerusakan akibat rangsangan fisik, kimiawi maupun mekanis maka enzim fosfolipase diaktifkan untuk mengubah fosfolipid menjadi asam arakidonat yang selanjutnya sebagian diubah oleh enzim COX 1 (siklooksigenase) menjadi asam endoperoksida dan menjadi prostaglandin. Bagian lain asam arakidonat diubah oleh enzim lipoksigenase menjadi leukotrien. Prostaglandin dan leukotrien bertanggung jawab untuk sebagian besar inflamasi.

Mekanisme inflamasi menyebabkan adanya respon tubuh yang melepaskan mediator kimiawi sebagai penanda inflamasi. Mediator kimiawi sebagai sitokin proinflamasi misalnya interleukin-1(IL-1), IL-6, IL-12, IL-18, tumor necrosis factor-α(TNF-α),  dan tumor   necrosis   factor-β(TNF-β. Sitokin proinflamasi ini yang akan memicu timbulnya bengkak, kemerahan, sakit, dan gangguan fungsi tubuh akibat inflamasi tersebut.

B. Riset Inflamasi dengan Metode ELISA

Enzyme-linked Immunosorbent Assay (ELISA) merupakan metode yang paling banyak digunakan dan paling tervalidasi untuk riset yang berkaitan dengan inflamasi. Metode ini biasanya untuk mengukur kadar sitokin yang muncul karena adanya inflamasi. Uji ELISA sensitivitasnya bergantung pada deteksi antigen dengan antibodi dan perubahan enzimatik warna yang berkorelasi dengan adanya antigen. Berikut ini merupakan produk kami dari brand Elabscience yang berupa antibodi pair set untuk riset inflamasi.

Tabel 1. Produk-Produk Antibodi Pair Set dari Elabscience untuk Riset Inflamasi

Untuk pertanyaan produk dan stok lebih lanjut Bapak/Ibu dapat menghubungi kami PT. Indogen melalui email asri.indogen@gmail.com atau melalui WhatsApp berikut untuk fast respon WhatsApp Indogen.

Artikel Terkait:

1. Training bersama Elabscience di Wuhan, China Bagian 1: ELISA RUO Mouse IL-6 ELISA Kit
2. Perbandingan Antara ELISA Kit Tradisional dengan ELISA kit High Sensitivity dari Merk Elabscience

Sumber:

1. Dewi, S. R. (2018). Uji efek anti inflamasi rebusan daun jamblang (Syzygium cumini) pada mencit (Mus musculus). Media Farmasi, 14(1), 8-13.
2. Emelda, E., Nugraeni, R., & Damayanti, K. (2023). Eksplorasi tanaman herbal Indonesia sebagai anti inflamasi. INPHARNMED Journal (Indonesian Pharmacy and Natural Medicine Journal), 6(2), 58-64.