Diagnosa Kanker Payudara

diagnosa kanker payudara

diagnosa kanker payudara

Kanker payudara adalah kondisi ketika sel kanker terbentuk di jaringan payudara. Kanker bisa terbentuk di kelenjar yang menghasilkan susu (lobulus), atau di saluran (duktus) yang membawa air susu dari kelenjar ke puting payudara. Kanker juga bisa terbentuk di jaringan lemak atau jaringan ikat di dalam payudara.

Anda juga bisa membaca artikel mengenai Penelitian Kanker Payudara di Indonesia di sini

Kanker payudara adalah jenis kanker yang paling umum ditemukan di setiap negara di dunia. Sebagian besar wanita yang didiagnosis menderita kanker payudara berusia di atas 50 tahun, tetapi wanita yang lebih muda juga bisa terkena kanker payudara. Dalam kasus yang jarang terjadi, pria juga dapat didiagnosis menderita kanker payudara. Cari tahu lebih lanjut tentang kanker payudara pada pria.

Sekitar 1 dari 8 wanita didiagnosis menderita kanker payudara selama hidup mereka. Ada peluang bagus untuk pemulihan jika terdeteksi pada tahap awal. Oleh karenanya sangat penting bagi wanita untuk memeriksa payudara mereka secara teratur untuk setiap perubahan dan selalu memeriksakannya ke dokter.

Di Indonesia sendiri, menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018, prevalensi kanker di Indonesia mencapai 1.79 per 1000 penduduk, naik dari tahun 2013 sebanyak 1.4 per 1000 penduduk. Lebih rinci lagi, riset tersebut menunjukkan data  bahwa penderita kanker payudara sebesar 42,1 per 100.000 penduduk dengan rata-rata kematian 17 per 100.000. Setelah itu kanker leher rahim sebesar 23,4 per 100.000 penduduk dengan rata-rata kematian 13,9 per 100.000 penduduk.

 

Gejala kanker payudara

Kanker payudara dapat memiliki beberapa gejala, tetapi gejala pertama yang terlihat biasanya adalah benjolan atau area jaringan payudara yang menebal. Sebagian besar benjolan payudara bukan kanker, tetapi lebih baik untuk selalu memeriksakannya ke dokter.

  • Perubahan ukuran atau bentuk satu atau kedua payudara
  • Keluar cairan nanah bercampur darah dari salah satu puting susu
  • Benjolan atau bengkak di salah satu ketiak Anda
  • Lesung pipi pada kulit payudara Anda
  • Ruam pada atau di sekitar puting susu Anda
  • Perubahan penampilan puting Anda, seperti menjadi cekung ke arah dalam

Nyeri payudara biasanya bukan merupakan gejala kanker payudara.

 

Penyebab kanker payudara

Penyebab pasti kanker payudara tidak sepenuhnya dipahami. Namun, ada beberapa faktor tertentu yang diketahui meningkatkan risiko kanker payudara.

Ini termasuk:

  • Usia – resikonya meningkat seiring bertambahnya usia
  • Riwayat keluarga yang mengidap kanker payudara
  • Diagnosis kanker payudara sebelumnya
  • Benjolan payudara non-kanker (jinak) sebelumnya
  • Kelebihan berat badan atau obesitas
  • Minum alkohol

 

Jenis kanker payudara

Ada beberapa jenis kanker payudara, yang berkembang di berbagai bagian payudara.

Kanker payudara umumnya dibagi menjadi:

  1. Kanker payudara non-invasif (karsinoma in situ) – ditemukan di saluran payudara (karsinoma duktal in situ, atau DCIS) yang belum menyebar ke jaringan payudara di sekitar saluran. Kanker payudara non-invasif biasanya ditemukan selama mammogram dan jarang terlihat sebagai benjolan payudara.
  2. Kanker payudara invasif – di mana sel-sel kanker telah menyebar melalui lapisan saluran ke jaringan payudara di sekitarnya. Ini adalah jenis kanker payudara yang paling umum.

 

Jenis lain dari kanker payudara yang kurang umum termasuk:

  • Kanker payudara lobular invasif (dan pra-invasif)
  • Kanker radang payudara
  • Penyakit Paget pada payudara

 

Skrining kanker payudara

Skrining mamografi dilakukan dengan pengambilan foto x-ray merupakan cara paling umum untuk menemukan adanya perubahan kelainan pada jaringan payudara (lesi) pada tahap awal. Namun, harus diketahui juga bahwa, mammogram tidak selalu bisa mendeteksi jenis kanker payudara tertentu. Jadi perlu dilakukan uji lainnya, termasuk misalnya bedah.

Wanita dengan resiko tinggi dibanding rata-rata direkomendasikan untuk melakukan skrining dan test genetik untuk memastikan kondisinya. Resiko kanker payudara meningkat seiring usia, semua wanita dengan usia antara 50-70 tahun disarankan untuk melakukan skrining kanker payudara setidaknya setiap 3 tahun sekali.

 

Mengobati kanker payudara

Jika kanker terdeteksi pada stadium awal, ini dapat diobati sebelum menyebar ke bagian tubuh lainnya. Kanker umumnya diobati dengan kombinasi berikut:

  • Bedah
  • Kemoterapi
  • Radioterapi

Pembedahan biasanya merupakan pengobatan yang pertama akan dilakukan, diikuti dengan kemoterapi atau radioterapi atau dalam beberapa kasus dengan pemberian hormon. Pada sedikit kasus, kanker payudara ditemukan setelah menyebar ke seluruh bagian tubuh (kanker payudara metastatik). Atau biasa disebut juga kanker sekunder, ini tidak bisa diobati, hanya pengobatan untuk menghilangkan rasa sakit.