Pendahuluan
Imunologi merupakan disiplin ilmu yang mempelajari kompleksitas jaringan sel, molekul, dan mekanisme pertahanan tubuh terhadap patogen dan komponen diri yang abnormal. Bidang ini mencakup sistem imun bawaan (innate) dan adaptif, di mana mekanisme cepat seperti fagositosis dan pelepasan sitokin berpadu dengan respons limfosit yang terprogram menghasilkan memori imunologis yang efektif.
Dalam tinjauan mendalam oleh Marshall dkk., (2018), dijelaskan bahwa:
“Selain penghalang struktural dan kimiawi terhadap patogen, sistem imun memiliki dua garis pertahanan fundamental: imunitas bawaan (innate immunity) dan adaptif (adaptive immunity). Imunitas bawaan merupakan respons cepat yang tidak memiliki memori imunologis, sedangkan imun adaptif bersifat antigen-spesifik dan memiliki kemampuan memori, memungkinkan respons yang lebih efisien saat terpapar antigen yang sama di kemudian hari … Defek pada salah satu sistem ini dapat menyebabkan penyakit seperti peradangan abnormal, autoimun, immunodeficiency, dan reaksi hipersensitivitas.”
Laboratorium imunologi klinis didesain untuk mendukung diagnosis dan manajemen berbagai kondisi kesehatan, mulai dari infeksi, malfungsi sistem imun, hingga penelitian autoimun dan imunodefisiensi. Prinsip utamanya adalah interaksi antara antigen dan antibodi. Tes diagnostik seperti flow cytometry, elektroforesis protein, dan teknik molekuler (misalnya untuk mendeteksi imunogenetik atau menghitung beban viral) menjadi fondasi laboratorium ini (Fleisher dan Tomar, 1997). Perkembangan laboratorium imunologi klinis modern juga didorong oleh kebutuhan mendesak, terutama selama epidemi HIV/AIDS pada 1980-an, sehingga mempercepat pertumbuhan laboratorium imunologi di seluruh dunia (Douglas, 1999).
Selain imunologi, juga dikenal cabang ilmu biologi lainnya seperti endokrinologi. Endokrinologi adalah cabang ilmu biologi dan kedokteran yang berfokus pada sistem endokrin, yaitu jaringan kelenjar yang memproduksi hormon. Hormon-hormon ini mengatur beragam proses fisiologis—metabolisme, pertumbuhan dan perkembangan, reproduksi, suasana hati (mood), dan respons terhadap stres (Wang, 2024). Sebagai contoh, hormon tiroid mengontrol laju metabolisme dan energi, sementara insulin dari pankreas mengatur kadar gula darah. Sistem ini juga diatur melalui umpan balik yang kompleks (feedback mechanisms), misalnya hormon yang berlebih akan menghambat pelepasan hormon tunda untuk menjaga homeostasis.
Laboratorium endokrinologi memainkan peran vital dalam evaluasi fungsi hormonal tubuh. Diagnosis gangguan seperti diabetes, hipotiroidisme, hipogonadisme, dan insufisiensi adrenal bergantung pada pemeriksaan laboratorium yang teliti. Modelnya terbagi dalam tiga fase penting: pre-analitik (pengambilan dan pengiriman sampel), analitik (penentuan konsentrasi hormon), dan post-analitik (interpretasi hasil) (Henzen dkk., 2013).
Instrumen Laboratorium Imunologi dan Endokrinologi
Laboratorium Imunologi
Laboratorium imunologi klinis berfokus pada diagnosis dan pemantauan kondisi seperti gangguan imun humoral dan seluler, penyakit autoimun, immunodefisiensi, serta kanker darah. Prinsip utama yang digunakan adalah interaksi antigen–antibodi, yang diaplikasikan dalam berbagai teknik analitik. Misalnya:
Selain itu, publikasi yang membahas tata letak laboratorium menjelaskan bahwa laboratorium imunologi masa depan akan mampu menangani berbagai jenis analit dengan prosedur lebih sederhana dan lebih sensitif, menggunakan kulit matrix spesimen beragam (serum, urin, sel), dan operasional yang terautomasi dengan baik (Hamilton, 1994).
Laboratorium Endokrinologi
Laboratorium endokrinologi memainkan peran kritis dalam diagnostik gangguan hormonal. Selama 50 tahun terakhir, teknologi laboratorium endokrin berkembang pesat dari metode kolorimetri dan bioassay sederhana menuju imunoserologi modern dan otomasi. Pencapaian seperti penemuan neurohormon, reseptor hormon, dan hormon bebas telah mengubah cara kita memahami aksi hormon dalam kesehatan dan penyakit. Peningkatan ini menjadikan laboratorium sebagai pusat pengujian yang lebih canggih dan otomatis (Lepage dan Albert, 2006).
Immunoassay (assays imun) telah menjadi metode utama pengukuran hormon sejak 1960-an, meski tetap memiliki keterbatasan seperti reaktivitas silang antar hormon serupa. Sebagai respons, teknik seperti LC‑MS/MS (Liquid Chromatography–Tandem Mass Spectrometry) diperkenalkan. LC‑MS/MS menawarkan sensitivitas dan spesifisitas lebih tinggi, serta memungkinkan kuantifikasi multiparameter dalam satu sesi analisis — meski atom instrumen dan biaya yang dibutuhkan cukup tinggi (D’aurizio dan Cantù, 2018).
Ulasan terkini juga menyoroti pentingnya mass spectrometry dalam endokrinologi klinis—sebagai respons terhadap keterbatasan immunoassay seperti interferensi protein atau antibodi heterofilik. LC‑MS/MS mampu memberikan akurasi tinggi sekaligus membentuk profil steroid lengkap untuk diagnosis penyakit endokrin. Selain itu, perkembangan point‑of‑care diagnostics (POC) menuju sistem portabel berbasis microfluidics dan immunoassay telah memperpendek waktu tunggu hasil hormonal secara signifikan—dengan hasil yang mendekati kualitas laboratorium besar, namun dengan biaya rendah dan kecepatan tinggi (Ehrenkranz, 2017).
Produk Instrumentasi Laboratorium dari PT Indogen Intertama
Ketersediaan instrumen laboratorium yang andal menjadi faktor penting dalam penelitian dan diagnostik imunologi maupun endokrinologi. PT Indogen Intertama berperan sebagai distributor yang menyediakan perangkat laboratorium seperti sistem immunoassay otomatis, inkubator kultur sel, serta alat analitik berbasis microplate sebagai berikut.
A. Biological Safety Cabinet
Kami menawarkan BSC dari brand Being dengan beberapa karakteristik seperti port operasi jendela depan, yang memungkinkan operator beroperasi di dalam kabinet keselamatan; udara bertekanan negatif yang dihirup dari port operasi jendela depan digunakan untuk melindungi keselamatan operator; aliran udara ke bawah yang disaring oleh filter efisiensi tinggi digunakan untuk melindungi benda-benda percobaan di dalam kabinet keselamatan; aliran udara yang disaring oleh filter efisiensi tinggi dibuang dari kabinet keselamatan untuk melindungi lingkungan.
Gambar 1. Biological Safety Cabinet
(Sumber: Being)
B. CO2 Incubator
Selain menyediakan BSC, brang Being juga menyediakan CO2 incubator dengan sistem pemanas berjaket udara yang andal, dikombinasikan dengan sensor suhu PT1000, memastikan presisi tinggi dengan distribusi panas yang homogen di bagian dalam. Dinamika yang luar biasa memastikan waktu pemulihan yang singkat dan menyeimbangkan fluktuasi yang disebabkan oleh pintu yang terbuka pada inkubator CO2 Being. Hal ini memberikan perlindungan yang andal setiap saat, terutama untuk kultur yang sensitif.
Berikut adalah spesifikasi lengkapnya.
Gambar 2. C02 Incubator (Sumber: Being)
Selain itu, kami juga dapat menyediakan CO2 incubator dari brand RWD dengan nomor catalog D180 dengan spesifikasi lengkap berikut.
Gambar 2. C02 Incubator
(Sumber: RWD)
Inkubator CO2 berjaket udara dirancang dengan baik dengan kapasitas 188 liter menyediakan lingkungan yang sesuai dan stabil untuk kultur sel/jaringan. Selain itu, layar sentuh cerdas yang menampilkan grafik tren kinerja 7 hari memungkinkan penelitia memantau perubahan parameter utama dengan mudah. Inkubator CO2 D180 menyediakan lingkungan pertumbuhan sel yang lebih sesuai, memastikan tiga parameter inti—suhu, konsentrasi CO2, dan kelembapan relatif (rH) yang tinggi—dikontrol secara presisi dan dijaga secara konsisten. Program sterilisasi panas kering bawaan dengan suhu 140℃ membantu mencegah kontaminasi bakteri. Semua data dan grafik tren kinerja 7 hari ditampilkan di layar sentuh 7 inci, dan data yang tersimpan dapat diunduh melalui USB.
C. Refrigerator dan Freezer
1. Refrigerator
Brand Being menawarkan ragam jenis refrigerator yang disesuaikan dengan kebutuhan peneliti ketika melakukan rangkaian pengujian sel kultur. Berikut adalah produk yang ditawarkan dan spesifikasi lengkapnya.
Gambar 4. Refrigerator (Sumber: Being)
2. Freezer
Brand Being menyediakan beragam jenis freezer yang dapat diaplikasikan di laboratorium sel kultur seperti -86℃ Ultra Low Temperature Freezer dan -20℃-40℃ Low Temperature Freezer.
-86℃ Ultra Low Temperature Freezer
Kisaran suhu freezer suhu ultra rendah berkisar antara -50 hingga -86℃. Freezer suhu ultra rendah telah menjadi alat yang sangat diperlukan dalam lingkungan klinis. Freezer ini digunakan untuk mengawetkan virus, bakteri, sel darah merah, sel darah putih, kulit, tulang, bakteri, produk biologis, produk laut, perangkat elektronik, material khusus, dan lainnya.
Gambar 5. -86℃ Ultra Low Temperature Freezer (Sumber: Being)
-20℃ – -40℃ Low Temperature Freezer
Gambar 6. -86℃ Ultra Low Temperature Freezer (Sumber: Being)
D. Centrifuge
Gambar 7. Magal Low Speed Centrifuge
(Sumber: PT Indogen Intertama, 2023)
Magal Low Speed Centrifuge adalah alat sentrifugasi berkecepatan rendah yang dirancang untuk aplikasi dasar di laboratorium, seperti pemisahan serum, plasma, atau suspensi sel. Alat ini ideal digunakan dalam laboratorium klinis, termasuk bidang imunologi dan endokrinologi, karena mampu menangani volume sampel sedang dengan efisiensi tinggi. Dengan kontrol kecepatan yang presisi dan desain ergonomis, Magal Low Speed Centrifuge menawarkan performa yang andal untuk kebutuhan rutin laboratorium. Adapun spesifikasi lengkap dapat dilihat pada link berikut.
E. Shaker
Shaker dari brand Being merupakan alat laboratorium yang dirancang untuk mencampur sampel secara homogen melalui gerakan berulang yang stabil dan presisi. Alat ini ideal digunakan dalam berbagai aplikasi, termasuk kultur sel, inkubasi imunoassay, dan pencampuran reagen dalam bidang imunologi dan endokrinologi. Dengan fitur pengaturan kecepatan digital dan platform yang fleksibel, shaker Being menawarkan efisiensi tinggi dan kestabilan untuk kebutuhan laboratorium modern. BEING menawarkan shaker dengan berbagai model dan ukuran yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan laboratorium Anda (Link produk).
Gambar 8. Shaker (Sumber: Being)
F. Microplate Reader
Allsheng adalah produsen alat laboratorium asal Tiongkok yang dikenal dengan lini microplate reader berkualitas tinggi, yang mendukung berbagai aplikasi di bidang imunologi, endokrinologi, bioteknologi, dan riset klinis. Tiga model unggulannya menawarkan pilihan teknologi deteksi yang sesuai dengan kebutuhan laboratorium dari skala dasar hingga tingkat lanjutan.
AMR-100 / AMR-100T Microplate Reader
Merupakan reader berbasis absorbansi yang cocok untuk uji ELISA dan analisis warna. Model ini ideal untuk laboratorium klinis dan pendidikan dengan kebutuhan analisis dasar yang akurat. Spesifikasi dapat dilihat pada link berikut.
Gambar 9. AMR-100/AMR-100T Microplate Reader
(Sumber: Allsheng)
FlexA-200 Microplate Reader
Menyediakan multi-mode detection seperti absorbansi, luminesensi, dan fluoresensi (tergantung konfigurasi). Didesain untuk fleksibilitas tinggi dalam aplikasi biokimia dan imunodiagnostik. Spesifikasi microplate reader ini dapat dilihat pada laman berikut.
Gambar 10. FlexA-200 Microplate Reader
(Sumber: Allsheng)
Feyond-A300 Multi-Mode Microplate Reader
Merupakan model premium dengan kemampuan deteksi multi-mode lengkap (UV-Vis absorbansi, fluoresensi, luminesensi), mendukung beragam aplikasi lanjutan termasuk kinetic studies dan high-throughput screening. Informasi lengkap pada laman berikut.
Gambar 11. Feyond-A300 Multi-Mode Microplate Reader
(Sumber: Allsheng)
G. Thermal Cycler
Bio‑Gener (Hangzhou Bio‑Gener Technology Co., Ltd.) menawarkan berbagai kelas thermal cycler (PCR machine) yang dirancang untuk riset DNA dan aplikasi diagnostik, termasuk penelitian di bidang imunologi dan endokrinologi. Produk-produk unggulan mereka mencakup:
RePure Series (Gradient Thermal Cycler)
Model ini dilengkapi layar sentuh Android berukuran 10,1 inci, pengoperasian yang intuitif, dan kemampuan gradien suhu untuk optimasi kondisi PCR. Dilengkapi teknologi pemanas Peltier tahan lama, sistem difusi udara depan dan belakang, serta konektivitas Wi‑Fi untuk kontrol melalui aplikasi mobile dan USB.
Gambar 12. RePure Series (Gradient Thermal Cycler)
(Sumber: Bio-Gener)
ELVE Series Thermal Cycler
The ELVE Series merupakan modul gradient thermal cycler ramping dan kompak dari Bio‑Gener yang menggunakan teknologi Peltier tahan lama dan modul aluminium berlapis anodisasi, memastikan kecepatan pemanasan dan pendinginan tinggi serta ketahanan terhadap korosi. ELVE Series ideal untuk aplikasi seperti optimasi PCR, bioassays (termasuk denaturasi cepat, enzimatik, dan ELISA), dengan operasional yang efisien dan kemampuan recovery otomatis setelah pemadaman listrik.
Gambar 13. Elve Series Thermal Cycler
(Sumber: Bio-Gener)
Gene‑Explorer (GE) Touch Series
Thermal cycler kelas premium dengan kemampuan presisi tinggi—dilengkapi 8 elemen Peltier dan 4 sensor suhu, kemampuan gradien, serta kontrol blok ganda secara independen. Menggunakan antarmuka Windows berlayar warna TFT 8 inci, mendukung penyimpanan hingga 10.000 program PCR, dan fitur keamanan seperti manajemen login berlapis serta laporan GLP. Spesifikasi lengkap dapat diakses pada laman berikut.
Gambar 14. Gene-Explorer (GE) Touch Series (Sumber: Bio-Gener)
H. Real Time PCR
Q3200 Real-Time PCR System
Q3200 adalah quantitative real-time PCR system portabel dari Bio‑Gener yang mendukung deteksi cepat dan akurat menggunakan teknologi fluoresensi. Alat ini memiliki desain dua blok 16-lubang (double 16-well blocks) dengan konfigurasi empat saluran (four channels), memungkinkan pelaksanaan dua program berbeda secara simultan. Berikut adalah spesifikasi lengkap dari Q3200.
Gambar 15. Q3200 Real Time PCR
(Sumber: Bio-Gener)
Q1600 Real-Time PCR System
Q1600 adalah versi kompak dan portabel dengan konfigurasi dua blok 8-lubang (double 8-well blocks) dan dua saluran (dual-channel system) yang juga mendukung eksekusi dua program secara bersamaan. Sama seperti Q3200, model ini dilengkapi layar TFT 7 inci, sistem operasi Windows 10, perangkat lunak analisis bawaan, dan fitur deteksi real-time tanpa perlu komputer eksternal. Informasi lengkap produk pada link berikut.
Gambar 16. Q1600 Real Time PCR (Sumber: Bio-Gener)
I. FlowCytometry
BioSino (BioSino Bio‑Technology and Science Inc.), yang berakar dari Chinese Academy of Sciences, adalah perusahaan IVD terkemuka di Tiongkok sejak tahun 1973. Mereka menyediakan berbagai instrumen seperti kimia klinik, imunologi, dan sangat menonjol di bidang flow cytometry baik untuk aplikasi klinik maupun riset ilmiah.
Beberapa model unggulan yang dikembangkan oleh BioSino antara lain:
SinoCyte Flow Cytometer
Alat kelas tinggi untuk riset dengan konfigurasi hingga 3 laser (405 nm / 488 nm / 638 nm) dan kemampuan mendeteksi 15 warna fluoresensi secara simultan. Sensornya sensitif (FITC < 50 MESF; PE < 30 MESF; APC < 30 MESF), mampu memproses hingga ≥ 50.000 events/s, dan mendukung format sampel manual hingga otomatis termasuk 96‑well plate.
Gambar 17. SinoCyte Flow Cytometer
(Sumber: BioSino)
BioCyte Flow Cytometer
Versi klinis yang juga mendukung 3 laser dan 15 warna, dengan kecepatan deteksi tinggi (≥ 50.000 events/s), serta mendukung injeksi sampel manual single tube, 40-tube autosampler, hingga 96‑well plate.
Gambar 18. BioCyte Flow Cytometer (Sumber: BioSino)
Untuk pertanyaan produk dan stock lebih lanjut Bapak/Ibu dapat menghubungi kami PT. Indogen melalui email sales.indogen@gmail.com atau melalui WhatsApp berikut untuk fast respon WhatsApp Indogen.
Referensi :
Bogh, L. D., & Duling, T. A. (1993). Flow cytometry instrumentation in research and clinical laboratories. Clinical laboratory science : journal of the American Society for Medical Technology, 6(3), 167–173.
D’aurizio, F., & Cantù, M. (2018). Clinical endocrinology and hormones quantitation: the increasing role of mass spectrometry. Minerva endocrinologica, 43(3), 261–284. https://doi.org/10.23736/S0391-1977.17.02764-X
Douglas S. D. (1999). Clinical and diagnostic laboratory immunology: evolution of the field and birth of a journal. Clinical and diagnostic laboratory immunology, 6(3), 286. https://doi.org/10.1128/CDLI.6.3.286-286.1999
Ehrenkranz J. (2017). Point-of-Care Endocrine Diagnostics. Endocrinology and metabolism clinics of North America, 46(3), 615–630. https://doi.org/10.1016/j.ecl.2017.04.010
Fleisher, T. A., & Tomar, R. H. (1997). Introduction to diagnostic laboratory immunology. JAMA, 278(22), 1823–1834.
Hamilton R. G. (1994). The clinical immunology laboratory of the future. Clinical chemistry, 40(11 Pt 2), 2186–2192.
Henzen, C., Kraenzlin, M., & Meier, C. (2013). Endokrinologische Laboruntersuchungen – wo liegen die Probleme? [Laboratory investigation of endocrine function – interpretation of results and pitfalls]. Therapeutische Umschau. Revue therapeutique, 70(8), 481–489. https://doi.org/10.1024/0040-5930/a000435
Lepage, R., & Albert, C. (2006). Fifty years of development in the endocrinology laboratory. Clinical biochemistry, 39(5), 542–557. https://doi.org/10.1016/j.clinbiochem.2006.03.007
Marshall, J. S., Warrington, R., Watson, W., & Kim, H. L. (2018). An introduction to immunology and immunopathology. Allergy, Asthma & Clinical Immunology, 14(Suppl 2), Article 49. https://doi.org/10.1186/s13223-018-0278-1
Tomar R. (1999). Total laboratory automation and diagnostic immunology. Clinical and diagnostic laboratory immunology, 6(3), 293–294. https://doi.org/10.1128/CDLI.6.3.293-294.1999
Wang, T. (2024). An overview of endocrinology: The science of hormones. Journal of Diabetes Research and Endocrinology, 8, Article 23. https://doi.org/10.36648/ipjdre.08.03.23
Artikel Terkait