I. Pengertian Apoptosis
Apoptosis adalah proses kematian sel terprogram (programmed cell death, PCD) yang diregulasi oleh gen. Apoptosis merupakan suatu proses normal dalam tubuh yang telah berlangsung sangat lama selama sejarah evolusi serta perkembangan organisme yang tidak menimbulkan respon inflamasi dengan tujuan memberikan manfaat bagi kelangsungan hidup organisme tingkat tinggi seperti hewan.
Elabscience® One-step TUNEL In Situ Apoptosis Kit menggunakan metode yang sangat sensitif, cepat, dan sederhana dalam mendeteksi apoptosis sel serta sesuai untuk deteksi apoptosis in situ pada sampel jaringan (parafin atau beku) dan sel (slide atau smear). Hasil yang diperoleh dapat diamati langsung melalui mikroskop fluoresensi atau konfokal.
Saat sel mengalami apoptosis, endonuklease DNA spesifik akan diaktifkan dan kemudian memotong DNA genom di antara nukleosom. DNA sel apoptotik dipotong-potong menjadi multimer dengan ukuran fragmen 180~200 bp dimana sesuai dengan ukuran oligonukleosom. Pada gel agarosa, DNA sel apoptotik biasanya bermigrasi sebagai ladder 180~200 bp. Gugus terminal 3′-OH yang terekspos dari DNA rusak selanjutnya dapat dikatalisis oleh enzim TdT (Terminal Deoxynucleotidyl Transferase) dengan fluorokrom berlabel dUTP,yang dapat dideteksi dengan mikroskop fluoresensi.
Gambar 1. Proses apoptosis sel (Sumber: Elabscience)
Kegiatan ini dilakukan di bawah pengawasan Lim dari Departemen QC/QA dan Richard dari Departemen Technical Support Elabscience yang mendampingi proses pengujian TUNEL Assay.
Jenis kematian sel | Faktor | Karakteristik | Eksekutor | Efek |
Apoptosis | Proses normal yang diregulasi secara baik |
|
Caspase | Terjadi secara individual dalam sel tunggal |
Pyroptosis |
|
|
Gasdermin-D | Efek inflamasi |
Ferroptosis | Kelebihan zat besi |
|
Akumulasi LPO | Respon imun |
Nekrosis |
|
|
(Tidak ada) | Inflamasi akut |
II. Prinsip TUNEL (TdT-mediated dUTP Nick-End Labeling)
Dnase I | Enzim TdT | Agen Pelabelan | Tujuan | |
Positif | ✔ | ✔ | ✔ | Validasi reagen dan operasi berfungsi atau tidak |
Negatif | ✘ | ✘ | ✔ | Mengeluarkan pewarnaan non-spesifik dan baseline untuk voltase/parameter |
Sampel | ✘ | ✔ | ✔ | Uji sampel |
III. Variasi Sampel untuk TUNEL Assay
1. In Situ Assay
Sampel jaringan:
-Paraffin section
-Frozen section
-Sampel sel:Cell smear/crawling
2. Flow Cytometry Assay
Suspension cell:
– Sulit difiksasi
– Mudah rontok
Adherent cell:
– Mengambang selama apoptosis
IV. Jenis Sampel Sel
Lingkungan Kultivasi
Densitas Vaksinasi
Kondisi Perlakuan
Catatan:
Sel yang digunakan sebaiknya pada fase logaritmik dengan pertumbuhan stabil;
Respon intervensi dapat dikaitkan dengan kondisi sel.
V. Jenis Sampel Jaringan
Paraffin Section
Frozen Section
VI.Preparasi Bahan dan Sampel
Paraffin section
Frozen Section
Cell Crawling
Bahan lain di luar kit E-CK-A322:
VII. Preparasi Sampel Permeabilisasi dan Reagen
Catatan:
1. Langkah Preparasi Slide Jaringan (Paraffin Section)
Langkah Kerja Jaringan Parafin:
Kelompok | Pemilihan sampel | Karakteristik | Tujuan |
Kontrol positif | Pilih slide jaringan tertentu dari kelompok perlakuan eksperimen | Beri perlakuan DNase I untuk memotongan DNA untuk menghasilkan ujung 3′ -OH yang terekspos: sebagai sampel positif | Verifikasi efektivitas proses operasi/pengerjaan dan reagen eksperimen |
Kontrol negatif | Pilih slide jaringan dari kelompok perlakuan eksperimen | (Opsional) melabeli larutan kerja yang tanpa mengandung Enzim TdT | Mengesampingkan autofluoresensi sampel serta staining non-spesifik pada sampel dan reagen pewarnaan; Penyesuaian intensitas paparan |
Sampel Uji | Preparat jaringan sampel yang akan dideteksi | Penting untuk menginkubasi larutan kerja yang dilabeli guna menjaga konsistensi kondisi deteksi eksperimental | Sumber data eksperimental |
Kontrol positif dan negatif sangat disarankan untuk dilakukan demi menunjukkan kinerja personel laboratorium, kinerja reagen, serta objektivitas dan keakuratan TUNEL. Disarankan untuk melakukan uji kontrol positif dan negatif pada setiap percobaan.
Catatan: Persiapan kontrol negatif dan positif dapat dilakukan secara bersamaan.
Langkah Preparasi Kontrol Positif
Langkah Preparasi Kontrol Negatif
Langkah Preparasi Kelompok Eksperimen
2. Langkah Persiapan Labeling Working Solution
Siapkan Labeling Working Solution sesuai dengan jumlah sampel. Tabel di bawah ini menunjukkan penggunaan reagen untuk setiap sampel jaringan. Selalu siapkan larutan baru dan segar sebelum digunakan untuk setiap pengujian.
Komponen | Kontrol Positif / Eksperimen (per sampel) | Kontrol Negatif
(per sampel) |
TdT Equilibration Buffer | 35 μL | 40 μL |
Labeling Solution | 10 μL | 10 μL |
TdT Enzyme | 5 μL | 0 μL |
Catatan:
VIII. Pelabelan
IX. Dokumentasi Foto (Gambar)
X. Analisa Hasil dan Troubleshooting
Hasil Kontrol Negatif
DAPI | Elab Fluor® 594 | Merged | |
Neg 1 | ![]() |
![]() |
![]() |
Neg 2 | ![]() |
![]() |
![]() |
4x (Perbesaran) | ![]() |
![]() |
![]() |
Kontrol Positif
DAPI | Elab Fluor® 594 | Merged | |
Pos 1 | ![]() |
![]() |
![]() |
Pos 2 | ![]() |
![]() |
![]() |
4x (Perbesaran) | ![]() |
![]() |
![]() |
Sample (Mencit Normal)
DAPI | Elab Fluor® 594 | Merged | |
Sample | ![]() |
![]() |
![]() |
4x (Perbesaran) | ![]() |
![]() |
![]() |
Pemecahan Masalah dan Hasil Kesalahan
XI. Metode HRP-DAB Assay