Serat pangan adalah jenis karbohidrat yang tidak dapat dicerna oleh enzim tubuh kita. Serat pangan atau dikenal juga sebagai serat diet (dietary fiber) ditemukan dalam makanan nabati yang dapat dimakan seperti sereal, buah-buahan, sayuran, kacang polong kering, kacang-kacangan, lentil dan biji-bijian. Serat dikelompokkan berdasarkan sifat fisiknya dan disebut soluble (pati larut), insoluble (tidak larut) dan resistant starch (pati resisten). Ketiga jenis serat memiliki peranan penting untuk kesehatan.
Baca juga artikel mengenai Total Dietary Fiber Assay Kit dari Megazyme di sini
Serat pangan terlarut meliputi pektin, beta glukan, galaktomanan, gum, serta beberapa oligosakarida yang tidak tercerna termasuk inulin didalamnya, sedangkan serat tidak larut meliputi lignin, selulosa, dan hemiselulosa.
Serat pangan atau dietary fiber membantu menjaga usus tetap sehat dan penting dalam membantu mengurangi risiko penyakit seperti diabetes, penyakit jantung koroner, dan kanker usus. Serat pangan mencapai usus besar yang tidak tercerna di mana ia difermentasi oleh bakteri. Produk sampingan dari fermentasi ini adalah karbon dioksida, metana, hidrogen dan asam lemak rantai pendek (SCFA). SCFA digunakan oleh tubuh. Awalnya, peningkatan asupan serat dapat menyebabkan peningkatan produksi gas yang dapat menyebabkan kembung. Namun, hal ini tergantung pada jenis serat yang dipilih, tubuh kita akan melakukan adaptasi dan produksi gas pun menurun seiring waktu. Serat larut (soluble starch) dan pati resisten (resistant starch) juga berfungsi sebagai prebiotik dan mendukung probiotik (bakteri) yang ada di usus besar kita yang penting untuk kesehatan pencernaan.
Fungsi | Manfaat |
---|---|
Memperbesar volume makanan tanpa meningkatkan kandungan kalori serta menimbulkan rasa kenyang | Menurunkan nafsu makan |
Menyerap air dan membentuk gel kental selama proses pencernaan, memperlambat pengosongan perut dan waktu transit pencernaan, melindungi karbohidrat dari enzim pencernaan, dan memperlambat penyerapan glukosa | Menstabilkan kadar gula dalam darah |
Menurunkan kadar kolesterol secara total dan kadar LDL (low density lipoprotein) | Mengurangi risiko terkena penyakit jantung dan pembuluh darah |
Mengatur kadar gula darah | Mengurangi tingkat glukosa dan insulin bagi para pasien diabetes dan menurunkan risiko terkena diabetes |
Memperlancar jalannya makanan dalam sistem pencernaan | Membantu buang air besar secara teratur |
Menambah massa ukuran tinja | Dapat mencegah ataupun menyembuhkan sembelit |
Menyeimbangkan pH pencernaan dan merangsang fermentasi pencernaan untuk memproduksi asam lemak yang lebih sederhana | Menurunkan risiko terkena kanker usus |
Serat larut (soluble fiber) umumnya ditemukan pada makanan seperti buah, gandum, dan kacang-kacangan. Ketika larut dalam air, serat ini membentuk zat seperti gel. Serat larut membantu untuk:
Resistant Starch (pati resisten) berkembang selama proses pemanasan dan kemudian pendinginan pada beberapa makanan seperti kentang dan nasi. Makanan dengan pati resisten yang tinggi sering memiliki indeks glikemik rendah.
Serat tidak larut (insoluble) dalam air biasanya banyak ditemukan pada makanan seperti roti gandum, dedak gandum, sayuran dan kacang-kacangan. Serat tidak larut menambah volume tinja dengan menyerap air dan membantu menjaga Anda tetap buang air besar dengan teratur. Penting untuk meningkatkan asupan cairan saat Anda meningkatkan konsumsi serat. Tanpa cairan, seratnya akan tetap keras, membuatnya sulit untuk dikeluarkan dan menyebabkan konstipasi.
World Health Organization (WHO) menganjurkan asupan serat yang baik adalah 25-30 gram per hari. Dietary Reference Intake (DRI) serat berdasarkan National Academy of Sciences mengemukakan konsumsi serat yang baik adalah 19-38 gram per hari sesuai dengan umur masing-masing konsumen. Rata-rata konsumsi serat pangan penduduk Indonesia adalah 10,5 gram perhari. Angka ini menunjukkan bahwa penduduk Indonesia baru memenuhi kebutuhan seratnya sekitar sepertiga dari kebutuhan ideal sebesar 30 gram setiap hari.
Total Dietary Fiber Assay Kit dari Megazyme cocok untuk digunakan dalam pengukuran Total Dietary Fiber yang sesuai dengan metode dari lembaga AOAC dan AACC yaitu kode: AOAC 991.43, AOAC 985.29, AACC 32-07.01 and AACC 32-05.01.
Merk | No Katalog | Deskripsi | Qty |
---|---|---|---|
Megazyme | K-TDFR-100A | Total Dietary Fiber Assay Kit | 100 assay |
Megazyme | K-TDFR-200A | Total Dietary Fiber Assay Kit | 200 assay |
Kit ini dapat digunakan untuk sample biji-bijian sereal, buah dan sayuran dan sereal serta makanan lainnya. Kelebihan utama dari kit Total Dietary Fiber Assay (K-TDFR, Megazyme) adalah mengandung enzim dengan kemurnian tinggi tanpa ada gangguan terhadap aktifitasnya dan juga aktifitas enzim dari Megazyme ini sudah terstandarisasi.
Merk | No Katalog | Deskripsi | Qty |
---|---|---|---|
Megazyme | K-RSTAR | Resistant Starch Assay Kit | 100 assay |
Megazyme | K-TSTA-50/K-TSTA-100A | Total Starch Assay Kit (AA/AMG) | 50/100assay |
Megazyme | K-SDAM | Starch Damage Assay Kit | 200 assay |
Megazyme | K-INTDF | Integrated Total Dietary Fiber Assay Kit | 100 assay |
https://id.wikipedia.org/wiki/Serat_pangan
https://www.nestle.co.nz/en/nhw/nutritionfactsheets/dietaryfibre
https://media.neliti.com/media/publications/198088-perilaku-konsumsi-serat-pada-mahasiswa-a.pdf