Apa yang Dimaksud STI/STD?
STI (Sexually Transmitted Infections) atau dalam Bahasa Indonesia Infeksi Menular Seksual (IMF) merupakan infeksi yang disebabkan oleh lebih dari 30 bakteri, virus dan parasit yang berbeda (WHO). Penyebarannya dapat melalui kontak seksual maupun non-seksual, serta ditularkan dari ibu ke anak selama kehamilan dan persalinan. Sehingga istilah Sexually Transmitted Infections (STI) lebih luas artinya daripada Sexually Transmitted Disease (STD).
Apa Saja Jenis STI/STD?
Gambar 1. Chlamydia trachomatis
Chlamydia adalah penyakit infeksi menular seksual yang disebabkan oleh bakteri Chlamydia trachomatis. Infeksi ini menyebabkan infeksi mata yang disebut “trakoma”, yang merupakan penyebab utama kebutaan. Bagian yang paling sering terinfeksi pada wanita adalah leher rahim. Infeksi ini dapat menyebabkan servisitis, uretritis, penyakit radang panggul, perihepatitis, atau proktitis. Pada pria, infeksi Chlamydia trachomatis dapat menyebabkan uretritis, epididimitis, prostatitis, proktitis, atau artritis reaktif.
Chlamydia trachomatis adalah bagian dari genus Chlamydophila. Bakteri ini adalah gram negatif, anaerob, obligat intraseluler yang bereplikasi di dalam sel eukariotik. C. trachomatis berdiferensiasi menjadi 18 serovar (strain varian secara serologis) berdasarkan tes pengetikan berbasis antibodi monoklonal. Serovar-serovar ini berkorelasi dengan beberapa kondisi medis sebagai berikut:
Gambar 2. Mycoplasma genitalium
Mycoplasma genitalium (Mgen) adalah infeksi menular seksual (IMS) yang dapat disembuhkan. Ini adalah jenis bakteri atau kuman yang dapat menginfeksi saluran air (uretritis), leher rahim (servisitis), rahim dan saluran tuba (penyakit radang panggul). Lebih jarang dapat ditemukan di rektum (bagian belakang). Untuk beberapa orang yang memiliki gejala, tes Mgen mungkin diperlukan. Gejala-gejala ini berupa rasa terbakar saat buang air kecil atau keluarnya cairan dari penis, atau nyeri panggul (perut bagian bawah) atau pendarahan setelah berhubungan seks pada wanita/transgender.
Gambar 3. Koloni M. hominis di agar PPLO (magnification 125x)
Spesies Mycoplasma ini sering berkoloni di saluran urogenital dan berhubungan dengan berbagai infeksi pada sistem genitourinaria pada pria dan wanita. M. hominis umumnya merupakan patogen genitourinaria yang terkait dengan peradangan epitel mukosa pada sistem genital. M. hominis sering diisolasi dari sampel pada kasus uretritis nongonokokal, servisitis, korioamnionitis atau sistitis, salpingitis bakterialis, vaginosis. Proses inflamasi pada wanita hamil merupakan jalur umum yang dapat menyebabkan kehamilan yang rumit dan memulai persalinan spontan prematur. Colonization dari sistem genital oleh M. hominis dapat menyebabkan komplikasi seperti lahir mati, berat badan lahir rendah atau kematian perinatal. Beberapa penelitian telah melaporkan efek negatif dari M. hominis terutama pada konsentrasi air mani dan morfologi sperma yang tidak normal.
Gambar 4. Koloni Ureaplasma di agar PPLO (magnification 10x)
Ureaplasma telah berevolusi dari bakteri Gram positif melalui evolusi degeneratif hingga kehilangan dinding sel peptidoglikannya. Ureaplasma merupakan bakteri berbentuk bola atau coccobacillary dengan diameter antara 0,2-0,3 µm. Ureaplasma berada di saluran urogenital dan saluran pernapasan dan menembus sub mukosa hanya selama penekanan imun atau instrumentasi. Pada manusia, Ureaplasma ditularkan melalui kontak seksual. Ureaplasma juga dapat ditularkan dari ibu ke anak secara vertikal di dalam rahim atau melalui cairan tubuh yang terinfeksi pada saat kelahiran. Ureaplasma memiliki 14 serotipe yang diketahui dan dibagi menjadi dua kelompok-Ureaplasma parvum, (UPA, biovar 1, parvo) dan Ureaplasma urealyticum, (UUR, biovar 2, T960). Biovar 1 meliputi serotipe 1, 3, 6 dan 14, dan 10 serotipe sisanya termasuk dalam biovar 2.Ureaplasma urealyticum dan spesies ureaplasma lainnya adalah bakteri yang biasanya ditularkan secara seksual. Ureaplasma adalah salah satu infeksi yang paling umum terjadi pada pria dan wanita yang aktif secara seksual. Ureaplasma telah terlibat dalam morbiditas dan mortalitas neonatal termasuk pneumonia kongenital, kelahiran prematur, berat badan lahir rendah, dan retardasi pertumbuhan intrauterin. Ureaplasma urealyticum dapat ditularkan melalui berbagai cara, termasuk secara langsung melalui transmisi seksual melalui kontak langsung antara pasangan, secara vertikal dari ibu ke anak, melalui infeksi yang didapat di rumah sakit dari jaringan yang ditransplantasikan, atau melalui kontak seksual tanpa kondom dengan orang yang terinfeksi, baik melalui vagina, oral, atau anal. Infeksi Ureaplasma spp. pada alat kelamin telah dilaporkan dengan frekuensi yang meningkat pada pasien yang terinfeksi HIV.
Gambar 5. Trichomonas vaginalis
Trichomonas vaginalis adalah merupakan infeksi parasit berupa protozoa yang patogen pada saluran bawah genitourinaria wanita dan pria yang dapat menyebabkan terjadinya penyakit infeksi menular seksual. Trichomonas vaginalis biasanya dapat ditularkan melalui hubungan seksual. Faktor risiko lain yang dapat mempengaruhi terjadinya infeksi trikomoniasis yaitu penggunaan pembersih organ kewanitaan, kebersihan organ kewanitaan, dan kebersihan air. Trikomoniasis pada wanita memiliki gejala yang bervariasi dimulai tidak memiliki gejala sampai menimbulkan gejala berupa vaginitis. Gejala klinis lain yang bisa dijumpai pada penderita trikomoniasis adalah berupa keputihan yang memiliki warna hijau kekuningan, berbusa seperti air sabun dan ada rasa gatal di organ kewanitaan, selain itu juga dijumpai bau yang tidak sedap, merasakan sakit saat buang air kecil, sakit saat melakukan hubungan seksual serta ditemukan lesi berupa bintik – bintik perdarahan di daerah servik atau biasa dikenal dengan “Strawberry cervix”.
Gambar 6. Pewarnaan gram Neisseria gonorrhoeae pada pasien gonokokus genital
Neisseria gonorrhoeae (gonococcus) adalah bakteri dalam bentuk diplokokus gram negatif dan aerobik yang ketat. Patogen yang sangat rapuh ini spesifik pada selaput lendir saluran kelamin manusia. Penularannya pada dasarnya melalui transmisi seksual langsung. Selain itu, Neisseria gonorrhoeae, bersama dengan Chlamydia trachomatis, merupakan salah satu kuman yang menyebabkan infeksi menular seksual di seluruh dunia.
Gambar 7. Treponema pallidum
Sifilis adalah infeksi menular seksual yang disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum yang menyebabkan morbiditas dan mortalitas yang besar. Sifilis ditularkan melalui kontak seksual dengan lesi infeksi pada selaput lendir atau kulit yang terkelupas, melalui transfusi darah, atau secara transplasenta dari wanita hamil ke janinnya. Jika tidak diobati, penyakit ini dapat berlangsung selama bertahun-tahun dan terbagi dalam beberapa tahap. Sifilis dini terdiri dari sifilis primer, sifilis sekunder, dan sifilis laten dini, sedangkan sifilis lanjut terdiri dari sifilis laten lanjut dan sifilis tersier (neurosifilis, kardiosifilis, dan gumma).
Gambar 8. Herpes Simplex Virus
Infeksi HSV disebabkan oleh HSV-1 dan HSV-2. Sekitar 80% infeksi HSV asimptomatik, dan 20% sisanya simptomatik dengan tingkat morbiditas dan rekurensi yang bermakna. Penyakit ini ditularkan melalui kontak personal erat. Pada umumnya, infeksi HSV-1 akan menimbulkan penyakit orofasial, sedangkan infeksi HSV-2 penyakit genital. Pada orang dengan imunokompromais, infeksi HSV dapat menimbulkan komplikasi berbahaya. Penatalaksanaan utama adalah pemberian antiviral. Pencegahan sulit karena umumnya ditularkan oleh pasien asimptomatik melalui sekresi virus dalam saliva atau cairan vagina. HSV ditularkan melalui kontak personal erat. Infeksi terjadi melalui inokulasi virus ke permukaan mukosa yang rentan (misalnya orofaring, serviks, konjungtiva) atau melalui pori-pori kulit. HSV-1 ditularkan terutama melalui kontak dengan saliva terinfeksi, sedangkan HSV-2 ditularkan secara seksual atau dari infeksi genital ibu ke bayinya.
STI Panel Kit dari geneMAP™
Gambar 9. STI Panel Kit dari geneMAP™
STI Panel Kit geneMAP™ merupakan assay kit untuk deteksi berbagai jenis infeksi seksual menular secara kualitatif. Metode deteksi yang digunakan dari kit ini adalah Multiplex Real-Time PCR. Adapun sampel yang dapat digunakan untuk deteksi bisa berasal dari urine, genital swab dan spesimen sitologi berbasis cairan. Berikut merupakan keunggulan dari STI Panel Kit geneMAP™ ;
Tabel 1. STI Panel Kit dari geneMAP™
Catalog Number | Description | Detection | Qty |
STI1-RT50 | geneMAP™ STI Panel 1 Assay (CT, MG, MH, UU, UP) | ● Chlamydia trachomatis (CT)
● Mycoplasma genitalium (MG) ● Mycoplasma hominis (MH) ● Ureaplasma urealyticum (UU) ● Ureaplasma parvum (UP) |
50T |
STI2-RT50 | geneMAP™ STI Panel 2 Assay (CT, TV, NG) | ● Chlamydia trachomatis (CT)
● Trichomonas vaginalis (TV) ● Neisseria gonorrhoeae (NG) |
50T |
STI3-RT50 | geneMAP™ STI Panel 3 Assay (TP, HSV1, HSV2) | ● Treponema pallidum (TP)
● Herpes Simplex Virus 1 (HSV-1) ● Herpes Simplex Virus 2 (HSV-2) |
50T |
Untuk pertanyaan produk dan stok lebih lanjut Bapak/Ibu dapat menghubungi kami PT. Indogen melalui email asri.indogen@gmail.com atau melalui WhatsApp berikut untuk fast respon WhatsApp Indogen.
Artikel terkait: