Hasil dari analisis In Silico, seperti molecular docking dan molecular dynamic simulation (MDS), dapat memberikan dasar yang kuat dan mendukung untuk berbagai jenis pengujian laboratorium basah seperti ELISA, SDS-PAGE, dan Western Blot.
Berdasarkan penjelasan materi dari Prof. drg. Endang Winiati Bachtiar, M.Biomed., Ph.D., PBO dan Bapak Turmidzi Fath, M.Sc., M.Si dari Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia bahwa molecular docking membantu memprediksi bagaimana ligan (misalnya senyawa obat) berinteraksi dengan target protein. Uji MDS memperbaiki hasil docking dengan memperhitungkan sistem yang dinamis sehingga memastikan stabilitas interaksi ligan-protein dalam lingkungan yang lebih realistis.
Hasil docking dan MDS dapat menunjukkan potensi interaksi antara protein target dan ligan. ELISA dapat digunakan untuk mengkonfirmasi interaksi ini. Kemudian, pengujian SDS-PAGE dapat digunakan untuk memverifikasi apakah ligan mempengaruhi stabilitas atau konformasi protein target. Western Blot dapat digunakan untuk mendeteksi dan memberikan data kuantifikasi ekspresi protein target yang berinteraksi dengan ligan, seperti yang diprediksi oleh docking. Hasil MDS dapat memberikan informasi tentang perubahan konformasi atau modifikasi pasca-translasi yang dapat diverifikasi menggunakan antibodi spesifik dalam proses Western Blot.
Bag 2 – Workshop pengujian Enzyme-linked immunosorbent assay (ELISA)
Penyampaian materi ELISA disampaikan oleh Prof. drg. Endang Winiati Bachtiar, M.Biomed., Ph.D., PBO, kemudian dilanjutkan dengan hands-on para peserta Workshop dengan bimbingan Prof. Endang dan tim FKG UI.
ELISA (Enzyme-Linked Immunosorbent Assay) adalah metode yang digunakan untuk mendeteksi dan mengukur konsentrasi protein, peptida, antibodi, atau hormon dalam sampel. Prinsip dasar ELISA melibatkan pengikatan spesifik antara antigen dan antibodi, yang kemudian dideteksi melalui reaksi enzimatik yang menghasilkan perubahan warna.
Ada beberapa variasi dari ELISA berdasarkan dengan prinsip yang berbeda yaitu direct ELISA, indirect ELISA, competitive ELISA, dan sandwich ELISA.
A. Tahapan pengerjaan metode ELISA
Sebelum memulai proses pengerjaan ELISA, peneliti harus memilih jenis biomarker yang akan digunakan karena kit ELISA yang akan digunakan spesifik hanya untuk 1 marker. Setelah melakukan pemilihan marker dan membeli ELISA Kit, peneliti perlu memperhatikan protokol manual ELISA Kit tersebut seperti pada Gambar 3.
Pada protokol manual akan tertera informasi bahwa benar marker yang digunakan sesuai dengan packaging yaitu Human IL-6, kemudian prinsip metode ELISA yang digunakan adalah Sandwich ELISA, dan hasil absorbansi (OD) menggunakan spektrofotometri/ELISA reader pada panjang gelombang 450 nm. Di dalam protokol manual juga terdapat informasi komponen kit yang akan didapatkan oleh peneliti, proses pengenceran sampel, preparasi reagent, dan prosedur pengujian ELISA.
Berikut prosedur pengujian Sandwich ELISA :
B. Troubleshooting proses ELISA
Dalam proses pengerjaan ELISA, berbagai masalah dapat terjadi yang dapat mempengaruhi keakuratan dan hasil. Berikut adalah troubleshooting yang sering dihadapi, serta rekomendasi untuk mengatasi dan mencegah masalah tersebut :
C. Standard Kurva dan Hasil Konsentrasi ELISA
Produk ELISA Kit dapat dilihat pada website Elabscience berikut : https://www.elabscience.com/ Spesifikasi detail yang user / peneliti butuhkan bisa menghubungi sales PT. Indogen langsung melalui WhatsApp berikut : List ELISA Kit Elabscience
Bag 3 – Workshop Western Blot 101
Pemaparan materi Western Blot oleh drg. Rizky Aditya Irwandi, M.Sc dari Lab Oral Biologi Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia.
Artikel terkait Proses Western Blot yang sudah diulas oleh PT. Indogen Intertama :
A. Prinsip Pengujian Western Blot
Western blot merupakan metode untuk mendeteksi antibodi spesifik pada suatu protein dengan berat molekul tertentu yang telah diseparasi. Pada awalnya, berat molekul protein diseparasi atau dipisahkan dengan menggunakan SDS-PAGE elektroforesis. Pada dasarnya prosedur dari Western blot adalah Gel SDS-PAGE ditransfer ke membrane Nitrocellulose, selanjutnya immunostaining (Blocking Non spesifik, inkubasi antibody primer, inkubasi antibody sekunder, dan penambahan substrat. Identifikasi berat molekul sampel dengan cara membandingkan marker/band yang berpendar pada membran nitroselulosa sejajar dengan marker.
B. Tahapan bagian I proses Pra-Western Blot Proses
Berikut adalah tahapan proses Western Blot bagian 1 :
1. Protein Extraction dengan RIPA Buffer, untuk memastikan lisis sel yang sempurna. Collect supernatan yang mengandung protein total dalam mikrotube baru, hindari pellet yang mengandung debris seluler.
Produk RIPA Buffer yang dapat PT. Indogen Intertama supply yaitu :
Brand | Deskripsi Produk |
Solarbio | Cat no. R0010 – RIPA buffer untuk tissue / cell lysate |
Nacalai Tesque Japan | Cat no. 08714-04 – RIPA Buffer(10x) |
2. Kuantifikasi Protein dengan Bradford Assay
Bradford assay digunakan untuk menentukan konsentrasi protein dalam sampel dalam waktu singkat (biasanya kurang dari 10 menit). Metodenya mudah dilakukan dengan sedikit langkah yaitu menambahkan reagent ke sampel yang menyebabkan perubahan warna pengukuran absorbansi.
Intensitas warna biru yang terbentuk sebanding dengan konsentrasi protein dalam sampel. Pembuatan kurva standar untuk menghitung konsentrasi protein dalam sampel berdasarkan absorbansi yang diukur.
Produk Bradford Assay Kit yang dapat PT. Indogen Intertama supply yaitu :
Brand | Deskripsi Produk |
Elabscience | Cat no. E-BC-K168-M – Bradford Protein Colorimetric Assay Kit |
3. Preparasi Sampel, dengan Laemmli Sample Buffer dan Beta-Mercaptoethanol
Penggunaan Laemmli buffer yang mengandung SDS dan zat reduksi (beta-mercaptoethanol atau DTT) berfungsi untuk memastikan protein terdenaturasi dan bermuatan negatif. Lakukan pemanasan sampel untuk denaturasi penuh sebelum elektroforesis dan sampel siap dirunning.
Produk Sample Buffer Solution yang dapat PT. Indogen Intertama supply yaitu :
Brand | Deskripsi Produk |
Nacalai Tesque Japan | Cat no. 09499-14 – Sample Buffer Solution with Reducing Reagent(6x) for SDS-PAGE |
C. Tahapan bagian II Protein Separation SDS-PAGE
Sodium dodecyl sulfate polyacrylamide gel electrophoresis (SDS-PAGE) merupakan metode yang digunakan untuk mengetahui berat molekul dari suatu protein. Katoda dan anoda sangat penting dalam proses SDS-PAGE karena mereka menciptakan medan listrik yang mempengaruhi migrasi protein melalui gel poliakrilamida.
Medan listrik antara katoda dan anoda memastikan bahwa protein bermigrasi dari well di dekat katoda menuju anoda, memungkinkan pemisahan protein berdasarkan ukuran molekul.
C.1 Tahapan Separasi Protein SDS-PAGE
a. Setting PreCast Gel Acrylamide Kit,
isi chamber bagian atas dan bawah dengan buffer running hingga mencapai level yang sesuai. Pasang gel precast ke dalam perangkat dan isi buffer chamber. Sudah terdapat PreCast Gel yang dapat digunakan ready to use sehingga dapat memudahkan peneliti, seperti pada produk yang PT.
Indogen Intertama supply berikut :
Brand | Deskripsi Produk |
Nacalai Tesque Japan | Cat no. 21794-54 – Bullet PAGE Plus Precast Gel, 5-20%, 17 wells isi 10 sheets |
b. Loading dan Running SDS-PAGE
Setelah menyiapkan sampel, sampel dan marker di pipette ke sumur gel, kemudian jalankan elektroforesis. Jangan lupa menempatkan protein marker ke dalam sumur yang terpisah untuk ukuran referensi. Jalankan elektroforesis pada tegangan yang sesuai sampai pewarna bromophenol blue mencapai bagian bawah gel.
c. Visualisasi Hasil
Setelah proses running selesai, gel dapat difoto menggunakan Gel Doc, Gel yang digunakan pada workshop kali ini menggunakan teknologi stain-free sehingga visualisasi lebih cepat.
Jika menggunakan pewarnaan gel (Coomassie stain) setelah elektroforesis selesai, lepaskan gel dari perangkat. Tempatkan gel dalam larutan pewarna Coomassie Brilliant Blue selama 1-2 jam atau semalaman. Setelah itu tempatkan gel dalam larutan destaining hingga latar belakang gel menjadi jernih dan pita protein terlihat jelas.
Produk Coomassie Solution yang dapat PT. Indogen Intertama supply yaitu :
Brand | Deskripsi Produk |
Nacalai Tesque Japan | Cat no. 29449-44 – Protein Assay CBB Solution(5x) |
Gunakan sistem imaging untuk memindai gel dan mendeteksi protein. Sistem ini menggunakan cahaya UV dan menghasilkan sinyal fluoresen yang dapat dideteksi oleh kamera. Hasil identifikasi pita protein berdasarkan ukuran molekul dengan membandingkan dengan marker protein.
C.2 Troubleshooting SDS-PAGE
Dalam proses pengerjaan SDS-PAGE, terdapat beberapa rekomendasi dari tim FKG UI yang perlu diperhatikan sebagai berikut :
D. Tahapan bagian III Metode Transfer Membran pada Proses Western Blot
Terdapat beberapa metode transfer membran dalam proses Western Blot untuk memindahkan protein dari gel poliakrilamid ke membran (biasanya membran nitroselulosa atau PVDF). Metode ini mencakup wet transfer, semi-dry transfer, dan dry transfer.
a. Wet Transfer
Wet transfer menggunakan buffer transfer dalam jumlah besar untuk memindahkan protein dari gel ke membran menggunakan arus listrik. Wet Transfer merupakan metode yang efektif untuk berbagai ukuran protein, tetapi memakan waktu lebih lama dibandingkan metode lainnya.
b. Semi-dry Transfer
Semi-dry transfer menggunakan sedikit buffer dan elektroda yang ditempatkan langsung pada gel dan membran. Metode semi-dry transfer menggunakan perangkat transfer semi-dry dengan elektroda atas dan bawah. Kelebihan dari metode ini yaitu waktu transfer lebih singkat dibandingkan wet transfer dan menggunakan buffer lebih sedikit.
c. Dry Transfer
Metode Dry Transfer menggunakan perangkat sistem transfer kering dengan membran dan kertas filter khusus. Komponen sandwich diletakkan dalam perangkat transfer kering dengan arus listrik selama 5-10 menit. Kelebihan dari metode ini yaitu proses yang sangat cepat dan mudah digunakan.
E. Tahapan bagian IV Immunostaining
Tahapan immunostaining adalah tahap pewarnaan protein yang akan dianalisis dari sekumpulan protein yang telah terpisah dan tertransfer ke membran. 3 proses penting dalam staining yaitu : Blocking – inkubasi antibody primer – inkubasi antibody sekunder.
Produk antibodi primer dan antibodi sekunder untuk aplikasi Western Blot dapat dilihat pada website Elabscience berikut : https://www.elabscience.com/ . Spesifikasi detail yang user / peneliti butuhkan bisa menghubungi sales PT. Indogen langsung melalui WhatsApp berikut : +62 812-9318-5185.
F. Tahapan bagian V Visualization Hasil
Visualisasi hasil proses pewarnaan dapat menggunakan kolorimetri, chemiluminescent, fluorescence, dan radioaktif. Metode visualisasi bisa disesuaikan dengan kebutuhan user.
Kolorimetri menawarkan metode sederhana dan stabil, chemiluminescent memberikan sensitivitas tinggi, fluorescence memungkinkan multiplexing dan spesifisitas tinggi, sedangkan radioaktif memberikan sensitivitas yang sangat tinggi tetapi dengan pertimbangan keselamatan yang lebih ketat.
Sebagai dokumentasi, Anda dapat mengambil gambar hasil menggunakan gel imager, kamera digital, atau scanner. Peneliti juga bisa menganalisis ketebalan pita protein berdasarkan ukuran dan intensitasnya menggunakan software analisis gambar jika diperlukan.
G. Troubleshooting Western Blot
Dalam proses pengerjaan Western Blotting terdapat beberapa rekomendasi dari tim FKG UI yang perlu diperhatikan sebagai berikut :
Dengan mengikuti langkah-langkah ini, Peneliti dapat meminimalkan masalah dan meningkatkan kualitas hasil Western Blot.