Jika kita membeli makanan kemasan, lazim kita temukan label Angka Kecukupan Gizi. Salah satu kandungan pangan yang sering ditemukan adalah serat pangan atau terkadang ditulis sebagai Dietary Fiber atau ada yang mengatakan juga sebagai serat diet. Menurut BPOM, serat pangan adalah bagian tanaman yang dapat dimakan (edible portion) namun tidak dapat dicerna dalam usus halus tetapi dapat difermentasi secara parsial atau keseluruhannya dalam usus besar.
Sebelumnya Indogen pernah mengulas tentang Serat Pangan dan daftar assay kit untuk pemeriksaan Dietary Fiber.
33 Assay Kit Pangan dari Megazyme Yang Divalidasi AOAC
Assay Kit Untuk Industri Nutrisi dan Pakan Ternak dari Megazyme
Assay Kit Untuk Industri Pangan dari Megazyme
Lebih lanjut BPOM mensyaratkan bahwa serat pangan serat pangan wajib dicantumkan apabila terdapat dalam jumlah yang berarti yaitu lebih dari 0,5 gram per sajian. Serat pangan dicantumkan dalam gram per sajian dan dalam persentase AKG.
Jika kurang dari 0,5 g per sajian, dinyatakan sebagai 0 g. Lebih dari 0,5 g per sajian, dibulatkan ke kelipatan 1 g terdekat.
Misalnya: Nilai persentase AKG sserat pangan sebesar 7,5% per sajian, maka nilai yang dicantumkan adalah 8 %
Ada dua manfaat utama serat bagi kesehatan dan keduanya terdokumentasi dengan baik. Kedua manfaat tersebut muncul dari fakta sederhana bahwa serat makanan melewati usus halus menuju usus besar untuk difermentasi sebagian atau seluruhnya tergantung pada jenis serat makanan tersebut.
Berikut merupakan manfaat serat pangan atau dietary fiber tersebut
Secara tradisional, kita disarankan oleh orang tua kita untuk memakan sayuran dan buah karena banyak mengandung serat yang dianggap baik karena serat bertindak sebagai cara untuk ‘membersihkan’ sistem pencernaan proses mekanis sederhana. Ternyata, memang benar begitu kenyataannya. Hal ini didukung oleh bukti ilmiah yang kuat. Berkurangnya waktu transit usus memastikan berkurangnya kontak antara senyawa karsinogenik dan sel mukosa serta serat makanan dapat mengikat atau mengeluarkan potensi karsinogen luminal seperti asam empedu sekunder.
Akhir-akhir ini perhatian peneliti serat pangan telah bergeser ke arah kemampuan serat untuk meningkatkan kesehatan usus secara keseluruhan pada bagian hilir dari proses pencernaan. Ini terjadi terutama sebagai akibat dari perubahan komposisi mikrobioma usus. Usus besar mengandung triliunan bakteri. Ada sepuluh kali lebih banyak bakteri dalam usus kita daripada sel-sel lainnya dalam tubuh kita. Yang terpenting, mengonsumsi komponen serat makanan tertentu, yaitu prebiotik, dapat meningkatkan populasi relatif bakteri ‘baik’ seperti Bacteroidetes di atas bakteri ‘jahat’ seperti Firmicutes.
Perubahan populasi ini dapat menyebabkan peningkatan kadar asam lemak rantai pendek (SCFA/short chain fatty acids ) termasuk asam butirat, asam propionat dan asam asetat. Butirat adalah sumber energi utama untuk colonocytes. Propionat sebagian besar diambil oleh hati. Asetat memasuki sirkulasi perifer untuk dimetabolisme oleh jaringan perifer. SCFA inilah yang sekarang diyakini bertanggung jawab atas banyak manfaat kesehatan yang terkait dengan serat makanan
Dalam beberapa tahun terakhir, produsen makanan telah memanfaatkan pengetahuan ilmiah di bidang ini untuk mengembangkan serat prebiotik dan probiotik sebagai makanan dan bahan makanan yang dapat menghasilkan efek kesehatan yang bermanfaat. Badan pengawas memantau dengan ketat klaim kesehatan dan menentukan dengan tepat apa yang bisa dan tidak bisa diklaim pada label makanan tersebut.
Sebagai pemimpin global dalam pengukuran serat pangan dan pati atau starch, Megazyme telah menjadi pemain terdepan dalam inovasi analasis Dietary Fiber lebih dari 30 tahun.
Karena telah berpengalaman dalam pemeriksaan dietary fiber, Megazyme membuat Portal Dietary Fiber di situs webnya yang berisi informasi terakhir mengenai metode analisis dietary fiber, regulasi dan relevansinya dengan kesehatan manusia. Anda dapat menemukan portal dietary fiber tersebut di sini.
Dalam upaya pencarian metode pengukuran dietary fiber yang akurat, Megazyme telah mengembangkan 3 standar Metode AOAC (2009.01, 2011.25 and 2017.16), namun masih tetap diproduksi juga no katalog dengan standar lama misalnya seperti AOAC 985.19/991.43 atau 2001.03. Megazyme juga telah mengembangkan metode analisis untuk berbagai aplikasi komponen dietary fiber termasuk β-glucan (AOAC 995.16), resistant starch (2002.02) dan fructan/FOS (999.03).
Apa yang sedang Anda coba uji? Temukan semua produk kami untuk setiap analit.
Dietary Fiber | β-Glucan | Resistant Starch |
Polydextrose | fructan/FOS | Available Carbohydrates |
Berikut merupakan daftar produk Megazyme untuk analisa serat pangan atau dietary fiber, resistant starch, beta-glucan, polydextrose dan carbohydrate lainnya.
No Katalog | Deskripsi | Pack |
---|---|---|
K-AVCHO | Available Carbohydrates Assay Kit | Kit |
K-ACHDF | Available Carbohydrates/Dietary Fiber Assay Kit | Kit |
K-TDFR-200A | Total Dietary Fiber Assay Kit | Kit |
K-INTDF | Integrated Total Dietary Fiber Assay Kit | Kit |
K-RINTDF | Rapid Integrated Total Dietary Fiber Assay Kit | Kit |
K-TDFC | Total Dietary Fiber Controls | Kit |
E-BLAAM-40 | α-Amylase (Bacillus licheniformis) | Kit |
E-PANAA-4G | α-Amylase (Porcine Pancreatic) | Kit |
E-AMGDF-40ML | Amyloglucosidase (Aspergillus niger) | Kit |
E-AMGDFNG-20ML | Amyloglucosidase (Aspergillus niger) | Kit |
Glycerol Free | ||
E-AMGDFPD | Amyloglucosidase (Aspergillus niger) Powder | Kit |
E-BSPRPD | Protease Subtilisin A (from Bacillus licheniformis) Powder | Kit |
E-BSPRT-40ML | Protease (Subtilisin A from Bacillus licheniformis) | Kit |
No Katalog | Deskripsi | Pack |
---|---|---|
K-BGLU | β-Glucan Assay Kit (Mixed Linkage) | Kit |
K-EBHLG | Enzymatic Yeast β-Glucan Assay Kit | Kit |
K-YBGL | β-Glucan Assay Kit (Yeast & Mushroom) | Kit |
No Katalog | Deskripsi | Pack |
---|---|---|
K-DSTRS | Digestible and Resistant Starch Assay Kit | Kit |
K-RAPRS | Resistant Starch Assay Kit (Rapid) | Kit |
K-RSTAR | Resistant Starch Assay Kit | Kit |
K-RSTCL | Resistant Starch Control Flours | Kit |
No Katalog | Deskripsi | Pack |
---|---|---|
E-AMGDF-40ML | Amyloglucosidase (Aspergillus niger) | Kit |
E-FRMXPD | Fructanase Mixture (powder) | Kit |
E-ISAMY | Isoamylase (Glycogen 6-glucanohydrolase) | Kit |
No Katalog | Deskripsi | Pack |
---|---|---|
K-FRUCHK | Fructan HK Assay Kit | Kit |
K-FRUC | Fructan Assay Kit | Kit |
E-AMGFR-100MG | Amyloglucosidase (Aspergillus niger) | Kit |
E-FRMXLQ | Fructanase Mixture (liquid) | Kit |
E-FRMXPD | Fructanase Mixture (powder) | Kit |
E-FRLQPU | Fructanase Mixture | Kit |
(Ultrapure, recombinant, liquid) | ||
E-FRPDPU | Fructanase Mixture | Kit |
(Ultrapure, recombinant, powder) | ||
E-ENDOIAN | endo-Inulinase (Aspergillus niger) | Kit |
E-EXOIAN | exo-Inulinase (Aspergillus niger) | Kit |
No Katalog | Deskripsi | Pack |
---|---|---|
K-AVCHO | Available Carbohydrates Assay Kit | Kit |
K-ACHDF | Available Carbohydrates/Dietary Fiber Assay Kit | Kit |
Badan Pengawas Obat dan Makanan RI. 2005. Peraturan Kepala BPOM RI NO. HK.00.06.51.0475 Tentang Pedoman Pencantuman Informasi Nilai Gizi pada Label Pangan.
www.megazyme.com. 2020. Dietary Fiber in Human Health.