Artikel sebelumnya mengulas mendalam mengenai Aflatoksin dan Fumonisin, dapat di baca di sini. Artikel berikut mengulas tentang jenis mirotoksin lainnya yaitu Okratoksin dan Trikotesena.
3. Okratoksin
Okratoksin adalah salah satu kelompok utama mikotoksin yang meliputi okratoksin A, okratoksin B, dan okratoksin C (OTA, OTB, dan OTC). Secara kimia, okratoksin B adalah bentuk okratoksin A yang tidak diklorinasi, sedangkan okratoksin C merupakan etil ester dari okratoksin A. Spesies fungi Aspergillus dan Penicillium berbeda, termasuk A. carbonarius, A. ochraceus, A. niger, dan P. verrucosum telah diketahui menghasilkan okratoksin dalam makanan dan pakan sebagai metabolit sekunder pada kondisi menguntungkan. Okratoksin A sangat banyak dijumpai pada produk pertanian dan kontaminasinya telah dilaporkan pada sereal, minuman anggur, teh, jamu, coklat, kopi, susu, ikan, telur, unggas, daging babi, buah-buahan, sayur-sayuran, kacang-kacangan, produk dehidrasi, makanan bayi, dan pakan ternak.
Paparan OTA dapat menyebabkan hepatotoksisitas, imunotoksisitas, nefrotoksisitas, genotoksisitas, teratogenesis, mutagenisitas dan karsinogenesis. Studi model in vivo menunjukkan bahwa okratoksin terutama mempengaruhi fungsi ginjal dengan menyebabkan nefropati endemik Balkan, yang juga dikenal sebagai penyakit ginjal ganas. Okratoksin A tergolong karsinogenik golongan 2B. Namun, asumsi okratoksin A kurang toksik dari aflatoksin harus dihindari karena kurangnya bukti yang mendukung komparasi tersebut.
4. Trikotesena
Trikotesena adalah sekelompok toksin kimia yang dihasilkan oleh filamen fungi serupa seperti Fusarium, Myrothecium dan Stachybotrys. Berdasarkan strukturnya, Trikotesena diklasifikasikan menjadi A, B, C, dan D. Perwakilan Trikotesena tipe A termasuk toksin T-2, toksin HT-2, neosolaniol, diacetoxyscirpenol, monoacetoxyscirpenol, cerrucarol, scirpentriol dan turunannya. Mikotoksin jenis ini bersifat non-volatil dan dapat dinonaktifkan secara efektif dengan kondisi basa atau asam. Trikotesena adalah mikotoksin dengan berat molekul rendah yang larut dalam berbagai pelarut organik tetapi tidak dalam air.
Toksin T-2 adalah yang paling banyak dieksplorasi karena sangat toksik dan mudah ditemukan. Trikotesena tipe A menghasilkan racun T-2 dan HT-2 yang ditemukan pada gandum, barley, oats, jagung, beras, kedelai, dan sebagainya, namun sereal berukuran lebih kecil seperti gandum dan beras paling banyak terserang okratoksin A, deoxynivalenol, dan zearalenone. Strain F. sporotrichioides dan F. poae umumnya menghasilkan toksin. Trikotesena tipe A dan B adalah yang paling toksik dari semua Trikotesena yang terjadi secara alami.
Produksi Trikotesena dipengaruhi oleh faktor genetik serta lingkungan tempat berkembangnya. Dibandingkan dengan daerah beriklim sedang, di daerah tropis dan subtropis memiliki tingkat kontaminasi mikotoksin lebih banyak pada tanaman yang disebabkan suhu dan kelembaban tinggi. Trikotesena sangat stabil yang tidak terdegradasi oleh faktor-faktor seperti cahaya, suhu, penggilingan, atau faktor pemrosesan lainnya. Variasi iklim di Eropa mendukung pesatnya pertumbuhan mikotoksin ini.
Tabel 1. Standar referensi kimia untuk mikotoksin
Brand | Deskripsi | Katalog | Ukuran |
Sangon Bio | T-2 Toxin from Fusarium tricinctum CAS: 21259-20-1 | A606747-0005 | 5mg |
Cayman | Ochratoxin C CAS: 4865-85-4 | 20183 | 1mg, 5mg |
Cayman | Ochratoxin A CAS: 303-47-9 | 11439 | 1mg, 5mg |
Cayman | Ochratoxin B CAS: 4825-86-9 | 16167 | 1mg, 5mg |
Cayman | T-2 Toxin CAS: 21259-20-1 | 11444 | 1mg, 5mg |
Cayman | HT-2 Toxin CAS: 26934-87-2 | 20431 | 1mg, 5mg |
Cayman | Neosolaniol CAS: 36519-25-2 | 11436 | 1mg, 5mg |
Tabel 2. ELISA Kit dan Rapid Test (Lateral Flow) untuk Pangan dan Tanaman
Katalog | Deskripsi | Reaktivitas | Jenis Sampel | Ukuran |
E-TO-E001 | OTA(Ochratoxin A) ELISA Kit | Universal | Cereals, feed | 96T |
E-TO-E015 | OTA(Ochratoxin A) ELISA Kit | Universal | Cereals, feed | 96T |
E-TO-E021 | OTA(Ochratoxin A) ELISA Kit | Universal | Cereals, feed | 96T |
E-TO-SP001 | OTA(Ochratoxin A) ELISA Kit | Universal | Serum, muscle, liver | 96T |
E-TO-E004 | T-2(T-2 Toxin) ELISA Kit | Universal | Beans, corn, oats, peanuts, feed | 96T |
E-TO-E022 | T-2(T-2 Toxin) ELISA Kit | Universal | Cereals, feed | 96T |
E-TO-E003 | DON(Deoxynivalenol) ELISA Kit | Universal | Cereals, feed, corn skin, wheat bran | 96T |
E-TO-E011 | DON(Deoxynivalenol) ELISA Kit | Universal | Cereals, feed | 96T |
E-TO-E023 | DON(Deoxynivalenol) ELISA Kit | Universal | Cereals, feed | 96T |
E-TO-E002 | ZEN(Zearalenone) ELISA Kit | Universal | Cereals, feed, corn skin, wheat bran | 96T |
E-TO-E025 | ZEN(Zearalenone) ELISA Kit | Universal | Cereals, feed | 96T |
E-TO-SP003 | ZEN(Zearalenone) ELISA Kit | Universal | Serum, muscle, liver | 96T |
E-TO-C011 | OTA(Ochratoxin A) Lateral Flow Assay Kit | Universal | Cereals, feed | 80T |
E-TO-C012 | T-2(T-2 Toxin) Lateral Flow Assay Kit | Universal | Cereals, feed | 80T |
E-TO-C003 | DON(Deoxynivalenol) Lateral Flow Assay Kit | Universal | Cereals, feed, oil | 80T |
E-TO-C002 | ZEN(Zearalenone) Lateral Flow Assay Kit | Universal | Cereals, feed, oil | 80T |
Referensi:
Artikel Terkait: